Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 4)

Ini merupakan bagian terakhir dari seri posting ini yang membahas episode 15 sampai 20. Di akhir seri ini adegan hacking yang dilakukan semakin sedikit dan fokus lebih pada cerita. Walau demikian, adegan hackingnya tetap lebih meyakinkan dari “hacker wannabe” dengan tag yang sempat trending di masa setelah pemilu ini.

Fokus akhir cerita masih ke software security/antivirus yang diberi backdoor. Kasus ini sangat mungkin terjadi seperti dalam berita tentang antivirus Kaspersky yang dicurigai dipakai menghack NSA. Sebagai catatan: cerita tentang Kaspersky di dunia nyata bahkan lebih seru dari di film ini.

Ada bagian mereka mengambil rekaman dari dashcam mobil. Setahu saya tidak ada dashcam yang bisa menyimpan video sampai puluhan hari, apalagi yang diakses adalah SD card yang menempel di dash cam. Andaikan ada sistem yang bisa menyimpan jangka panjang, kemungkinan medianya adalah harddisk (atau data ditransmit ke server ketika sampai di garasi).

Ada adegan waktu koneksi internet tiba-tiba mati: program yang dilihat adalah PRTG Traffic Grapher yang cukup masuk akal. Penyebab trafficnya tiba-tiba berhenti agak kurang masuk akal yaitu DDOS, seharusnya tiba2 ada traffic besar. Kecuali ada bug di firewallnya yang justru mematikan koneksi ketika ada serangan.

Lanjutkan membaca “Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 4)”

Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 3)

Mulai dari episode 7, jumlah hacking dan tool hacking yang muncul semakin sedikit, jadi untuk bagian 3 ini episode yang dibahas lebih banyak: dari 7 sampai 14. Ada laporan teknis yang muncul sekilas, dan dibuat cukup meyakinkan dengan screenshot program di dalamnya.

Ada juga adegan akuisisi data dari ponsel.

Sementara itu ketika mengakses komputer orang lain (secara tidak legal) dan butuh akses browser history, Yoo Kang-mi memakai BrowserHistorySpy.

Ada sedikit omongan teknis tentang ARP attack, tapi tidak detail diceritakan.

Lanjutkan membaca “Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 3)”

Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 2)

Meneruskan posting sebelumnya, ini episode 4 sampai 6. Pertama ada program tak bernama yang bisa digunakan untuk SQL injection dsb, fiturnya mirip dengan sqlmap tapi ada GUI-nya. Program ini ternyata namanya HDSI (saya nemu ini karena menemukan tulisan berbahasa korea yang membahas film ini).

EnCase juga muncul lagi beberapa kali di film ini.

Program open source wireshark yang dipakai untuk memonitor traffic jaringan juga muncul di film ini.

Lanjutkan membaca “Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 2)”

Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 1)

Sebenarnya film drama Phantom ini sudah cukup lama (tahun 2012) dan sudah pernah saya tonton beberapa tahun sebelumnya, tapi karena sekarang Risna lagi rajin nonton drama korea kami jadi nonton lagi film ini. Saya akan membahas mengenai berbagai tool yang dipakai di serial ini. Beberapa konsep yang rumit yang tidak cukup ditulis di posting ini akan saya posting di posting yang lain.

Saya berusaha untuk tidak memberikan spoiler di posting ini, tapi ya mungkin saja tetap ada sedikit. Sebagai catatan: ini sekedar film fiksi, jadi banyak juga hal-hal yang kurang realististis supaya filmya lebih seru. Sama seperti adegan baku tembak atau kejar-kejaran mobil di berbagai film lain yang juga sering tidak masuk akal. Tapi meski demikian film ini cukup realistis dari segi software yang dipakai.

Posting bagian pertama ini hanya membahas Episode 1 sampai 3. Di tiap episode pemakaian komputer/toolnya bervariasi, jadi dalam tiap bagian posting ini saya tidak akan selalu membahas tiap 3 episode, bisa lebih bisa kurang.

Hal pertama yang menarik ketika Kim Woo-hyun mengcompile program custom. Dia secara manual mengetik: gcc -v .. dst. Padahal di situ ada Makefile, harusnya tinggal ketik “make” saja sudah cukup.

Compile program

Sementara itu Park Ki-young memakai metasploit dalam aksinya. Metasploit adalah software standar yang dipakai baik hacker maupun pentester untuk melakukan banyak hal (scanning system, eksploitasi sistem, membuat payload, dsb).

Metasploit
Lanjutkan membaca “Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 1)”

Mencari bug

Ada yang bertanya ke saya: bagaimana sih caranya mencari bug di aplikasi? Karena jawabannya tidak bisa ditulis singkat di chat, di tulisan kali ini saya akan berusaha menjawab pertanyaan itu.

Apa itu bug?

Kalau Anda disuruh mencari sebuah benda tapi tidak tahu benda itu seperti apa bentuknya maka Anda tidak akan bisa menemukannya (Contoh: tolong ambil logic analyzer di laci saya). Sama halnya dengan bug: pertama pahami dulu berbagai jenis bug yang ada, baru Anda bisa menemukannya.

Contoh-contoh bug web misalnya: SQL Injection, IDOR, XSS, dan command injection. Contoh bug aplikasi misalnya: buffer overflow. Selain tahu apa itu sebuah bug, kita juga perlu tahu bagaimana cara mengeksploitasinya.

Black box testing

Ini testing yang paling umum. Kita coba-coba berbagai input dengan harapan keluar suatu pesan error yang bisa menunjukkan kesalahan di sebuah program. Contoh kecil: jika ada input petik tunggal (‘) dan programnya menampilkan SQL error, maka kemungkinan ada bug SQL injection.

Lanjutkan membaca “Mencari bug”

Bug Insecure Direct Object References (IDOR)

Bug Insecure Direct Object References (IDOR) ini merupakan bug yang sangat sederhana, sangat umum dan biasanya sangat berbahaya. Intinya pengguna aplikasi bisa mengubah input sedemikian hingga bisa mengakses objek/data yang bukan miliknya.

Bug paling sederhana adalah jika ada URL seperti ini:

http://example.com/edit.php?produk=1

Jika kita ganti produk menjadi 2 (atau nilai lain) dan keluar detail produk yang seharusnya bukan milik kita, itu namanya IDOR. Sering kali bug IDOR tidak bisa dieksploitasi dengan sederhana seperti itu. Biasanya untuk mengeksploitasi bug semacam ini kita akan memanfaatkan intercepting proxy seperti burp suit atau zaproxy (pernah saya bahas di sini).

Kadang kala ketika berusaha mengedit suatu data, kita tidak bisa memakai IDOR, tapi ketika kita menekan tombol “UPDATE” dan datanya di POST ke server, ternyata kita bisa mengedit id produknya. Jadi dalam kasus ini kita bisa menimpa/update produk lain walaupun tidak bisa melihat hasilnya.

Dalam aplikasi mobile, IDOR ini juga banyak ditemui, tapi secara umum lebih sulit dieksploitasi. Pertama kita perlu mensetup proxy, lalu jika aplikasinya melakukan SSL pinning maka perlu dibypass, dan kadang kala di atas itu masih ada enkripsi custom.

IDOR yang tipenya sangat berbahaya adalah dalam aplikasi yang melibatkan uang. Sering kali saya temu kasus di mana kita bisa mengganti id pengirim transaksi sehingga bisa memindahkan uang dari satu account ke yang lain. Kebanyakan kasus ini terjadi pada aplikasi mobile yang mengakses API dari web dan dienkripsi dengan sangat ribet. Proteksi di sisi client sering kali lebih dipentingkan daripada sisi server.

HTTP Cookie dan Session

Ini hal dasar dalam protokol HTTP yang sangat berguna untuk security. Cookie adalah data kecil yang dikirim oleh server ke browser, dan akan dikirimkan kembali oleh browser ketika mengunjungi website yang sama. Analoginya jika kita pergi ke dokter, kita diberi kartu, dan ketika kembali lagi ke dokter tersebut, kita memberikan lagi kartunya supaya bisa dikenali.

Setelah server memberi “Cookie”, browser akan memberikan lagi “Cookie” ke server di request berikutnya

Dalam kasus sebuah kartu berobat, ada beberapa opsi dalam penyimpanan data. Mungkin kita hanya diberi kartu dengan nomor pasien, lalu seluruh datanya disimpan di dalam komputer klinik atau rumah sakit (atau sekedar di sebuah folder khusus).

Lanjutkan membaca “HTTP Cookie dan Session”