Ga Enaknya Tinggal di Luar Negeri

Mumpung lagi rajin ngeblog, sekalian deh nulis bagian yang ini. Terlepas dari betah tidaknya kami tinggal di sini, tapi saya bisa merasakan bahwa ga selamanya yang namanya tinggal di luar negeri itu enak. Kebanyakan orang beranggapan: wah enak ya tinggal di luar negeri bla bla bla dengan asumsi yang berbeda-beda.

Basically manusia tidak pernah merasa puas, jadi mereka selalu melihat orang lain hidupnya lebih enak dari hidupnya sendiri. Kita membuat asumsi di kepala kita kalau si A hidupnya lebih enak dari kita sampai lupa bahwa hidup kita sendiri ga ada kurang-kurangnya. Ah daripada berpanjang lebar soal yang ini, langsung aja deh ke point-point ga enaknya tinggal di luar negeri :

  • Jauh dari makanan-makanan yang terasa enak di lidah kita. Kalau mau makan tempe aja harus susah payah dulu bikin, padahal kalau di Indonesia tinggal beli 2500 perak juga dapat seabrek. Mau minum teh botol sosro juga susah, klo di Indonesia tiap berenti tinggal beli. Jalan tengahnya ya mencari pengganti makanan dan minuman yang bisa sesuai di lidah (walaupun ga bisa menggantikan rasa makanan yang diinginkan).
  • Kendala bahasa untuk komunikasi. Terkadang walau udah belajar dan punya kosa kata yang banyak untuk suatu bahasa, tetap saja rasanya ga plong kalau harus terus mnerus ngomong dengan bahasa yang bukan bahasa ibu. Untuk urusan ini dan itu kadang-kadang bikin pusing, mau komplain aja susah karena bisa jadi mereka salah paham dan ga ngerti apa maksudnya kita. Bagusnya sih jadinya ga usah komplain aja deh, belajar sabar hehehe.
  • Jauh dari keluarga dan handai tolan. Artinya kalau ada apa-apa yaa tanggung sendiri (atau berdua), karena itu perlu untuk menjaga kesehatan biar ga sampai ada apa-apa. Persediaan tabungan juga harus tetap terjaga untuk kalau ada apa-apa ini. Kebetulan sistem asuransi di Thailand ga sebaik di negara-negara Eropa ataupun amerika, jadi buat dana kesehatan juga harus sedia payung sebelum hujan.
  • Biaya hidup yang berbeda dari Indonesia. Bisa dibilang, selama ini tinggal di Bandung biaya hidup sangat terjangkau. Di sini biaya makanan memang relatif murah, tapi untuk biaya bensin, listrik, air, pembantu, sewa rumah, sekolah ataupun layanan jasa lainnya, harganya sangat jauh berbeda. Rasanya Indonesia negara yang sangat loyal dengan subsidi, sedangkan di banyak negara lain, semua-semua itu ga ada yang namanya subsidi. Otomatis, walaupun kalau dikurs yang namanya gaji ke rupiah bisa kayaknya menggiurkan, tapi biaya hidup juga lumayan deh. Jadi yaaa, kalkulator kudu di cek bener nggak tambah kurangnya biar ga sampai minus. Kan harapannya pulang ke Indonesia punya surplus dong. Mungkin akan ada yang bilang: ngapain jauh-jauh kerja ke luar negeri kalau hasilnya ga seberapa? well…ga semua hal dihitung dengan uang kan?
  • Selalu dianggap orang ‘kaya’ pas pulang ke Indonesia, atau kebalikannya ada yang merasa dirinya ‘kaya’ pas pulang dari luar negeri. Padahal cuma kita yang tau deh kenyataannya. Kalau dianggap orang kaya ya udah aminkan aja :D.
  • Urusan administrasi ga mudah. Sebagai WNI apa-apa urusan harus ke KBRI. Untuk kami yang tinggal jauh dari KBRI, urusan apa-apa ini jadi memusingkan, apalagi kalau situasi ibukota negaranya lagi rusuh banyak pendemo seperti sekarang ini. Urusan administrasi yang ditinggal di Indonesia juga ga mudah, akhirnya harus ngerepotin orang yang mau direpotin deh. Itu juga kalau untuk urusan yang bisa diwakilkan, lah kalau ga bisa diwakilkan artinya harus nunggu pas pulang dong?
  • udah cukup dulu, ntar klo ada yang nambahin ditambahin lagi

Jadi kesimpulannya enak ga sih tinggal di luar negeri? Yaaa selama bisa mensiasati poin-poin ga enaknya dan ga terlalu peduli dengan apa kata orang yang selalu berpikir kerja di luar negeri punya gaji selangit, enak-enak aja kok. Sukur-sukur pas pulang bisa beli tanah atau rumah 😀 dan beneran jadi orang kaya heheheh. Kami sendiri merasa cukup nyaman di sini, ga pusing dengan acara tv yang ga jauh-jauh dari kriminal atau berita politik yang tiap hari semakin hangat saja. Di sini juga adalah berita politiknya, tapi kan ga ngerti liat acara tv nya jadi jarang deh dinyalain :D, kalau ga tau kan ga berasa jadi masalah hehe.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.