Lampu Pohon Natal yang bisa diprogram

Ini sebenarnya proyek yang saya lakukan tahun 2016, tapi setelah saya posting foto pohon Natal tahun ini dan membaca komentar di Bu Inge, sepertinya proyek kecil ini menarik juga untuk dituliskan. Ini bisa digunakan untuk mengajar pemrograman dan hardware.

Saya akan berusaha memberikan petunjuk generik, supaya bisa dipakai di aneka LED strip dengan aneka microcontroller, dan aneka bahasa pemrograman

Hardware yang dibutuhkan:

  • RGB LED Strip (individually addressable)
  • Power supply (opsional, tergantung seberapa banyak LED-nya)
  • Board microcontroller

LED Strip

Ada beberapa jenis LED Strip, yang kita cari adalah yang RGB (jangan yang satu warna) dan harus bisa dikontrol per LED-nya (individually addressable).

LED Strip ketika masih digulung

Jenis yang paling murah adalah WS2812/WS2812B. Versi yang B memiliki proteksi jika salah polaritas (terbalik positif dan negatif), jadi untuk belajar saya sarankan memakai versi B. Harganya mulai dari 1.3 USD untuk 30 LED dalam strip sepanjang 1 meter. Ada juga versi yang anti air (rating IP67 jika ingin dipasang di luar rumah). Versi lain adalah APA102/APA109B, harganya lebih mahal tapi warnanya lebih bagus. Berbagai jenis LED ini bisa dibaca di artikel Hackaday ini.

Lanjutkan membaca “Lampu Pohon Natal yang bisa diprogram”

PocketChip, PocketGo, dan Pinebook Pro

Posting ini sekedar catatan beberapa benda yang baru saya dapatkan supaya tidak lupa di masa depan. Kebetulan semuanya berawalan huruf P. Hanya Pinebook Pro yang merupakan benda yang benar-benar baru karena hasil preorder, sedangkan yang lain sudah ada lama di pasaran.

PocketChip

PocketChip adalah komputer saku berbasis Single Board Computer CHIP (dulu pernah saya bahas tiga tahun yang lalu). Benda ini memiliki layar, keyboard dan batere, jadi bisa dibawa ke mana-mana. Keyboardnya fungsional tapi kurang nyaman untuk mengetik banyak teks.

PocketChip ini sudah tidak diproduksi lagi tapi baru saya beli baru-baru ini. Saya sudah ingin membeli waktu benda ini diproduksi, tapi masih ragu kegunaannya, tapi kemudian benda ini hanya bisa dipesan ke negara tertentu, dan setelah itu tiba-tiba perusahaan pembuatnya (NextThing Co) bubar. Setelah NextThing Co bubar, sisa benda ini jadi banyak dijual di ebay dan Aliexpress.

Lanjutkan membaca “PocketChip, PocketGo, dan Pinebook Pro”

Membersihkan Unit Air Conditioner (AC)

Setelah sekian lama menunda, hari ini akhirnya unit pendingin AC di rumah dibersihkan. Ada 2 pilihan untuk membersihkannya: bersihkan sendiri atau memanggil ahlinya. Waktu di Indonesia, rumah kami gak ada AC nya, apalagi sekian tahun sebelum ke Chiang Mai saya ngekost di Bandung, nggak ada kepikiran sama sekali butuh AC. Sejak tinggal di Chiang Mai, jadi ketergantungan juga dengan memakai AC.

Musim panas di sini memang terasa berbeda dengan musim panas di Bandung ataupun Medan. Rasanya di Indonesia kalau suhu udah di atas 33 derajat celcius itu sudah panas banget, tapi di sini musim hujan saja rata-rata suhu udara berkisar di atas 35 derajat. Matahari benar-benar melimpah sepanjang tahun.

Sejak menggunakan AC di apartemen dulu, saya baru tahu kalau kita harus membersihkan AC secara rutin. Disarankan setahun 2 kali (atau setiap 6 bulan). Di kota ini rata-rata di bulan Maret dan April, tukang bersihkan AC sudah akan sibuk sekali karena semua orang mempersiapkan AC nya menghadapi musim panas.

Tahun ini saya menunda memanggil tukang AC karena sibuk tak menentu. Tahun lalu saya ingat, kami membersihkan AC di bulan Juni, lalu seharusnya Januari tahun ini saya bersihkan lagi, tapi ya akhirnya baru kesampaian bulan ini. Ini juga akhirnya disempatkan memanggil karena belakangan ini AC nya mulai terasa lama mendinginkan ruangan.

Saya memilih memanggil ahlinya daripada membersihkan sendiri karena saya tidak mengerti membersihkan AC hehhee. Ada banyak video DIY untuk membersihkan AC, tapi rasanya untuk naik turun tangga membersihkannya sambil digangguin 2 anak pastinya gak akan fokus ngerjain. Kalau Joe diminta bersihkan AC sudah tentu lebih sulit cari waktunya karena tiap hari kerja dan bersihkan AC itu bukan kerjaan sebentar.

Membersihkan AC ini salah satu langkah menghemat. Kalau unit AC kita kotor, otomatis dia akan menggunakan listrik lebih banyak dan artinya bayaran listrik juga lebih mahal. Selain itu, kalau dibiarkan kotor begitu saja, unit AC akan cepat rusak dan akibatnya kita harus beli baru. Memanggil ahlinya untuk membersihkan juga artinya kalau ada yang butuh diperbaiki, diganti atau ditambahkan biasanya mereka juga punya persediaan alat dan bahannya.

Selain AC rumah, AC di mobil juga perlu dibersihkan setiap tahun. AC yang kotor di mobil juga bisa membuat udara tidak sehat yang disirkulasikan di dalam mobil. Biasanya kami minta di periksa filter AC mobil di saat periksa mobil setahun sekali.

Kalau udara di luar lagi panas banget, begitu sampai di rumah bisa ngadem di ruang ber AC itu rasanya bersyukur ada penemuan AC ini. Saya tidak bisa membayangkan kalau suhu udara 44 derajat celcius dan hanya mengandalkan kipas angin selama sebulan akan seperti apa. Mungkin tubuh kita akan adaptasi sih, tapi ya sekarang ini saya adaptasinya pakai AC hahaha.

Setelah AC dibersihkan, langsung terasa efeknya: AC kamar lebih cepat dingin. Selain itu mudah-mudahan tagihan listrik bulan depan tidak semahal bulan lalu hehehe.

Kalau kalian yang memakai AC memilih bersihkan sendiri atau panggil ahlinya? Seberapa sering kalian membersikan unit AC nya?

Memilih Printer

Sejak tinggal di Chiang Mai, kami sudah beberapa kali beli printer. Pernah beli yang laser, deskjet, inkjet, bahkan pernah beli yang agak hi-end pada masa itu bisa fax segala (padahal cuma butuh fitur scannernya). Kami juga sudah mencoba berbagai merk printer seperti Lexmark laser, HP deskjet print scan copy fax, Brother inkjet monochrome, Canon inkjet dengan tank yang dimodif maupun Canon inktank print scan copy.

Karena kami tidak memakai printer setiap hari, masalah yang paling sering terjadi adalah: tintanya kering! Yang paling menyebalkan adalah: setiap kali butuh ngeprint, selalu butuh waktu untuk membujuk printernya biar bekerja. Setelah printernya bekerja, eh kertasnya kadang-kadang miring masuknya dan berbagai masalah cetak lainnya.

Sebagai homeschooler, printer itu termasuk kebutuhan utama. Walaupun kami membeli kurikulum yang sudah berupa buku kerja, kadang kala ada banyak hal lain yang perlu dicetak untuk bacaan tambahan atau latihan soal. Sebagai orang IT, kami juga sering merasa butuh untuk scan dokumen, foto atau berbagai hal lain. Kebutuhan untuk memfotokopi passport juga ada setiap kali ada urusan ke imigrasi untuk perpanjangan ijin tinggal. Jadi kesimpulannya printer itu kebutuhan untuk kami walaupun tidak digunakan tiap hari.

Lanjutkan membaca “Memilih Printer”

Musim Perbaikan

Hari ini saya istirahat dulu dari menuliskan tentang Bahasa Thai, mau cerita tentang suatu hal yang beberapa hari ini jadi topik dalam kehidupan. Mungkin bukan cuma kami yang alami dan siapa tau namanya lagi musim. Bukan baru kali ini sih, tapi sudah beberapa kali terjadi.

Saya perhatikan, secara berkala ada yang namanya musim di mana banyak benda rusak satu persatu dan butuh perhatian, entah itu harus ganti baru atau masuk ke bengkel. Musim ini saya sebut musim perbaikan dan keluar duit banyak. Beberapa benda yang masih ada garansi biasanya bisa diperbaiki tanpa biaya, tapi namanya garansi gak bersifat selamanya kan. Nah kalau masa garansi sudah lewat, kadang-kadang ya harus bayar biaya perbaikan, atau ya bahkan ada yang ga bisa diperbaiki dan harus ganti baru.

minggu lalu harus sewa mobil karena mobil nginep di bengkel, eh hari ini mobil perlu ganti batere

Saya ga ingat di mulai dari benda apa yang rusak, tapi hari ini mobil kami tidak bisa menyala, padahal baru juga di bawa ke bengkel untuk cek rutin minggu lalu. Pemeriksaan rutin ini termasuk periksa status batere. Karena penasaran, kami cek lagi sejarah perbaikan mobil dan ternyata ganti batere terakhir itu tahun 2016 November (dan sekarang sudah Juni 2019). Sebenarnya waktu beli baterenya sudah diberitahu kalau batere mobil itu perlu diganti sekitar 2 sampai 3 tahun, bisa lebih cepat kalau ada yang kelupaan dimatikan. Nah saya cukup yakin kalau tidak ada yang dibiarkan menyala di mobil, jadi sepertinya tanpa disadari sudah waktunya ganti batere.

Lanjutkan membaca “Musim Perbaikan”

MAIX GO: AIOT Board

Di jaman Artificial Intelligence (AI) dan Internert of Things (IOT), ada beberapa perusahaan yang berusaha menggabungkan keduanya menjadi AIOT (Artificial Intelligence of Things). Salah satunya adalah Sipeed dari China. Perusahaan ini mengembangkan teknologinya berdasarkan instruction set RISC-V (baca: Risk Five) yang sifatnya terbuka. Jika saat ini Intel dan ARM masih menguasai dunia, di masa depan ada kemungkinan RISC-V yang akan jaya.

Sipeed sudah membuat cukup banyak produk, baik chip SOC dengan neural accelerator maupun board-board pendukungnya. Salah satu produk mereka adalah MAIX GO. MAIX GO ini memakai SOC Kendryte K210 dengan instruction set RISC-V 64 Bit dan memiliki accelerator untuk Fast Fourier Transform dan CNN (Convolutional Neural Network). Dengan adanya accelerator tersebut, SOC ini sangat cocok untuk memproses gambar dan suara. Menurut dokumentasinya, jika ukuran model kita kecil (<5.9 Mb fixed point 8-16 bit) maka pemrosesan image real time bisa dilakukan (~30 fps).

Lanjutkan membaca “MAIX GO: AIOT Board”

Kesan Pertama Nvidia Jetson Nano

Posting ini merupakan review awal Jetson Nano. Sebuah single board computer dari Nvidia dengan built in GPU. Sejak bulan Maret lalu saya memesan (preorder) Jetson Nano ketika diumumkan. Sayangnya ada masalah dengan fulfillment-nya sehingga baru dikirim akhir April dan barangnya sampai beberapa hari yang lalu. Sebagai permintaan maaf karena masalah tersebut SeeedStudio memberikan Micro SD Card 16 GB dan adaptor 5V 2.5 A gratis.

Jetson Nano adalah development board dari Nvidia yang relatif murah (99 USD). Memang ini lebih mahal dari board lain seperti Raspberry Pi, tapi board ini sudah memiliki GPU built in (128-Core Maxwell GPU). Sebagai informasi sebelumnya Nvidia sudah merilis beberapa board seri Jetson lain dengan GPU tapi harganya sampai ratusan USD.

Nvidia Jetson Nano

Hal penting yang perlu diperhatikan: micro SD 16 GB tidak akan cukup. Untuk sistem minimum saja memang cukup, tapi ketika sudah mendownload dan mengcompile beberapa library, spacenya tidak cukup lagi. Saran saya minimal pakailah SD Card 32 GB.

Lanjutkan membaca “Kesan Pertama Nvidia Jetson Nano”