Setahun di Chiang Mai

00083Sebelum menceritakan perjalanan kemarin, pengen nulis tentang setahun di negeri orang. Secara keseluruhan hidup di kota Chiang Mai cukup menyenangkan dan nyaman.

Kota yang tidak terlalu padat penduduk dan tidak macet. Kecepatan internet yang cukup memadai. Makanan dan minuman yang cukup enak. Bioskop dengan film yang tidak terlalu ketinggalan dibandingkan dengan Bandung. Tempat pijet yang tinggal milih disesuaikan dengan dana yang tersedia. Parkir gratis di banyak tempat.

Cuaca yang gak jauh berbeda dengan Indonesia (walaupun belakangan ini sangat panassss sekali lalu tiba-tiba hujan sepanjang minggu). Dan ga pernah membayangkan bakal bisa menyetir mobil otomatis (di negeri sendiri nyetir bahkan ga bisa sama sekali). Biaya hidup bisa dibilang setaralah dengan di Bandung.

Beberapa hal yang masih belum bisa membuat merasa benar-benar senyaman di negeri sendiri adalah BAHASA. Kebanyakan teknisi komputer ataupun mobil hanya bisa bahasa Thai :(. Yang bisa bahasa Inggris umumnya sales doang. Jadilah kita masih kesulitan setiap kali kalau harus berurusan dengan perbaikan ini dan itu. Papan nama di kota ini juga kebanyakan pakai huruf Thailand (yang mana jenis hurufnya ga cuma 1 jenis saja).

Bayangkan saja bagaimana jadinya kalau harus mencari tempat yang papan namanya bertuliskan Thai di daerah yang sangat crowded. Walaupun kita punya nomor teleponnya, tapi jadi percuma kalau kita ga bisa bertanya dalam bahasa Inggris. Jadi mengerti slogan: "berantas kebodohan dengan memberantas buta huruf". Berasa banget kalau kita ga bisa membaca itu kita jadi gak bisa mendapat informasi dengan mudah.

Anyway, bulan ini tepat setahun jadi perantau di negeri asing. Entah berapa lama lagi masih akan terdampar di negeri ini.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

3 thoughts on “Setahun di Chiang Mai”

  1. >>Entah berapa lama lagi masih akan terdampar di negeri ini.

    hohoho, terdampar yg cukup menyenangkan 😛

    1. Overall emang cukup menyenangkan di negeri ini, tapi kan pepatah bilang “Hujan emas di negeri orang, hujan batu negeri sendiri” Walau enak di negeri orang, pasti lebih enak di negeri sendiri :). Mungkin kalau udah lancar bahasanya bisa berasa kayak di negeri sendiri sih :). So far betah banget tinggal di sini hehehe.

Tinggalkan Balasan ke rhinBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.