4 Tahun di Chiang Mai

Bulan ini 4 tahun sudah kami di Chiang Mai. Tahun ke 3 dan ke 4 merupakan tahun di mana banyak teman dan saudara datang berkunjung. Setelah bulan Mei tahun lalu, masih ada Evi, temen saya yang bersengaja transit di bangkok sebelum mudik ke Indonesia lalu belok ke Chiang Mai. Lalu bulan November kami menambah anggota rumah kami yang membuat kami tidak cuma berdua saja. Putra pertama kami yang kami beri nama Jonathan Nugroho. Tahun ini pun sepertinya masih akan ada beberapa tamu yang akan mampir mengunjungi kami, terutama mengunjungi Jonathan.

Setelah 4 tahun di Chiang Mai dengan kemampuan bahasa Thai yang tidak meningkat juga sejak tahun ke 2, akhirnya saya memutuskan untuk belajar bahasa Thai lagi terutama membaca tulisan Thai. Semoga sekali ini lebih terpakai dan tidak terlupakan begitu saja. Belajar membaca tulisan Thai ini juga dilakukan dalam rangka persiapan kalau nantinya Jonathan sekolah di negeri ini. Kami tidak tahu berapa lama lagi kami akan ada di sini, tapi sepertinya kami masih cukup betah tinggal di kota ini.

Cuaca musim panas tahun ini mengingatkan pada cuaca awal kami sampai di sini. Musim panas yang aneh di mana kadang-kadang hujan turun dengan deras dengan tiba-tiba, dan berganti lagi dengan matahari yang menyengat lagi tiba-tiba. Entahlah apakah ini sebuah siklus 4 tahunan, atau cuaca yang memang berubah karena dampak pemanasan global.