Kalah jadi Abu Menang jadi Arang

Masih tergerak untuk ngomentarin tentang “sistem” di Indonesia dan ga jauh2 dari politik dengan Pemilu yang sedang marak, gw pengen ngomentarin tentang penjebolan situs KPU oleh seorang “hacker” yang konon mendapat pekerjaannya di Danareksa juga “berkat” ngehack situs Danareksa. Bukan rahasia kalo kadang2 orang yang suka menganggu sistem daripada di kerasin mendingan diajak kerjasama menjadi penjaga sistem, jadi…daripada jadi maling, mendingan orang itu disuruh jadi satpam dan nangkap maling lain 😛 dan kalo udah gitu, biasanya tantangan udah ga ada lagi deh.

Anyway yg mau gw komentarin adalah pro dan kontra tentang penjebolan situs KPU itu, ada yang bilang : hackernya harus dihukum berat, ada yang bilang dia menjebol cuma main2 doang , cuma ngetes kemampuan, ada yang bilang masih bagus dia cuma ganti nama partai jadi nama mainan , gimana kalo dia menukar nama partai? ada yang bilang : lha lagian KPU yang udah buat sistem yang mahal kok ya masih bisa dijebol dengan hacker yang cuma main2??? ada yang bilang : emang ga ada sistem yang benar2 aman, ibarat membangun rumah dengan tembok tinggi, tapi lupa ada lubang tikus. Pembelaan diri selalu ada, dan semua pembelaan diri “terasa masuk akal” walaupun kadang2 terasa mengada-ada.

Gw disini bukan hendak menjadi hakim untuk bilang si anu salah atau ga salah, gw cuma sedang berpikir, kenapa yah kita itu refleksnya selalu membela diri, mencari2 1001 alasan untuk menguatkan pembelaan diri kita dan kadang2 malah mencari kambing hitam (jadi inget kambing hitam waktu gw di OS :P). Kenapa yah, kadang2 udah jelas banget kita salah, masihhh aja ga mau ngaku salah, masiiih aja bilang yang salah itu si anu (anybody but themselves deh).

Udah ah, ga mau pusing ama urusan politik, pelajaran yang diambil adalah : bagaimana kalau gw disalahkan tentang sesuatu, apakah gw cukup berbesar hati untuk diam dulu dan menganalisis situasi sebelum gw bilang : gw ga salah, atau iya gw emang salah. Kadang-kadang kalau gw berkeras gw ga salah, maka pihak yg menuduh akan semakin keras menyerang, tapi kalo gw duluan bilang iya gw salah, setelanya pihak yang menuduh semakin lunak dan mau mendengar penjelasan gw, dan setelah gw jelasin akhirnya kesimpulan akhir bisa aja ternyata ga sepenuhnya salah gw ( lha ini kasusnya apa sih :P) . Mungkin itu yang namanya mengalah untuk menang, masih harus belajar mengalah untuk menang nih (sepertinya menang adalah keinginan semua orang)

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Satu tanggapan pada “Kalah jadi Abu Menang jadi Arang”

  1. kak… cok ko bantu dulu aku kalok bisa… kok shoutbox ku gak pernah bisa kebaca lagi ya :((
    dulu2 sih masih bisa….
    kira2 napa yaa…
    buhuhuhuhuuu….
    kaw masih tau kan pass dan segala2nya? klo gak, nanti ku sms kan..
    xie-xie.. 🙂

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.