Pengalaman memakai 3G XL

Saya telah mendapatkan sumbangan E50 untuk development SymbianBible, dan atas persetujuan pemberi sumbangan, HP tersebut saya tukarkan dengan E61 yang mendukung 3G. Selain berguna menemukan banyak bug dalam program saya, E61 juga berguna untuk mencoba 3G yang saat ini sangat marak didengungkan oleh para operator seluler. Secara umum ternyata 3G masih mengecewakan, dan operator masih perlu promosi lagi agar ini bisa sukses.

Testing dilakukan di berbagai tempat, dan ternyata signal 3G masih belum merata. Segala keluhan di bawah ini dilakukan berdasarkan testing di mana signal 3G sangat baik (which is di tempat tidur saya di Kopo). Saat ini beberapa layanan 3G XL masih gratis sampai 22 November 2006 (Streaming Video, Portal WAP 3G, telepon video 6 menit pertama).

Pertama: Koneksi Data

Kabar buruknya koneksi ternyata tidak selancar yang diharapkan. Bahkan mengakses situs wap.xl.co.id kadang-kadang sangat lambat dan perlu refresh. Kabar baiknya: Latensi 3G lebih baik dari GPRS dan nyaman untuk melakukan koneksi interaktif (misalnya SSH). Saya belum mencoba chat dengan Yahoo messenger, tapi mestinya lebih lancar dibanding GPRS.

Kedua: Streaming video
Karena koneksi kurang lancar, streaming video juga kurang lancar (sering buffering). Yang lebih mengesalkan, ada video yang encodingnya kurang standar sehingga tidak bisa diplay di E61 (hanya voice yang keluar). Hal ini sangat penting: bagaimana jika layanan ini sudah berbayar, dan ternyata Anda tidak bisa menikmati video yang dijanjikan.

Khusus streaming SCTV, signal harus sangat kuat sekali atau streamingnya akan putus-putus (BBC dan TraceTV baik-baik saja. padahal bitrate SCTV sudah lebih rendah yaitu 50kbps dibanding yg lain 52kbps). Tapi sejujurnya: siapa sih yang mau make layanan streaming live video ini, apalagi kalau cuma ada beberapa channel: SCTV (ada di setiap TV di wilayah layanan 3G), BBC World (Ini lumayan, tapi ada di rumahku yg pake Indovision), TraceTV (isinya musik, kualitasnya dibawah radio FM). Semoga tarifnya tidak dihitung per kilobyte (seperti M8), karena jika ya, menonton video sejam bisa sampai lebih dari 50 ribu rupiah (dan dengan uang segitu mungkin lebih baik pergi ke rumah makan yang ada TV kabelnya). Tarif telkomsel saat ini 1200-1800 rupiah/menit untuk video, artinya bisa lebih dari 100 ribu/jam. Come on, mau lihat apaan sih bela-belain semahal itu? Film? lebih baik ke bioskop, Musik? uang 100 ribu cukup untuk beli radio FM (atau 200 ribu: MP3 player), Berita? WAP atau browsing web lebih cepat, mau aneka macam acara? Indovision cuma 150 ribu/bulan.

Layanan recorded streamingnya juga tidak menunjukkan video yang menarik. Contohnya Video FTV (Fashion TV) sangat buram, sama sekali gak kelihatan fashionnya, karena acara yg dipilih terlalu banyak special effectnya (yang jelek kalau diencode dengan bitrate rendah). Contoh lain: video klip Al Jazeera ternyata hanya berisi iklan channel tersebut. Oh iya, ternyata ada menu streaming live FTV, adanya di menu Leisure, Others (aneh, kenapa gak masuk menu fashion ya?).

Video klip musik yang dipilih kebanyakan tidak dirancang untuk dimainkan dengan bitrate rendah. Contohnya video klip musik yang memakai efek buku komik tapi teksnya tidak terbaca. Bahkan mobisode (mobile episode, film singkat untuk mobile) juga tidak dibuat optimal untuk mobile: ada adegan tokoh utama yang menulis di kertas (tidak terbaca), suasana sering gelap (tidak terlihat), adegan terlalu banyak gerakan atau kamera terlalu banyak bergerak (efek blocking).

Music downloadnya juga kurang bagus, kualitasnya terlalu rendah (come on, 3G kan bandwidthnya tinggi) bahkan orang yang gak ngerti musik seperti saya juga menganggap suaranya seperti radio rusak (kualitas radio FM masih jauh lebih tinggi). Lebih jeleknya lagi, lagu-lagu yang ditampilkan bukan yang populer, tapi yang indie, nah ini bukan media promosi yang baik, karena gak jelas apakah musiknya emang jelek atau encodingnya yang jelek (pengguna nggak bisa membedakan karena belum pernah denger lagu aslinya)

Ketiga: Video Call
Kabar baiknya video call lumayan lancar, walaupun saya masih ragu apakah akan banyak dipakai orang (sesekali mungkin, tapi kemungkinan besar mereka yang ingin berhemat akan menggunakan webcam di warnet atau di rumahnya).

8 thoughts on “Pengalaman memakai 3G XL”

  1. aku udah coba 3g xl di medan, hasilnya ok dibanding yg punya telkomsel.

    era gprs, indosat memang jadi juara. tapi era 3g, xl-lah yang jadi juara…

  2. hmmm, btw selamat ya udah berhasil merilis aplikasi bible-nya…

    saya harap banyak anak Tuhan Yesus yg pake aplikasi ini dan diberkati tentunya…

    maju terus ya. Tuhan Yesus memberkati…

  3. Buat monika: Kami sudah mendaftar layanan paket data xplor 3G, tapi baru akan aktif tanggal 4 Desember. Nantikan updatenya di blog ini. Mengenai data card: kami nggak mengambil paket data card, jika ingin mengambil paket tersebut, pastikan laptop Anda punya PCMCIA Slot (Contoh: Mac yang baru nggak punya lagi PCMCIA slot, cuma punya USB).

  4. Thanks pak yohanes.akan ditunggu ya updatenya.saya domisili di cibubur,mau daftar yang paket data tp kuatir 3G ga nyampe sini,lumayan kan kalo dah beli data card 1,3jt terus ga kepake…hehehe. Ok noted.skrg ini saya pake modem fren yang masuk ke pcmcia slot,so no problem with that. Thanks!

  5. tanya aja ke cst xl apakah 3g-nya sudah sampe ke cibubur atau engga. koneksi dengan 3g xl pake PCMCIA zte yang dari xl cukup stabil… tergantung dari sinyal juga karena kadang2 setelah beberapa jam koneksinya terputus sendiri.

    dengan xl 2g (dgn pcmcia atau handphone bluetooth ) koneksinya naik turun, koneksi ping ke yahoo sekitar 900 s/d 2000 miliseconds, sedangkan klo pake 3g koneksinya lebih stabil, mencapai 400 s/d 600 miliseconds (jauh lebih stabil dibandingkan 2g).

  6. Ada yang udah coba GPRS XL nya SpeedNet Mobile ??? Gw dapet info dibaawah ini, Kasih comment dong:

    Akses internet melalui SpeedNet Mobile adalah merupakan layanan terbaru dari SpeedNet bekerjasama dengan operator seluler GSM XL (PT Excelcomindo Pratama). Dengan memanfaatkan teknologi ini maka customer SpeedNet Mobile akan dapat menggunakan akses internet secara mobile di seluruh jaringan nasional XL di seluruh Indonesia melalui Computer, Notebook, PDA yang terhubung ke Handphone GSM atau Modem/PCMCIA dengan teknologi GPRS/3G/UMTS.

    Paket & Harga SpeedNet Mobile:
    1. PAKET TANPA MODEM ( Biaya Registrasi : Rp. 50.000, Biaya Bulanan Rp. 295.000, Customer menyediakan sendiri Modem GPRS, Tidak ada minimum kontrak berlangganan, Pembayaran biaya bulanan: Transfer atau Autodebet Credit Card)

    2. PAKET DENGAN MODEM – CREDIT CARD ( Biaya Registrasi : Rp. 50.000, Biaya Bulanan Rp. 395.000, Pembayaran dimuka untuk bulan ke 1 dan 12, Minimum kontrak berlangganan 1 Tahun, Pembayaran biaya bulanan: wajib melalui Autodebet Credit Card)

    3. PAKET DENGAN MODEM – TRANSFER PAYMENT ( Biaya Registrasi Rp. 50.000, Biaya Bulanan Rp. 395.000, Pembayaran dimuka untuk bulan ke 1, 2 dan 12, Minimum kontrak berlangganan 1 Tahun, Pembayaran biaya bulanan: melalui Transfer atau Autodebet Credit Card)

    Selain Paket diatas, SpeedNet sebagai penyelenggara jasa internet (ISP) dengan cakupan layanan seluruh Indonesia menyediakan berbagai macam solusi :
    1. Broadband Fixed Wireless : Frekwensi Resmi 3.3 Ghz dan 5.8 Ghz
    2. Broadband VSAT (Satellite) : Ku Band dan C Band, coverage Indonesia
    3. Broadband ADSL : Kerjasama dengan Telkom, coverage layanan ADSL seluruh Indonesia

    Solusi SpeedNet sudah dimanfaatkan oleh pengelola Kawasan Industri (JABABEKA Cikarang, Batamindo Industrial Park. etc), Apartment (Four Season, Apt. Taman Anggrek, etc), Hotel (Ibis, Mercure, etc), Office Building (Wisma GKBI, Menara Thamrin, Menara Mulia, etc). NOC SpeedNet di Jakarta memiliki koneksi Fiber Optic langsung ke jaringan internet di Singapore, Hongkong, dsb. Saat ini SpeedNet membuka berbagai kesempatan kerjasama :

    1. Outlet Partner : Kerjasama bagi hasil dalam pembentukan dan penjualan internet konsep RT RW Net,harga mulai dari Rp 300.000/bulan
    2. SubNet PartNer: Kerjasama Franchise/SubNet untuk penjualan secara Ekslusif layanan SpeedNet di suatu wilayah kota tertentu di seluruh Indonesia dengan sistem bagi hasil.
    3. Property Partner : Kerjasama antara pengelola property/gedung untuk penyediaan layanan broadband dengan sistem bagi hasil.
    4. Freelance Partner: Kesempatan usaha sampingan bagi yang bekerja di bidang IT, Toko Computer, Pengusaha, Mahasiswa untuk mendapatkan bagi hasil atas penjualan layanan SpeedNet.

    Bila Anda tertarik untuk berlangganan layanan broadband internet SpeedNet dengan harga paling efisien atau tertarik untuk menjalin kerjasama dengan SpeedNet. Silahkan segera email kepada adi at speed.net.id ( adi @ speed.net.id ) atau hubungi ke 0813 903 66666, 0815 6045678 , website kami di www. speed . net . id , atau telepon : 021 – 70645670 , alamat di Graha BNS, Jl Talang Betutu No 17, Jakarta Pusat.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.