Merk Laptop

Pertanyaan yang sangat sering diajukan ke saya adalah: saya mau beli laptop, merk apa ya yang bagus? Jawaban saya biasanya: pilih saja yang disuka dan sesuai budget, dan service centernya dekat dengan rumah. Mengapa saya menjawab demikian? karena umumnya berbagai merk diproduksi oleh pihak yang itu-itu juga. Tahukah Anda bahwa lebih dari setengah laptop di dunia ini hanya diproduksi dua perusahaan saja? Quanta dan Compal.

Sebuah perusahaan yang memiliki merk terkenal (misalnya HP atau Acer) akan menyerahkan proses produksinya pada beberapa perusahaan (tidak ke satu perusahaan saja). Ini data tahun 2008 (sumber dari sini):

  1. Quanta (31%) membuat laptop untuk HP, Dell, Apple, Acer, Lenovo
  2. Compal (24%) membuat laptop untuk HP, Dell, Acer, Toshiba, Lenovo
  3. Wistron (16%) membuat laptop untuk Acer, Dell, HP, Lenovo, FSC
  4. Inventec (11%) membuat laptop untuk HP, Toshiba, FSC, Acer
  5. Pegatron (8%) membuat laptop untuk ASUS, Toshiba, Dell
  6. Sisanya 9% dibuat oleh berbagai perusahaan kecil di dunia (dan juga perusahaan seperti Dell yang punya manufaktur kecil milik sendiri)

Laporan tahun 2009 pun menunjukkan posisinya masih hampir sama. Para pembuat laptop tentunya tidak mengiklankan fakta ini. Mereka tentunya tidak ingin konsumennya tahu bahwa merk yang sangat mahal miliknya dibuat dipabrik yang sama dengan laptop murah merk pesaingnya. Mengutip dari sumber pertama:

A lot of manufacturers don’t like to talk about this aspect of the business, for obvious reasons. Many years ago I was given a tour of a portable PC factory but only after agreeing not to mention any brand names. A very big company didn’t want it known that its expensive top-brand machines were coming off the same production line as those of a low-end rival.

Sebagai informasi, pembuat laptop bukan berarti mereka membuat semua komponen laptop, bisa dikatakan hanya proses perakitan saja yang dilakukan. Prosessor hampir pasti dari Intel atau AMD (hanya ada sangat sedikit laptop yang memakai prosesor yang non Intel/AMD). Komponen lain, seperti layar LCD didatangkan dari perusahaan lain dan hanya ada beberapa pemasok di dunia ini (Samsung, LG, Sony, dan beberapa perusahaan lain), demikian juga harddisk yang hanya dipasok oleh beberapa pihak (Western Digital, Seagate, Toshiba, dan beberapa perusahaan kecil), CD/DVD ROM juga hanya sedikit pemasoknya.

Jadi kesimpulannya: hampir semua laptop dibuat dengan komponen dari perusahaan yang itu-itu juga, dirakit oleh perusahaan yang itu-itu juga. Beberapa laptop bisa mahal karena mereka memilih komponen yang harganya lebih mahal (misalnya penggunaan SSD versus harddisk atau penggunaan layar jenis satu versus layar jenis lain), tapi laptop yang harganya serupa, biasanya memiliki komponen yang sama. Perlu dicatat bahwa kadang laptop yang harganya jauh berbeda sekalipun memiliki komponen dengan merk yang sama (perbedaan harga hanya karena merk lebih terkenal menjadi lebih mahal).

Jadi jika ingin memilih laptop: pilih yang spesifikasinya sesuai kebutuhan Anda baik kecepatan prosessor, memori, sampai ke port yang tersedia (misalnya jika proyektor di kantor masih memakai VGA dan Anda membeli laptop dengan konektor DVI, Anda perlu membeli adapter lagi). Cari yang service centernya dekat dengan rumah, lalu cobalah membaca review di internet. Kadang-kadang model laptop tertentu (bahkan dari merk terkenal) designnya kurang bagus (misalnya keyboardnya terlalu kecil atau posisi port USB yang sulit dijangkau).

5 thoughts on “Merk Laptop”

  1. Hehe kalo kata orang marketing Jo, brand itu menentukan persepsi konsumen yg akan membeli. Dan brand bukan hanya masalah produk nya saja, tapi keseluruhannya: jasa yg ditawarkan, kemudahan service center etc etc 😀

    well, mungkin sama aja kayak “kenapa orang2 demen banget sama kopi starbuck yg mahalnya uamit2 padahal rasanya mungkin gak jauh2 beda sama kopi2 sachetan biasa” 😀

    1. beda aaah rasa starbuck ama kopi sachetan, elu ga pernah minum kopi ya 😛 hehhehe, rasa teh aja beda kan, misalnya teh botol sosro dan teh kotak ultra 😀

  2. Masalah lainnya lagi adalah: di berbagai tempat, merk yang sama pelayanannya bisa beda. Misalnya di Indonesia pelayanan Apple sangat bagus, tapi di kota Chiang Mai ini, dari pengalaman pelayanannya jelek. Jadi agak susah juga kalo cuma berdasarkan merk.

Tinggalkan Balasan ke risnaBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.