Situs Pertemanan GoodReads

Setelah ketemu teman-teman lama yang ada di friendster, saya sudah merasa bosan mengakses friendster. Paling-paling saya mengakses friendster untuk melihat siapa aja sih yg mengakses profil saya, atau ada nggak sih message baru buat saya (soalnya saya nggak suka dapet banyak email dari friendster, saya lebih suka mengecek ke webnya friendster daripada dikirim email yg seperti spam). Hal yang sama juga terjadi di aneka situs sejenis (orkut, myspace, dll).

Nah, sejak punya Sony Reader PRS-500 sekitar 3 minggu yang lalu, saya jadi bisa membaca lebih banyak buku (setidaknya sudah membaca 6 novel menggunakan benda itu). Sudah agak lama saya join goodreads.com, tapi sekarang ini baru lebih menghargai situs tersebut. Situs goodreads itu situs pertemanan yang berbasis buku. Kita bisa menampilkan buku apa saja yang udah kita baca dan akan kita baca. Kita bisa memberi rating dan menulis komentar. Yang menarik adalah kita bisa membandingkan buku dengan teman-teman, jadi kita bisa tahu seberapa cocok bacaan kita dengan seseorang, dari judul dan rating.

Kalau seseorang bacaannya sangat cocok dengan saya, maka saya biasanya akan melihat-lihat bukunya yang lain, dan kemudian mungkin menambahkannya dalam list teman (agar bisa tau jika orang tersebut membaca buku baru). Di goodreads juga sudah ada banyak penulis buku yang bergabung, jadi kita bisa tahu lebih banyak mengenai buku yang ditulis oleh mereka. Ada juga group buku untuk berdiskusi dengan peminat topik tertentu (misalnya group science fiction, group buku bahasa indoensia, dll).

Tapi kalau Anda tidak suka membaca, sebaiknya jangan bergabung. Rasanya nggak enak melihat orang yang punya teman 200 tapi 0 atau 1 buku. Kalau cuma ingin mencari banyak teman, silakan bergabung di situs pertemanan yang lain.

Tulisan di Blog juga karya cipta

Hari ini gue melihat salah satu tulisan gue di Berita IT tentang mobil terbang di copy paste mentah-mentah oleh seorang blogger lain tanpa permisi. Ya dia mencantumkan sumbernya sih, tapi sumbernya itu hanya 1 baris di kalimat terakhir dan itupun orang-orang mungkin berpikir sekedar sumber berita biasa. Dalam berita itu gue pake gaya bahasa yang cukup personal, dan sekarang, tulisan itu seolah-olah menjadi tulisan orang tersebut karena di blognya sendiri tulisannya displit oleh tag More.. untuk melihat tulisan secara lengkap (termasuk tulisan sumbernya). Dan semua kata yang menggunakan ‘saya’ di tulisan itu seolah-oleh menjadi ungkapan apa yang dia rasakan (padahal gue yang nulis semua itu). Lanjutkan membaca “Tulisan di Blog juga karya cipta”