Day 2

area kampus
Hari ini sebenarnya tidurku masih belum cukup juga, tapi mulai terbiasa untuk memaksakan diri bangun langsung sikat gigi dan mandi tanpa mengisi perut dulu. Jam 8 kurang sudah sarapan di kantin dan jam 8 sudah sampai di ruang jaga menunggu pasien datang satu persatu (loh kata siapa yang punya pasien cuma dokter?) Hari ini tidak seperti hari kemarin, mungkin karena sudah memasukin kehidupan baru dan mulai pencarian hal baru, para siswa tidak lagi terlihat mengerubung di depan ruang dosen. Mungkin saja mereka menyempatkan diri untuk tidur lebih lama hari ini. Toh belum ada janji bertemu dengan dosen, ya toh?

Beberapa kelompok sudah jelas apa maunya, tapi…sepertinya beberapa orang masih menatap dengan pandangan menerawang. Susahnya, sudah diberikan buku peraturan lalu lintas sepertinya mereka masih saja melanggar rambu yang ada, padahal sudah dengan tegas kukatakan : kalau melanggar rambu saya kasih surat tilang yah. Susah sih yah, mungkin mereka stress mungkin juga mereka malas.

Hebat ya…mereka akan menyelesaikan pekerjaan yang namanya Tugas Akhir dalam waktu 3 minggu!. Mereka bekerja dari pagi sampai malam, dibatasi jam 10 malam lab komputer tempat mereka berkarya akan dibuka. Bayangkan saudara-saudara, TA hanya 3 minggu, di mana bisa kejadian seperti itu terjadi? ah jadi malu rasanya. Dalam waktu 3 minggu ada yang akan menganalisis dan mendesain, ada juga yang sampai coding, ada lagi yang sampai kemana-mana dan itu semua sudah termasuk waktu untuk mencari ide, menuliskan latar belakang dan sebagainya dan….menyelesaikan seluruh bab buku. Hebatt!! bravo!!!. Dengan begini aku rasa semua harusnya lulus tepat waktu. Mana ada yang lulus tidak tepat waktu kalau semua didrill biar mengerjakan dalam 3 minggu. Semua orang seperti berpacu dengan waktu.
Amfiteater
Hari ini rencananya ingin menikmati sunset di amphiteater. Udah tau gak apa itu amfiteater? kalau belum tau ntar kapan-kapan aku upload fotonya atau…googling aja deh :P. Sayangnya hari ini telat keluarnya, tinggal dapat langit jingganya doang, sang mentari sudah lenyap di balik awan. Besok ingin juga nih rasanya bimbingan dengan mahasiswa di amfiteater itu, kayaknya seru. Sambil menikmati semilir angin danau, memandang matahari terbenam, ditemani dengan segelas kopi panas….ah…nescafe banget deh 😛 (ups…jadi ngiklan)

rumah biru
Gagal menikmati sunset di amfiteater, dengan langkah mantap pulang ke rumah mungil berwarna biru, iseng-iseng buka website PI-DEL, lihat album foto yang ada, lihat penawaran yang ada disini…somehow tempat ini benar-benar dibangun dengan ‘niat banget’ tapi sayangnya sepertinya orang-orang disini banyak yang bosenan. Bayangkan, apakah ada yang tidak bosan dengan kondisi : tidak ada TV, tidak ada keramaian, jauh dari kota, belanja kudu jalan jauh dulu, teh botol susah didapat, cemilan jarang dijual, makanan kurang bervariasi (cuma 2 menu) terusss…ada internet 24 jam (yang belakangan ini mulai terseok-seok diserang virus).

Mungkinkah untuk seorang yang biasa hidup dengan gaya hura-hura, yang setiap minggu masuk keluar salon entah itu refleksi ataupun creambath atau sekedar facial, nonton bioskop 2 kali seminggu, survey barang elektronik ataupun gadget hampir setiap hari ke electronic city, nonton DVD atau bengong di depan TV bisa bertahan hidup di daerah seperti ini selama bertahun-tahun? Ups..ada yang terlupa, kebiasaan orang itu juga ngeblog, browsing, download film, nyari mp3 dan internet related. Mana yang lebih cepat membosankan? ini atau itu? Selama di Bandung, setiap hari mencari alternatip mendapatkan koneksi internet 24 jam, tapi..semua yang ditawarkan ternyata harus dibayar dengan uang yang ga sedikit, bisa beratus ribu perbulannya. Sementara di sini? internet adalah sebuah fasilitas yang diberikan sebagai default setiap rumah. Mungkin masih ada kurangnya, di sini belum seperti di luar negeri yang bisa download film dengan ukuran ratusan Megabyte dengan cepat. Kadang-kadang internet masih suka ngadat, dan parahnya kalau ngadat, website lokal aja susah minta ampun buat diakses. Well mungkin itu karena hanya ada 1 orang yang mengelola jaringan, dan itupun kurang di kembangkan, cuma dijaga tetap hidup. Menurut informasi sistem operasi servernya belum diupdate sejak 3 tahun yang lalu.

Ah..sudahlah, cukup dulu sampai disini, masih ada cerita di hari lain. Mungkin kalau cukup konsisten dalam menulis, pengalaman disini bisa jadi sebuah cerita bersambung 🙂

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Satu tanggapan pada “Day 2”

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.