Langit di Tepi Sungai Ping

Sekarang ini seharusnya sudah memasuki akhir dari musim hujan. Tadi siang matahari bersinar dengan garang. Sinar matahari yang menerobos masuk lewat jendela kaca, membuat mata saya beberapa kali memandang langit di luar jendela. Melihat gumpalan awan putih di langit yang biru cerah, saya langsung tergerak mengabadikan langit biru tersebut.

Walaupun kamera yang kami punya hanya kamera saku biasa, tapi senang rasanya bisa mengabadikan komposisi warna biru gradasi dan gumpalan putih di langit. Ah saya ga terlalu ngerti seni. Tapi saya tetep merasa, gradasi biru langit dan gumpalan awan putih itu indah. Kalau dari foto ini sih, adanya pepohonan hijau di sepanjang tepi sungai ping yang airnya berwarna coklat membuat harmoni warna bertambah lagi. Ah saya semakin sok tau seni saja.

Dan waktu sore hari, menjelang matahari terbenam, saya lihat semburat jingga di langit. Saya suka langit biru dan saya juga suka langit jingga. Dilihat lebih teliti, eh udah ada bulan sabit juga di langit. Ya sudah, sekalian deh di hari yang sama saya foto langitnya.

Oh ya, semua ini diambil dari jendela tempat tinggal kami di Chiang Mai. Dari lantai 9. Di tepi sungai ping saya berdiri dan memotret langit. Sebenarnya aslinya yang saya lihat lebih bagus dari yang dapat ditangkap oleh kamera saku saya. Tapi segini juga udah senang rasanya. Melihat ciptaan Tuhan yang indah dan bersyukur hari ini masih bisa melihat matahari tenggelam dan digantikan oleh bulan.

Ah kalau kamera saya lebih bagusan, mungkin bisa mengambil foto bintang di langit malam ya.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

2 thoughts on “Langit di Tepi Sungai Ping”

  1. duh karena lupa jawab pertanyaan jadi nggak ke posting nih hasil ketikan sblmnya

    tadi aku nulis, aku tahu blog ini dari resep donat di dapur pemalas gitu kalau nggak salah

    aku nyoba resep donatnya, ini lagi nunggu ngembangnya, tapi saking pemalasnya
    aku nggak baca resepnya lebih teliti, semua bahan aku masukin jadi satu, nggak tahu deh jadi ngembang nggak tu, aku tahunya belakangan setelah baca ulang resepnya.
    makasih ya sudah nulis.
    dan salam kenal banget ya, oh ya lay out blognya keren.. boleh niru?

    aku pasang linknya ya..boleh?

    1. Halo Holly, itu donatnya ga usah di kembangin juga gpp kok, seingat saya, waktu kita nyetak nunggu di goreng dia masih akan ngembang, asal yeastnya cukup. Silakan saja niru layoutnya, kami juga ngambil yg gratisan di ubah dikit-dikit, pasng link juga boleh. Salam kenal ya 🙂

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.