Beberapa hari yang lalu saya diberitahukan seseorang mengenai sebuah situs yang berisi nilai -nilai mahasiswa perguruan tinggi se Indonesia. Sebenarnya bukan nilai detail, tapi kita bisa melihat dengan bebas (tanpa login) IP Semester dan IPK mulai dari semester 1 tahun 2002/2003 sampai nilai semester lalu. Mungkin belum banyak yang tahu mengenai situs itu, tapi mungkin juga sudah banyak. Dari komentar yang masuk ke situs itu, ada yang pro dan ada yang kontra mengenai mudahnya setiap orang melihat nilai orang lain.
Reflek pertama adalah melihat nilai sendiri (kebetulan masih mahasiswa), ada. Lalu saya berpikir, kira-kira apa gunanya nilai ini dipajang di internet?. Judulnya sih Evaluasi Program Studi Berdasarkan Evaluasi Diri, hmm…berarti situs ini ditujukan untuk mengevaluasi program studi yang ada di tanah air. Tapi…apa perlu sampai detail setiap mahasiswanya bisa dilihat nilainya? bahkan status lulus, keluar dan drop outnya juga bisa dilihat dari profil mahasiswanya. Evaluasi yang berdasarkan nilai-nilai mahasiswanya.
Memang, sampai saat ini, nilai merupakan parameter tunggal untuk mengevaluasi pendidikan. Buktinya, pelajar yang mengikuti ujian nasional, ditinjau kelulusannya berdasarkan nilai tertentu. Efek dari evaluasi berdasar nilai adalah semua pelajar dan mahasiswa akan berusaha supaya nilainya baik. Apalagi mungkin sekarang dengan dipajangnya nilai di internet, semua orang bisa tahu nilainya. Seingat saya, dulu..di kampus saya, membicarakan atau membandingkan nilai adalah sesuatu yang dianggap sakral, banyak yang merahasiakan nilai totalnya walaupun nilai permata kuliah bisa dengan mudah diperoleh di papan pengumuman. Pembagian kertas ujian juga diminta untuk tertutup oleh mahasiswa (mungkin malu supaya temannya tidak tahu). Lalu dengan adanya situs seperti ini, tidak ada lagi kesempatan untuk menutupi kebenaran (walaupun mungkin ada yang bilang nilainya tidak valid dan bukan yang terakhir). Lanjutkan membaca “Evaluasi berbasis nilai”