Gadget Ibu Rumah Tangga

Udah lama ga nulis gara-gara lupa password, sekarang kepikiran topik yang related ama tulisan menggunakan teknologi. Kami bukan orang yang tergila-gila dengan teknologi, tapi kami sangat terbantu dengan adanya penemuan-penemuan baru dengan adanya kemajuan teknologi. Gak harus canggih, tapi intinya bisa mengurangi pekerjaan dengan otot dan lebih bisa menikmati hidup.

Sejak tinggal di Chiangmai, tanpa adanya luxury pembantu dengan gaji murah atau punya pembantu yang tersedia 24 jam, kami berkenalan dengan yang namanya vacuum cleaner. Awalnya saya masih prefer makai sapu daripada vacuum, soalnya pola pikirnya pake vacuum itu kan pake listrik, dan bayar listrik itu mahal, terus rasanya lebih afdol kalau di sapu terus di pel jadi lebih kinclong gitu. Lama-lama rasanya pegel juga ya sapu lalu pel dan juga pas nyapu kadang-kadang debu beterbangan kemana-mana waktu nyapu. Akhirnya sekarang saya bisa menerima kalau rumah ga harus disapu pel tiap hari, tapi cukup di vacuum bagian yang kotor misalnya kolong meja makan sehabis makan. Gak harus di pel biasanya juga sudah bersih. Ngepel ya bisa sekali atau dua kali seminggu tergantung di sini lagi musim apa. Musim dingin dan musim panas biasanya debu lebih banyak dibanding musim hujan, jadi ya tentunya harus lebih sering vacuum seluruh rumah.

Benda lain yang juga saya rasa sangat membantu dan wajib punya itu mesin cuci. Walaupun sebagian orang gak suka dengan mesin cuci karena katanya baju jadi lebih cepat rusak, tapi saya rasa kalau saya harus mencuci semua baju dengan tangan bisa-bisa saya patah pinggang. Sejauh ini baju saya walau ada yang tipe seminggu bisa dipake beberapa kali karena cuci kering di pakai tetep aja umurnya lebih dari setahun. Well baju saya bukan baju keluaran desainer ternama atau merk mahal yang sepersekian harga mesin cuci sih, jadi saya ga kuatir kalau rusak ya bagus malahan alasan buat beli baju baru lagi toh. Untuk baju yang emang harganya mahal tentunya saya lebih hati-hati mencucinya ga asal campur saja dan bahkan untuk baju yang butuh dry clean ya saya kirim ke dry clean (sejauh ini yang butuh dry clean cuma jas Joe yang sudah berumur 8 tahun! iya emang dia cuma punya 1 jas pas kawin doang hehe.)

Berikutnya yang paling terasa berguna itu microwave. Terutama untuk menghangatkan makanan. jadi kalau ada makanan yang bersisa, disimpan di kulkas bisa di freezer ataupuan di pendingin biasa dan besoknya bisa dihangatkan. Yang perlu diperhatikan menghangatkan makanan di microwave kadang seperti halnya masak di atas kuali, harus diaduk juga sesekali supaya panasnya merata. Kelebihan dari memanaskan menggunakan microwave saya ga harus mencuci wadah pemanasnya karena saya langsung panasin di mangkok saji yang tentunya memang aman untuk microwave. Oh iya saya juga menghindari menghangatkan makanan di wadah plastik walaupun ada tulisan microwave safe. Lebih aman membeli beberapa mangkok keramik atau kalau ada rejeki beli sejenis pyrex yang bahkan tahan untuk masak di oven. Ya saya tahu sebagian orang masih merasa takut menggunakan microwave karena katanya bisa ini itu. Well seperti sekarang wifi dan signal cellular berbahaya sebenernya semua ada plus minusnya. Menurut kami umur itu di tangan Tuhan, dan pengguna microwave sejak ditemukan sangat banyak dan tidak terbukti microwave itu membuat kanker. Tapi ya kembali lagi ke masing-masing saja sih mau makai microwave atau tidak. Salah satu tulisan mengenai fakta dan mitos soal microwave bisa dilihat di sini.

Chiang mai punya iklim yang agak ekstrim. Salah satu penemuan yang sangat terasa dibutuhkan di kota ini adalah Air Conditioner alias AC terutama wajib ada di kamar tidur. Di musim panas, suhu udara terkadang masih di atas 30 derajat celcius, dan suhu kamar kadang lebih panas dari suhu udara karena kalau kamarnya menghadap matahari, bisa jadi kamarnya masih lebih panas karena siangnya bisa sampai 44 derajat celcius. Indonesia sebenernya juga mirip-mirip panasnya, tapi mungkin juga karena sudah mulai kebiasaan di sini kalau tidur butuh AC, ya jadinya kalau pulang ke Indonesia kemungkinan kami bakal merasa butuh AC terutama di kamar tidur.

Kebalikan dari AC, di musim dingin butuh water heater buat mandi. Punya water heater di kamar mandi yang tinggal di putar langsung bisa byur itu sangat menyenangkan, kebayang dulu kalau mau mandi air hangat harus manasin air dulu, terus angkat air panas pake ember, terus kadang kalau ketunda dikit mandinya airnya keburu dingin lagi. Kalau pulang ke Indonesia, walaupun di Indonesia ga dingin-dingin banget, kayaknya kalau mau mandi terlalu pagi atau agak malam dibutuhkan juga tuh water heater.

Oh iya terkait dengan air, di Indonesia dulu sering sekali mengalami flow air yang sangat kecil karena dari perusahaan air nya lagi macet atau malah kadang kering sama sekali karena disedot sama orang yang pake pompa air. Di sini setelah 2 kali ngontrak rumah saya bisa lihat kalau orang Thailand punya mesin pompa air dan tanki penampungan air di setiap rumah. Tapi berbeda dengan di Indonesia yang menyedot air langsung dari pipa air atau sebagian lagi dari sumur, di sini orang menampung air dari perusahaan air ke tanki penampungan lalu pompanya digunakan untuk mendistribusikan air ke pipa dalam rumah terutama kalau misalnya rumah bertingkat, supaya airnya bisa naik ke bagian atas rumah. Waktu tinggal di kopo Bandung kami juga pakai air yang di sedot dari mata air dalam tanah lalu di tampung di tanki di atas rumah, lalu di filter di tankinya sbelom di distribusikan ke seluruh rumah. Yang kepikiran oleh saya nantinya kalau pulang ke Indonesia, mungkin kami perlu mengkombinasikan antara menampung air di letakkan di tanki yang letaknya tinggi di atas rumah (butuh pompa untuk membuat airnya naik ke atas), lalu kalau mau dipakai ga butuh pompa lagi deh (ini yang dilakukan mertua saya di depok). Jadi kalau di Chiang mai sini, kalau listrik mati kemungkinan besar air di rumah terutama bagian atas mati, untungnya kasus mati lampu di sini sangat sedikit jadi ga perlu terlalu kuatir, karena di Indonesia lebih sering mati lampu, lebih aman kalau tanki airnya disimpan di tempat yang tinggi supaya pas memakai ga butuh listrik lagi.

Ada beberapa hal yang sebenernya masih masuk daftar pengen punya tapi masih belum butuh banget. Misalnya Dishwasher alias mesin cuci piring. Saat ini belum butuh karena basically cucian piring saya ga banyak banyak amat, dan kalau pakai Dishwasher nantinya semua peralatan masak dan makan harus kompatibel dengan Dishwasher itu. Ya namanya juga pengen punya, kayaknya seneng aja kalau punya tapi belom butuh butuh banget, jadi sekarang ini saya belom bisa cerita banyak soal benda itu, tapi pastinya kalau ada yang beliin saya senang banget hahaha.

Benda berikutnya yang sempat jadi angan-angan itu dryer alias pengering cucian. Nah buat benda ini di Chiang mai ya seperti Indonesia yang matahari sangat cerah hampir sepanjang tahun ga terlalu butuh, tapi saya tertarik terkait dengan masalah tumpukan setrikaan. Ada teman yang bilang baju yang di keringkan dengan dryer itu ga butuh di setrika juga udah lembut, abis dari dryer langsung di lipat hasilnya ga kusut dan sama dengan seperti hasil setrika. Tapi ada juga teman yang bilang ga terlalu kering hasil dari dryer masih perlu di angin-anginkan juga. Ya karena masih kurang lengkap datanya dan memang dryer tergolong mahal, plus saya mulai bisa menerima kalau ga semua yang dicuci harus disetrika walau dijemur matahari, jadi masih bisa ditunda membeli dryernya, mungkin kalau ada teman-teman yang sudah menggunakan dryer bisa menambahkan faktanya dan bikin saya tambah pengen beli hehhe.

Untuk semua gadget rumahtangga yang saya tulis, semua butuh listrik yang kadang dayanya lumayan gede. Tapi ya seperti saya bilang, semua ada plus minusnya, mau pake otot yang banyak atau membayar listrik supaya bisa lebih banyak berkarya ataupun bermain dengan anak. Masih lebih baik membayar listrik untuk benda yang memang membantu keseharian daripada lelah kehabisan tenaga karena takut ini itu yang tidak terbukti lalu at the end jadi ga bisa menikmati hidup.

Oh iya, beberapa waktu yang lalu, kami menonton sebuah video singkat di mana akan ada masanya (sekarang sudah mulai) banyak pekerja yang mengandalkan otot akan semakin tidak dibutuhkan dan semuanya digantikan oleh mesin-mesin yang di program. Daripada kita tetep ngotot pake otot, mendingan kita menggunakan waktu untuk belajar mempersiapkan diri menghadapi masa di mana kita lebih memiliki value bukan karena otot kita tapi karena kita punya sesuatu yang ga bisa digantikan oleh mesin (misalnya memikirkan membuat mesin/teknologi yang kita butuhkan untuk membantu kita).

Happy 8th Anniversary

image

Sudah 2922 hari berlalu sejak kita mengucap janji pernikahan di depan Tuhan dan jemaat gereja. Sudah banyak kejadian yang kita alami bersama terutama sejak Tuhan menitipkan Jonathan kepada kita, dan kurang lebih 20 minggu lagi jika Tuhan berkenan kita akan bertemu dengan adik Jonathan.

Banyak hal yang telah kita pelajari bersama sebagai pasangan dan sebagai orangtua, dengan tambahan anggota baru kita masih harus belajar lagi supaya Jonathan dan adiknya nantinya bisa kita didik menjadi anak yang takut akan Tuhan dan berhasil di masa depannya. Puji Tuhan kalau kita selalu bisa sependapat dalam berbagai hal dalam rumah tangga kita selama 8 tahun ini.

Gak bisa membayangkan kalau semua urusan rumahtangga dan urusan anak diserahkan ke mama sendiri. Gak bisa membayangkan kalau ga punya teman diskusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan hidup terutama soal anak. Gak bisa membayangkan kalau gak bisa menceritakan semua unek unek yang ada dalam pikiran kepada papa, mungkin bisa jadi semua ketulisnya jadi di facebook :p. Syukur kepada Tuhan kalau papa mau membaca teori parenting dan kita bisa memilih mana yang kita sepakati buat diterapkan dan mana yang nggak. Terimakasih juga kalau sesekali papa mau terjun ke dapur dan sabarrrr menahan lapar kalau sesekali mama telat masaknya. Terimakasih juga kalau mengajarkan mama menjadi orang yang lebih sabar dan ga buang energi buat orang-orang yang kadang memancing emosi. Terimakasih mau selalu mendengarkan semua ocehan baik penting maupun ga penting dari mama. Terimakasih karena papa setiap hari mau mengajak Jonathan main walaupun papa sudah cape pulang kerja dan sebenernya masih pengen mrogram atau berkarya lainnya.

Setahun terakhir ini banyak hal yang mungkin ga semua ditulis di blog, mulai dari pindah rumah ke deket kantor, pulang ke Indonesia 2 x setahun, ditabrak orang dari belakang yang bikin mobil masuk bengkel selama 3 bulan (puji Tuhan kita ga kegores sedikitpun), Jonathan mulai masuk sekolah preschool, mama dapat kesempatan kerja part time lagi, eyang datang berkunjung ke Chiangmai dan Jonathan yang akan dapat adik. Semuanya itu susah ataupun  senang membuat kita tambah kenal satu sama dan semakin menambah kebahagiaan kita karena kita semakin solid bekerjasama dalam setiap hal. Semoga di tahun-tahun mendatang kita tetap satu hati dan Tuhan senantiasa memberkati pernikahan dan keluarga kecil kita.

Menggunakan Teknologi Modern

Semua orang memakai teknologi modern, tapi sebagian orang stuck di level tertentu. Semua mobil, televisi, telepon, semua memakai teknologi terkini. Sudah sangat sulit mencari HP yang tidak smart. Masalahnya adalah level kecerdasan dan kemauan user untuk mempelajari kepintaran benda tersebut (dari mulai mobil, televisi, sampai software).

Teknologi modern lebih murah dan lebih baik

Saya bersyukur karena keluarga saya mau belajar memakai teknologi modern. Andaikan harus menghubungi keluarga di Indonesia menggunakan jaringan telepon biasa, maka biayanya mahal sekali. Dengan Skype, FaceTime, dsb, kita bisa menghubungi keluarga dengan lebih mudah, lebih murah, dan bahkan lebih interaktif (dengan video).

Teknologi modern lebih akurat dan pintar

Saya juga senang karena banyak orang mulai menyadari bahwa memberikan koordinat GPS itu lebih mudah daripada menjelaskan arah dengan teliti. Menjelaskan sesuatu dengan teliti sering bermasalah, kadang ada satu dua hal terlewat dalam penjelasannya (atau salah tangkap, atau ternyata jalanan itu sedang tutup karena perbaikan jalan). Dengan koordinat GPS, kita bisa melihat dulu arah dalam peta di komputer/tablet, dan kemudian kita bisa dipandu oleh GPS selama di jalan. Bahkan kadang yang memberi jalan tidak tahu bahwa ada jalan yang lebih baik yang bisa ditemukan dengan GPS.

Teknologi modern memberi kenyamanan dan kemudahan

Secara online kami bisa memesan makanan, dan bahkan membayar langsung dengan kartu kredit. Bank saya memiliki kartu kredit virtual yang bisa dicek dan dibatasi dengan mudah. Tentunya selain makanan, barang online apapun bisa dipesan, dan kami bisa men-track perjalanannya.

Teknologi modern bisa menghemat waktu, mengurangi kekhawatiran

Bukan cuma barang pesanan yang bisa ditrack, ketika kami akan menjemput orang yang datang dari Indonesia, kami bisa mentrack kapan pesawatnya mendarat dengan flightradar, jadi andaikan ada delay yang tidak jelas, kami tetap bisa memonitor secara realtime posisi pesawat. Tidak perlu menunggu lama di bandara jika pesawat datang lebih awal atau lebih lambat.
Lanjutkan membaca “Menggunakan Teknologi Modern”

Pindah Server (edisi 2015)

Terakhir kali Pindah server, saya lakukan bulan Agustus tahun 2013. Sekarang saya sudah pindah lagi. Tujuannya sekarang adalah: mempermurah biaya bulanan. Sekarang pindah ke online.net. Dedicated server 15.99 Euro, plus 1.99 Euro karena saya butuh IP tambahan, jadi total 17.98 euro (sekitar 21.13 USD) per bulan. Lumayan hemat 50%.

Di cerita posting terakhir, saya masih memakai OVH plus Digital Ocean. Setelah memakai server OVH 59 usd/bulan agak lama, saya pindah ke 39 USD/bulan karena ternyata saya tidak butuh RAM dan CPU sebanyak itu untuk barinstall. Karena penggunaan cloudflare sangat mengurangi beban server, akhirnya saya memindahkan semua hosting di digital ocean ke OVH.

Sejak Blackberry mengijinkan install langsung APK di BB10, pengguna http://barinstall.com tidak banyak lagi, lama-lama 39 USD per bulan pun terasa berat. Jadi saya cari hosting yang lebih murah, dan ternyata ada di Perancis (online.net). Performance servernya bagus, RAM 8 GB, dengan disk 1 TB (boleh juga pilih memakai SSD 120 gb, tapi saya lebih butuh disk space). Dapet satu blok/48 IPV6, tapi hanya dapat 1 IPV4.

Saya baru memindahkan server mulai awal Januari ini, sejauh ini tidak ada masalah dan semoga tetap demikian. Setelah 1.5 tahun, saya juga berencana merombak server di rumah (tapi ini belum dilakukan, barang-barangnya masih dipesan), nanti ceritanya akan diposting lagi di blog.

Kadang saya terpikir bahwa pindah-pindah server ini hanya menghabiskan waktu aja. Tapi setiap kali perpindahan dilakukan, saya merasa bahwa hal ini juga berguna:

  • Saya jadi mengevaluasi lagi setup saya
  • Saya merefresh ilmu saya, plus update dengan ilmu terbaru (minimal dalam hal setting server dan mengenal versi software terbaru)
  • Saya jadi menyempatkan diri bersih-bersih data-data tidak penting di server
  • Saya jadi menghemat

Penghematan yang saya dapat sebagian saya habiskan di layanan online lain, misalnya sekarang saya jadi berlangganan iCloud 0.99 USD per bulan (daripada kehilangan data kalau tidak sempat backup, karena data saya di iPhone + iPad + iPod sudah lebih dari 5GB).

Libur Akhir Tahun 2014 + Tahun Baru 2015

Tahun ini tadinya kami berencana pergi jalan-jalan ke luar kota bersama keluarga Elan, tapi di malam sebelum berangkat, kami ditelpon: mobil yang akan kami sewa mengalami kecelakaan. Karena tidak bisa menemukan mobil baru, kami pindah tujuan ke tempat yang tidak terlalu jauh, Mae Wang, sekitar 1 jam dari Chiang Mai.

Sebelum berangkat, kami mampir di Promenada untuk ketemuan dengan beberapa orang Indonesia. Ternyata hari itu adalah anniversary Pak Hanni dan Bu Elizabeth. Foto ini diambil oleh Jonathan.

Karena kemampuan menyetir saya nggak begitu bagus, sepanjang perjalanan Elan yang menyetir.

Awal perjalanan

Lanjutkan membaca “Libur Akhir Tahun 2014 + Tahun Baru 2015”

Selamat Natal 2014

Postingnya telat banget, tapi kalo digabung dengan posting tahun baru akan kepanjangan, jadi akhirnya diputuskan dipisah aja.

Tahun ini Jonathan ikutan drama Natal di sekolahnya, jadi salah satu dari tiga orang majus. Karena ini dimainkan oleh anak-anak yang masih sangat kecil, maka semua anak hanya melakukan adegan sederhana, ada yang cuma memegang bintang, ada yang duduk aja, dsb. Para orang bijak hanya bangun dari duduk memberikan hadiah, lalu duduk lagi.

Jonathan-WiseMan

Seperti biasa, kami mengikuti acara christmas pageant:

Lanjutkan membaca “Selamat Natal 2014”