Jonathan, PlayBook, BB10 dan Portathon

Kami mendapat PlayBook gratis pertama ketika saya mengirimkan aplikasi Contraction Counter untuk PlayBook tahun 2011. Aplikasi ini diilhami dari kesulitan menghitung kontraksi ketika Jonathan lahir (kesulitannya karena di Blackberry waktu itu belum ada aplikasinya). Ternyata dari PlayBook itu, kami menempuh perjalanan panjang bersama BlackBerry. Dengan PlayBook gratis ini saya membuat aplikasi Four Colors dan Baby Coloring Book. Baby Coloring Book-nya menang juara 2 lomba BBDevID.

Aplikasi anak-anak untuk PlayBook masih sedikit, jadi kami memutuskan membelikan Jonathan iPad. Terinspirasi dari game-game iPad, kami mulai mengembangkan game untuk anak-anak untuk Jonathan. Salah satu pendorongnya waktu itu adalah: iPad berat jadi sulit dibawa-bawa ketika keluar rumah, sementara PlayBook kecil dan ringan tapi aplikasinya kurang (ini sebelum iPad mini dirilis). Saya mulai mengembangkan aplikasi puzzle untuk Jonathan. Setelah engine utamanya selesai, Risna mulai bisa ikut membantu membuat puzzle. Sebenarnya skrip-skrip untuk membuat puzzlenya masih sulit dipakai (banyak melibatkan skrip Python, inkscape, imagemagick), tapi Risna bisa menyesuaikan diri dengan cepat.

Game anak-anak di iPad banyak yang serupa (enginenya sama), hanya beda temanya saja, dan ini sangat wajar. Misalnya untuk anak laki-laki, temanya biasanya adalah mobil, transportasi, dan untuk anak perempuan temanya adalah boneka, princess, dsb. Game yang sama juga kadang memiliki banyak edisi, misalnya edisi Natal atau Tahun Baru. Kami juga mengambil pendekatan yang sama untuk PlayBook: kami membuat banyak game dengan tema yang berbeda-beda (Construction, Fruits, Transportation, Christmas, dsb) dengan beberapa engine saja.

Ketika beberapa game sudah selesai kami buat dan terbitkan untuk PlayBook, pada saat yang tepat, RIM mengumumkan Got Game Portathon. Inti acaranya adalah: Jika kita mengirimkan aplikasi dalam kategori game untuk BB10 dalam batas waktu 36 jam yang ditentukan, maka RIM akan membayar langsung 100 USD per game. Waktu itu kami sudah memiliki game-game playbook, dan hanya perlu menyesuaikan ukuran layar BB10. Dalam event ini kami mengirimkan 12 game, dan Puji Tuhan, semuanya diterima. Setelah selesai portathon tersebut, saya ikut Blackberry Jam di Bangkok, dan pulang dari sana membawa Dev Alpha B. Device development untuk BlackBerry 10.

Ternyata RIM tidak berhenti dengan satu portathon itu saja. Mereka pun mengadakan beberapa portathon lagi (kali ini tidak hanya game): Community Portathon, Marmalade Portathon, All Aboard Portathon, Android Portathon, dan terakhir Last Chance Portathon. Kami ikut di hampir semua portathon (kecuali Android). Hasilnya lumayan, plus kami juga mendapatkan beberapa Dev Alpha lagi. Dev alpha ini akan ditukarkan dengan device BB10 versi rilis sekitar bulan Februari/Maret. Masing-masing device nilainya kira-kira 500 USD.

Kenapa RIM mengadakan portathon? Jawabannya adalah untuk meningkatkan jumlah aplikasi (kuantitas) di Blackberry World (nama baru dari Blackberry AppWorld), mereka juga mengadakan sayembara lain Blackberry 10K, garansi bahwa aplikasi yang bagus akan mendapatkan minimal 10 ribu dollar dalam setahun. Untuk BB 10K, mereka mengadakan testing ekstensif, ini untuk mengejar jumlah aplikasi berkualitas di Blackberry World. Jadi mereka berusaha meningkatkan kuantitas aplikasi dan kualitas aplikasi. Dalam portathon yang kami ikuti, kami tidak mengejar untuk ikut BB10K, karena persyaratannya cukup sulit (dan rasanya sulit diaplikasikan ke game untuk bayi).

Mungkin sebagian dari Anda mikir: RIM putus asa ya, bagi-bagi uang untuk developer?. Sebagai pengingat: dulu Google juga mengadakan lomba aplikasi terbaik untuk Android (ADC), sebelum Android diluncurkan (tepatnya ADC pertama diadakan 2 Januari 2008 sampai 14 April 2008, sementara device Android pertama diluncurkan 22 Oktober 2008), jadi pendekatan RIM ini cukup wajar untuk menambah jumlah aplikasi. Sebagai catatan juga, total hadiah yang dikeluarkan Google dalam satu acara ADC (mereka mengadakannya sudah dua kali): 5 juta dollar. Sementara RIM menghabiskan kurang dari itu (sekitar 4.2 juta dollar, total semua portathon).

Game-game saya tulis dalam Haxe (kecuali Baby Coloring Book dan Four Colors yang memakai HTML5). Karena memakai Haxe, game-game tersebut bisa dengan mudah diporting ke iOS dan Android, asalkan kami mau menyesuaikan gambar ke ukuran layarnya. Selain game, saya juga menulis beberapa aplikasi sederhana untuk BB10, yang dibuat menggunakan Cascade (C++ dengan Qt/QML). Daftar aplikasi dan game kami bisa dilihat di situs appworld.

Secara umum, development dengan BlackBerry ini sangat menyenangkan. Untuk menjadi developer tidak perlu bayar apa-apa (misalnya untuk iOS butuh 99 USD/tahun + punya Mac/Hackintosh, Android butuh 25 USD, dst), pengembangan bisa dilakukan di Mac, Windows, ataupun LInux. Orang-orang yang memakai BlackBerry umumnya mau membeli aplikasi berbayar. Walau jumlah pengguna PlayBook saat ini kurang dari sejuta orang, tapi penjualan kami di PlayBook cukup bagus. Cukup bagi Risna untuk membayar pembantu per bulan, jadi Risna bisa agak santai di rumah dan sesekali bekerja membuat aplikasi baru. Rencananya Risna tidak hanya akan merilis aplikasi game untuk anak-anak, tapi juga membuat aplikasi untuk umum (mungkin dalam 1-2 bulan ini aplikasinya akan dirilis).

Rasanya tentram membuat aplikasi untuk mobile device karena kita tidak berurusan dengan berbagai proyek (yang rawan korupsi di pemerintahan), tidak berurusan dengan client yang bawel, bisa mengatur sendiri kapan akan merilis dan mengupdate produk, dan jam kerjanya bisa kapan saja dan di mana saja.

Satu hal yang kami sayangkan adalah ketika ada orang-orang yang berniat jahat pada kami, misalnya sengaja membuat review jelek, dan ini dilakukan dengan sangat niat, misalnya ada yang mencoba menulis review jelek beberapa kali untuk game Natal, tapi berkali-kali ditolak appworld karena menggunakan kata-kata kotor, dan tiap kali dia mengedit lagi kalimatnya sedikit sampai reviewnya diterima. Kejadian semacam ini sudah terjadi cukup lama (sejak saya merilis BiblePlus juga sudah terjadi), tapi baru saya tuliskan sekarang ini. Harapannya: semoga sebagian orang-orang itu membaca dan sadar. Kami kasihan pada orang-orang itu, karena mereka sangat pathetic, menyedihkan, tidak bisa membuat apa-apa tapi berusaha merusak kerja orang lain. Biasanya orang yang bisa membuat sesuatu, tidak akan menghabiskan waktu untuk menjelek-jelekkan karya orang lain, cukup menunjukkan bahwa karya mereka lebih baik.

Saya tidak merasa software kami sempurna, tapi kami sangat senang kalau ada yang mereview jujur, atau memberi kritik membangun. Misalnya jika ada software versi lite, dan dideskripsinya ditulis: hanya 5 puzzle yang free, dan ada yang memberi satu bintang sambil bilang “jelek, cuma 5 yang gratis”, maka jelas-jelas yang mereview adalah orang yang bodoh dan patut dikasihani. Atau jika ada software puzzle untuk toddler (gratis, dalam kategori game anak-anak), dan dibilang “jelek, terlalu sederhana”, maka review semacam itu juga sama sekali tidak berguna. Oh iya, saya katakan bahwa memberi review jelek (tanpa alasan jelas) itu hal yang jahat karena biasanya pengguna akan menghindari aplikasi dengan review rendah, mereka masih lebih mencari aplikasi yang belum ada reviewnya sama sekali. Tapi lama-lama kami maklum: orang-orang itu mungkin iri karena tidak bisa membuat sesuatu sendiri, dan mungkin juga pengangguran, menghabiskan bermenit-menit sekedar untuk menyusahkan orang lain.

Sesekali saya merasa kesal kalau baru membaca review jelek seperti yang saya ceritakan di atas, tapi kadang ada juga orang yang berniat sangat baik: orang-orang itu mengemail saya dulu, menanyakan pada saya masalah yang mereka hadapi (dan setelah selesai saya bantu menyelesaikan masalahnya, mereka memberi review 5 bintang). Senang rasanya kalau menemui pengguna seperti itu.

BlackBerry 10 belum pasti sukses, tapi dari uang yang dihasilkan (plus dari portathon), cukup untuk memodali kami untuk melirik platform lain. Jika BlackBerry 10 sukses, maka kami sangat senang, jika tidak sukses, kami tetap bisa memporting aplikasi kami ke platform lain (dan sudah ada modalnya).

BlackBerry 10

Besok, RIM akan merilis Blackberry 10, smartphone terbaru dengan sistem operasi baru (BB10). Sistem operasi baru ini benar-benar berbeda dari yang sebelumnya berbasis Java (disebut BBOS), dan lebih mendekati iOS dan Android. Walaupun terbilang telat, saya sangat berharap OS baru ini bisa sukses. Menurut saya, secara hardware dan software, ponsel yang akan dirilis RIM ini sudah sangat bagus. Kalau dilihat dari hardwarenya:

  • Layarnya sudah retina display, seperti iOS (dan beberapa HP Android kelas atas)
  • Punya slot microSD, jadi kapasitasnya bisa ditambah, tidak perlu memikirkan kapasitas
  • Punya konektor micro HDMI, tidak perlu beli aksesori ekstra seperti di iOS
  • Kameranya bagus (8 Mp belakang dan 2 Mp depan), bisa merekam 1080p
  • Baterenya bisa diganti, cocok untuk orang yang ingin membawa batere cadangan
  • Koneksinya lengkap (semua band + LTE), Wifi (a/b/g/n), Bluetooth 4.0, NFC

Saya sudah mencicipi kemampuan hardware Blackberry karena sudah mendapatkan Dev Alpha B, device khusus untuk developer untuk mengembangkan aplikasi BB10 sebelum waktunya launching.

Dari sisi software, mereka tidak lagi peduli dengan software untuk blackberry lama (tidak jalan di BB10). Semua softwarenya dari level OS-nya baru.

  • Meski device pertama hanya memakai touchscreen (tanpa keyboard), tapi keyboard virtualnya sangat bagus. Saya sudah mencoba berbagai keyboard virtual di berbagai platform (iOS, Nokia, Android, termasuk beberapa keyboard alternatif seperti Swype), dan menurut saya dibanding yang lain, keyboard BB10 yang paling bagus.
  • Browsernya amat sangat bagus, bahkan mendukung konten Adobe flash. Flash hanya diaktifkan jika terdeteksi bahwa website memakai flash secara ekstensif, jadi tidak akan menghabiskan batere karena flash tidak akan ditampilkan jika website sekedar memakainya untuk iklan. Andaikan tidak suka, flash juga bisa dimatikan.
  • Ada BlackBerry hub untuk menyatukan semua bentuk komunikasi (BBM, Email, SMS, Facebook, Twitter, dsb).
  • Multitasking sejati.
  • Saat ini saya belum mencoba (karena belum diaktifkan di dev alpha), tapi mereka juga berusaha mengejar ketertinggalan. Ada asisten seperti SIRI, peta dengan turn by turn navigation dan 3D view.

Menurut saya, BB10 ini punya banyak harapan sukses, beberapa faktor yang bisa membantu kesuksesannya:

  • Pengguna BlackBerry BBOS masih sangat banyak, 70 juta orang masih berlangganan BBM. Sebagian besar orang lembam, tidak mau berpindah ke merk lain yang tidak mereka kenal. Jadi ada harapan bahwa sebagian besar pengguna ini akan beralih ke BB10.
  • Dua pemain terbesar adalah iOS dan Android, tapi sebagian orang malas berpihak pada iOS dan Android, dan ingin sistem operasi yang lain. Sekarang ini OS alternatif yang ada di pasaran belum banyak: Windows (masih kurang sukses), BADA (masih kurang sukses), Symbian (sudah akan dihentikan sebentar lagi). Jika harga ponsel BB10 ini tidak terlalu mahal, maka persaingannya adalah dengan Android.

Tapi tentunya ada juga beberapa hal yang mungkin menghalangi kesuksesannya:

  • Beberapa aplikasi mungkin tidak akan pernah ada di BB10, misalnya Skype (karena dimiliki Microsoft). Tapi semoga saya salah dan RIM bisa bernegosiasi dengan Microsoft. Update Saya salah, ternyata Skype, Kindle dan banyak aplikasi lain akan ada di BB10 :).
  • Beberapa aplikasi mungkin akan lama baru akan diporting ke BB10, karena mereka menunggu dulu apakah bakal sukses atau tidak. Ini bisa jadi seperti ayam dan telur: BB10 butuh aplikasi tertentu supaya sukses, tapi aplikasi tertentu cuma akan ada versi BB10-nya jika BB10 sukses.
  • Mungkin orang sudah bosan dengan BlackBerry, dan RIM tidak bisa menghapus kesan bahwa BB itu lambat, multimedianya kurang bagus, dsb
  • Saat ini belum semua API disediakan oleh RIM (misalnya API untuk background processing), sehingga sulit untuk membuat aplikasi tertentu. Semoga RIM tidak berlambat-lambat mengimplementasikan fungsionalitas penting di OS-nya.

Semoga sukses BB10, kami (saya dan Risna) sangat menunggu peluncurannya pada 30 Januari 2013, 10 pagi Eastern Standard Time, alias 30 Januari 2013 jam 9 malam WIB/ICT.

Ulang Tahun Pernikahan ke-6

Sudah 2192 hari kita menikah, bukan waktu yang singkat tapi rasanya masih seperti baru kemarin kita dag dig dug mau kasih tau orangtua soal pilihan hati kita dan keinginan untuk menikah. Syukur kepada Tuhan kalau Dia menjawab doa kita dan memberi jalan yang cukup mulus untuk mendapat restu dari orangtua walau kita beda latar belakang suku. Setelah 6 tahun menikah, semakin terasa kalau kita itu ga banyak bedanya. Iya kita memang beda suku, tapi kita punya cara pandang hidup dan prinsip-prinsip dasar yang sama. Ga kebayang klo nikah dengan suku yang sama tapi cara pandang hidup dan hal-hal lainnya beda banget :P. Ga kebayang kalau suami cerita sesuatu, dan saya hanya bisa bengong ga ngerti apa lucunya atau dimana serunya ceritanya. Ga kebayang kalau cara komunikasi berbeda dengan suami, gimana caranya menyampaikan apa yang ada di hati.

Saya bersyukur sekali punya suami Yohanes Nugroho. Suami yang mau turun tangan membantu saya di saat saya membutuhkan. Suami yang tidak banyak menuntut dan mau aja makan apa saja yang saya masak walau kadang agak hambar. Suami yang selalu menyemangati saya untuk mempunyai passion dan terus berkarya dalam mengisi hidup ini. Suami yang menjadi pemimpin keluarga dengan menjadi teladan dan memberi contoh dan bukan nasihat panjang lebar. Suami yang mengkritik kalau saya salah dan ga selalu belain buat seneng-senengin hati saya doang. Suami yang mau melayani dengan ikut serta mengurus anak, bermain dengan anak dan juga sesekali masakin nasi goreng special ataupun mie instant :D. Suami yang mau dengerin saya, mulai dari keluh-kesah ataupun komen ga penting soal apapun yang terlintas dipikiran saya. Suami yang ajarin saya untuk tidak terlalu khawatir akan hidup ini dan fokus dengan masa sekarang daripada mikirin masa lalu ataupun terlalu khawatir akan masa depan. Suami yang membuat saya merasa temperamen saja jauh lebih tenang dibanding dulu waktu masih single. Suami yang selalu menyabar-nyabarkan saya kalau saya lagi emosian atau lagi cape ngurusin anak. Suami yang sangat membantu saya dalam proses pemberian ASI ke Jonathan mulai dari awal sampe proses menyapihnya berjalan dengan mulus. Suami yang punya talenta dan bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya. Punya passion dibidang pemrograman komputer dan mau berbagi hasil karyanya dengan banyak orang. (sebenernya masih banyak lagi, intinya sih he is the best for me lah).

Punya suami yang sangat menyukai pekerjaan itu ada banyak plusnya. Yang paling jelas papa ga pernah mengeluh soal kerjaan di rumah, karena papa sangat suka dengan apa yang dia kerjakan, tapi untungnya papa bukan workaholic. Papa bisa menghabiskan banyak waktu di depan komputer untuk mrogram berbagai hal, seperti aplikasi alkitab di handphone symbian dan blackberry. Plus tambahannya bisa membuat aplikasi yang mungkin saya butuhkan dan sekarang membuat aplikasi untuk Jonathan juga. Aplikasi yang juga bisa dijual untuk menambah tabungan Jonathan :D. Harus saya akui, usaha untuk membuat aplikasi alkitab bisa diakses dihandphone itu bukan pekerjaan seminggu. Dimulai dengan komputer yang sangat lambat sekalipun waktu jaman masih pacaran, papa terlihat sabar mrogramnya supaya program SymbianBible bisa dipakai banyak orang. Terus ketika anak mau lahir masih aja sibuk berusaha merilis program serupa supaya bisa diakses di Blackberry juga. Sudah sibuk dikantor, masih mau sibuk dirumah buat mrogram yang akhirnya dibagi-bagi secara gratis, dan masih tetap punya waktu buat saya dan Jonathan. Sekarang ini, mulai juga berusaha membuat aplikasi yang bisa dijual dan melibatkan saya juga supaya saya ga “nganggur” dan bagian dari mendorong saya untuk tetep berkarya di bidang IT. Tapi walaupun sesibuk apapun papa dengan program-programnya, papa masih saja selalu ada waktu buat saya dan Jonathan.

Rasanya kalau sedang bermain dengan Jonathan, hidup ini terasa seperti di film-film saja, indah sekali. Ingin rasanya mengabadikan tiap detik momen-momen indah bermain dengan Jonathan, mengajari dia banyak hal, melatih dan mendisplin dia untuk banyak hal. Jonathan juga sangat senang sekali punya papa yang selalu punya waktu untuk bermain dengannya dan tentunya lebih sabar dari mamanya :P. Semoga kita tetap bisa bersyukur dalam segala situasi ya papa. Bisa membesarkan anak-anak kita sampai mereka dewasa dan memiliki keluarga masing-masing. Kita ga tau mengenai hari esok, tapi kita tau kalau hari ini dan saat ini kita bersyukur karena Tuhan selalu jagai dan sertai kita dan cukupkan kita. Banyak hal yang kita ga minta Tuhan sediakan buat kita, dan semoga kita juga bisa mengajarkan pada anak-anak kita untuk mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, dan setelahnya semuanya akan ditambahkan pada kita.

I love you Papa Yohanes Nugroho.

Belanja di AliExpress

Dulu saya cukup banyak membeli barang-barang elektronik dari DealExtreme (sudah pernah saya tulis di blog ini). Sekarang gantian saya membahas AliExpress. Setelah banyak berbelanja, ada beberapa keluhan saya terhadap DX.

Pertama mengenai delivery, kadang-kadang delivery dealextreme ini cepat, dan kadang lambat (tidak pasti). Jika saya memesan banyak barang, mereka akan berusaha menunggu sampai semua bisa dikirim dalam satu paket, tapi jika sudah terlalu lama dan barang masih belum terkumpul, mereka akan mengirim dalam beberapa paket. Mereka tidak punya deadline kapan sebuah benda dikirim. Jika Anda memesan beberapa barang yang umum (stoknya banyak), maka hal ini tidak masalah.

Lanjutkan membaca “Belanja di AliExpress”

Menulis program Alkitab, dulu dan sekarang

Di posting ini saya ingin sedikit bernostalgia membuat program Alkitab di device Nokia 3650 yang sangat terbatas, sampai device terbaru Blackberry 10 yang sangat mudah. Isinya kebanyakan teknis pemrograman mengenai betapa sulitnya dulu membuat program Alkitab, dan betapa mudahnya sekarang membuat program Alkitab.

Warning: posting ini panjang sekali. Dan jika Anda bukan programmer, mungkin bisa dibaca singkat saja ke bagian akhir (penutup).

Lanjutkan membaca “Menulis program Alkitab, dulu dan sekarang”

Pindah hosting ke dedicated server

Cerita akhir 2011 lalu: pindah hosting ke csoft.net, tapi kecewa jadi Februari 2012 kemudian pindah kembali ke prgmr.com. Sebenarnya selama hampir setahun terakhir ini, saya tidak menemui masalah apa-apa di server VPS saya (walaupun di server VPS yang lain kadang ada cerita-cerita horor).

Setelah berkutat cukup lama mengoptimasi server memakai kombinasi nginx, lighttpd, dan apache, akhirnya saya merasa capek juga. Saya butuh server yang lebih baik (lebih banyak RAM dan disk spacenya). Dari proyek di kantor, saya menemukan ada hosting murah di Jerman, namanya Hetzner. Dengan 42 Euro, kita bisa mendapatkan dedicated server Core i7 2600 Quad Core ,dengan RAM 16 GB, dan disk 2 x 3 TB. Catatan: sebenarnya harganya 49 Euro termasuk PPN 19%, tapi karena saya tinggal di luar uni Eropa, maka pajak itu tidak belaku.

Lompatan dari hosting 25.6 USD ke 55.4 USD sepertinya terlalu jauh, dan saya belum butuh server sepowerful itu, jadi saya memakai fitur server bidding alias lelang server bekas. Saya dapat:  AMD Athlon(tm) 64 X2 Dual Core Processor 5600+, Ram 4GB, dan disk 2 x 500 GB dengan biaya 26 EURO (dan karena tanpa pajak jadi 21.85 EURO alias 28.8 USD). Artinya dengan cuma naik: 3.2 USD, saya dapat server yang jauh lebih baik.

Saya cek dengan smartmontools, harddisknya sepertinya tidak ada masalah walaupun servernya agak tua. Tapi demi keamanan, saya membuat backup di lokal, dan juga di Amazon S3 (dengan rule untuk memindahkan file-file lama ke Amazon Glacier). O iya, kemarin saya sempat memilih server yang spesifikasinya 1/2 dari itu dengan harga 24 EURO, dan setelah dicoba-coba, saya kurang puas. Ternyata jika kita langsung menukar servernya, maka tidak dikenai biaya apa-apa.

Dengan server yang lebih powerful, saya bisa enak menggunakan apache untuk semua hosting saya. Konfigurasinya lebih mudah dan cepat. Setup untuk backup pun jadi lebih mudah. Saya juga bisa memanfaatkan mod_pagespeed untuk mengoptimasi web saya.

Tahun ini saya juga memindahkan hampir semua domain ke namecheap. Sebelumnya saya menggunakan registrar godaddy, dan gandi.net, tapi akhirnya saya memindahkan ke satu tempat agar lebih mudah mengaturnya. Namecheap saya pilih karena: murah, fiturnya lengkap (misalnya ada fitur Dynamic DNS) dan mudah dipakai (setting DNS sangat mudah, dan refreshnya sangat cepat, juga ada shortcut untuk memakai Google Apps for your domain).

Kecepatan server Jerman sangat bagus di Chiang Mai, tapi karena agak khawatir dengan kecepatan di bagian dunia yang lain, maka beberapa hari terakhir ini, saya mulai menggunakan cloudflare, (edisi gratis) untuk beberapa domain saya. Cloudflare ini adalah CDN yang sangat mudah dipakai. Cloudflare akan meng-cache objek-objek statik di web, dan mendistribusikannya ke server-server mereka di berbagai penjuru dunia. Sejauh ini saya tidak menemui adanya masalah, dan akses situs saya sepertinya tambah cepat (ini subjektif, belum saya ukur dengan tools, tapi setidaknya tidak menjadi lebih lambat).

Happy New Year 2013

567115_10151427853683488_1255512954_o

Tahun baru, posting baru. Ini foto saya dengan Jonathan di depan gereja CMCC. Papa Jonathan yang jepret fotonya jadi ga ada dalam foto.

Sudah beberapa tahun ini Tahun baru dilalui di Chiang Mai. Pergantian tahun kali ini Jonathan lagi-lagi terbangun oleh dentuman kembang api di hotel sebelah. Tahun ini Jonathan mulai mengenal rasa takut melihat cahaya yang terlalu silau dan dentuman yang keras, semoga tahun mendatang Jonathan sudah tidak terlalu takut lagi dengan bunyi kembang api. Untungnya Jonathan bisa tidur lagi setelah menelpon Oppung mengucapkan Merry Christmas and Happy New Year.

Ada pengalaman ‘aneh’ ketika menelpon menggunakan skype (skype ke telephone biasa bukan skype ke skype). Pertama kali tersambung, lalu diangkat oleh suara yang saya pikir suara mama saya. Memang koneksinya saat itu kurang baik, jadi sempat beberapa kali cuma saling berkata Halo halo halo halo. Lalu… setelah koneksi terasa membaik saya mulai menyadari kalau orang di seberang berbahasa yang saya tidak mengerti!. Well… sepintas mirip bahasa Indonesia, tapi saya tidak mengerti sepatah katapun. Akhirnya telpon saya tutup lalu saya telpon ulang. Kali ke dua saya berhasil menelpon ke mama saya. Yang saya heran, apa iya skype bisa salah sambung begitu? karena nomor yang saya gunakan sama persis pertama dan kedua. Dipikir-pikir kasian juga orang yang menerima telpon salah sambung dari saya itu, karena ketika mengangkat telpon kedengaran suaranya seperti suara baru bangun tidur. Semoga ga sering-sering deh kejadian salah sambung begitu, entah kenapa setelahnya ada perasaan agak horror hehehe.

Pengalaman unik mengawali tahun 2013, tapi tidak mengurangi semangat buat mengisi hari-hari di tahun ini untuk lebih produktif dan ga pake janji janji yang tidak bisa ditepati Smile.

Happy New Year 2013 all!