Aplikasi Mobile (untuk developer)

Ada beberapa yang baru mulai akan belajar mobile development, dan bertanya ke saya: saya harus belajar teknologi yang mana? Sayangnya pertanyaan ini sulit dijawab, karena menurut saya jawabannya adalah “tergantung”. Tergantung waktu Anda, dana Anda, dan risiko yang ingin Anda ambil. Saya akan coba enumerasi satu persatu teknologi yang ada. Saat ini ada teknologi yang “common” bagi semua, yaitu HTML, ini akan saya bahas terakhir.

Pertama Anda bisa belajar Objective C untuk memprogram iOS (iPod Touch, iPhone, iPad). Ini adalah OS mobile yang paling menjanjikan (dalam hal keuntungan materi). Ratusan orang sudah mendapatkan jutaan dollar, ribuan developer mendapatkan ratusan ribu dollar. Tapi perlu dicatat juga: puluhan ribu developer lain tidak mendapat apa-apa, atau mendapat uang yang sedikit sekali. Anda perlu investasi hardware yang cukup mahal, dan jika ingin aplikasinya selalu teruji di hardware terbaru, Anda perlu membeli hardware baru setiap kali ada versi iPhone/iPad yang muncul. Pemrograman harus dilakukan di OS X. Artinya harus berinvestasi uang untuk membeli MacBook atau iMac (atau investasi waktu mengoprek Hackintosh sampai berjalan dengan baik).

Jika Anda menguasai objective C, ilmunya (sebagian) bisa dipakai untuk mengembangkan aplikasi desktop di OS X juga, tapi secara umum, pasar untuk aplikasi desktop Apple jauh dibawah aplikasi mobile Apple. Sebenarnya selain Objective C, ada yang namanya MonoTouch, Anda bisa memprogram iOS menggunakan .NET (aplikasi ini berbayar, jadi investasi ekstra lagi).
Lanjutkan membaca “Aplikasi Mobile (untuk developer)”

Aplikasi Mobile

Saya bukan expert dalam hal aplikasi mobile, walaupun sudah membuat beberapa aplikasi untuk J2ME, Symbian, BlackBerry, dan Android. Karena banyak teman-teman yang bertanya mengenai dunia mobile, saya akan mencoba menceritakan situasi dunia mobile saat ini. Biasanya pertanyaannya adalah “HP yang mana yang harus saya beli” (ini biasanya end user), dan “teknologi mana yang harus saya pelajari” (ini developer).

Saya tidak akan bercerita panjang lebar mengenai sejarah mobile, langsung lompat ke saat ini. Posting ini juga hanya berisi informasi untuk end-user, rencananya saya akan membuat posting lagi untuk developer (bahasa apa yang dipakai, bagimana marketnya, dsb).

Lanjutkan membaca “Aplikasi Mobile”

Pindah Hosting Lagi

Sudah beberapa kali blog ini pindah hosting. Di tahun 2004 blog ini mulai dibuat dengan hosting di gegar.com, yang biayanya hanya 5000 rupiah per bulan. Ternyata website ini semakin populer dan kadang kehabisan bandwidth. Setelah sempat upgrade paket, akhirnya kami pindah hosting karena berbagai keterbatasan gegar. Sempat mencoba idwebhost, tapi jika punya banyak domain, biayanya jadi mahal. Perlu diketahui, bahwa selain blog ini, compactbyte.com juga berisi aneka software gratis yang saya buat yang menghasilkan uang dari iklan (Google Adsense).

Pindahan berikutnya adalah ke hostmonster di tahun 2006. Dulu biaya per bulannya adalah 4.95 USD. Dari pendapatan iklan yang sudah lebih dari 10 USD/bulan, maka saya pikir ini adalah investasi yang bagus. Pendapatan dari iklan seharusnya akan meningkat jika situsnya tidak sering down. Awalnya hosting ini cukup baik, dan setelah 2 tahun, saya perpanjang lagi. Enaknya dengan adanya unlimited domain, situs istri, dan adikadik juga bisa dihosting di situ.

Tadinya paket hostmonster adalah: space 50gb, unlimited domain. Tiba-tiba mereka mengubah paketnya menjadi unlimited semuanya (unlimited space, unlimited bandwidth, dsb). Hal itu tidak membuat saya senang, karena server mereka tambah padat. Mereka pun mulai membatasi penggunaan CPU. Yang menjadi korban pertama adalah foto-foto yang kami upload. Meski bandwidth tidak dibatasi, tapi CPU dibatasi. Ketika situs kami diindeks Google, atau ketika banyak yang mengakses foto, penggunaan CPU meningkat (terutama jika foto perlu proses resize on the fly), dan kami sering mendapatkan error kehabisan kuota CPU.
Lanjutkan membaca “Pindah Hosting Lagi”

LocalBar: install file BAR langsung dari PlayBook

Hal yang menyenangkan dari membuat program adalah kalau program yang kita buat bisa berguna buat banyak orang. Kali ini mau cerita dikit soal aplikasi LocalBar yang saya rilis Sabtu lalu.

Aplikasi gratis ini gunanya untuk menginstall file BAR langsung dari PlayBook. File BAR adalah file installer Playbook, sama seperti APK di Android atau IPA di iOS. Tadinya jika seseorang orang ingin menginstall file BAR, orang tersebut harus menggunakan aplikasi desktop.

 

main.jpg (1024×600)

Aplikasi ini saya umumkan di Forum Crackberry hari Sabtu siang, di URL ini:

http://forums.crackberry.com/showthread.php?p=6828950

localbar

 

Di forum BlackBerry terbesar ini, threadnya sempat masuk most viewed dan saya (tinyhack) masuk top thanked.

Hari minggu dan Senin artikelnya sudah masuk di sebagian besar situs BlackBerry di seluruh dunia. Orang-orang membuat berita dan tutorial dalam berbagai bahasa: Inggris (ada banyak sekali versi bahasa Inggris), Jerman, Vietnam, Spanyol , Italia, China, Perancis, Rusia, Jepang, dan mungkin bahasa lain juga. Bahkan ada yg membuat tutorial video dalam bahasa Inggris dan ada video dari Spanyol.

Aplikasi ini sebenarnya tidak sulit, tapi riset untuk membongkar protokol instalasinya yang lama. Sudah lama ingin mencoba Native SDK BlackBerry PlayBook, jadi ketika punya waktu, saya membuat aplikasi ini. Ini adalah aplikasi pertama yang bisa menginstall BAR langsung dari PlayBook. Banyak orang yang ingin tahu bagaimana cara kerjanya (bahkan ada yang menawar source codenya). Akhirnya saya putuskan akan bekerja sama dengan orang-orang dari BBXTeam untuk membuat aplikasi dengan user interface yang lebih indah.

Oh iya, karena belum ada yang bikin beritanya bahasa Indonesia, jadi ini sekalian ngasih pengumuman dalam bahasa Indonesia Smile

TinyController for Blackberry

Awalnya (sekitar pertengahan tahun 2010) saya pakai BlackBerry 8800 untuk mengembangkan Bible Plus for BlackBerry, lalu karena butuh testing OS 5, dan sekaligus perlu testing untuk BB dengan touchscreen, saya membeli BB 9550 milik adik saya (beli second). Dari dulu saya malas sekali mengetik di layar sentuh, demikian juga dengan BB ini, jadi sehari-hari BB ini sangat jarang saya pakai. Saya pikir: wah enak juga kalau ada program yang bisa mengendalikan BB dari PC sehingga saya bisa mengetik dengan enak.

Awalnya saya cuma menemukan SOTI, harganya mahal 39.90 USD (350 ribu rupiah) jadinya saya nggak beli, cuma coba trialnya. Baru-baru ini (beberapa bulan yang lalu), muncul FlexMo web messenger. Program SOTI menurut saya bagus, cepat, tapi mahal dan hanya bisa di Windows saja. Sedangkan program FlexMo belum bisa saya coba (registrasi selalu gagal), tapi dari review yang saya baca di Internet, program ini murah (4.99 USD), tapi lambat, dan hanya bisa untuk BBM saja, tapi bisa cross platform (jalan di Windows, Mac, Linux). Kedua program ini juga punya kelemahan yang sama: BBM Group di OS 6 ke atas tidak bisa digunakan. Ini memang keterbatasan API Blackberry, jadi memang harus kita terima. Pada OS 5, BBM Group tidak bisa dipilih dari Desktop, tapi setelah masuk ke dalam groupnya, kita bisa mengontrol BB-nya. Di OS 6, ini sama sekali tidak mungkin.

Terpikir oleh saya: gimana kalau saya buat program semacam SOTI, tapi dengan harga yang lebih terjangkau. Minimal kalau program ini tidak laku, saya masih akan memakainya untuk keperluan saya sendiri.
Lanjutkan membaca “TinyController for Blackberry”

Source Code

Banyak orang mendengung-dengungkan open source, namun sebagian orang mempertanyakan ini: lalu kalau punya sourcenya, buat apa? saya kan bukan programmer?. Bukan cuma programmer yang bisa diuntungkan secara langsung dengan ketersediaan source code.

Pertama perlu saya ceritakan sedikit sejarah open source ini dalam 2 paragraf. Gerakan untuk membuka kode sumber program diawali oleh Richard Stallman, dan dinamakan sebagai Free Software Movement. Stallman menggunakan kata “free” dalam arti kebebasan, bukan dalam arti gratis. Karena kata Free ini dianggap kurang bisa “menjual”, maka muncullah istilah baru “open source”, yang ingin menekankan source code yang terbuka. Stallman sendiri tidak setuju dengan istilah open source, karena dalam kata opensource, semangat “kebebasan” tidak terasa. Sebagian orang mengambil jalan tengah dengan menggunakan istilah Free and Open Source Software (FOSS).

Kebebasan apa yang dimaksud dalam bidang software? Stallman mendefinisikan 4 tingkat kebebasan. Nomor 0: bebas menjalan program untuk keperluan apa saja, Nomor 1: bebas mempelajari program dan mengubah program semau kita, Nomor 2: bebas membagikan program ke orang lain, Nomor 3: bebas menyebarkan perubahan program ke orang lain. Membuka source code akan memberi jalan untuk kebebasan-kebebasan tersebut.

Sekarang coba kita lihat contoh-contoh di mana source code yang terbuka berguna bagi programmer dan non programmer. Kita lihat kasus sangat sederhana ini (dialami oleh ribuan orang): ada program yang fiturnya kurang sedikit dari yang kita inginkan. Ini bisa berupa aplikasi desktop, mobile atau web. Kita ambil contoh kecil, mungkin Anda cuma ingin menambahkan supaya muncul nama hari pasaran Jawa di blog Anda (Sabtu Pon misalnya). Jika Anda memakai software yang sifatnya tertutup, maka Anda perlu meminta kepada pembuat aplikasi itu. Perubahan menambahkan nama pasaran itu sangat mudah, tapi kira-kira apakah pembuatnya mau menambahkan? apakah itu memberi nilai komersial yang besar untuknya sehingga dia mau menambahkannya? Apakah perubahan itu akan merepotkan pembuat software tersebut, bagaimana jika orang dari daerah lain ingin kalender mereka juga didukung?

Nah sekarang kita lihat andaikan aplikasi itu sifatnya open source: Anda bisa minta tolong siapa saja untuk menambahkan hari pasarannya. Anda bisa memposting iklan di situs freelancer (misalnya guru.com), lalu Anda kan mendapatkan tawaran yang bersaing. Hal yang sama tidak bisa Anda lakukan jika aplikasinya tidak open source, karena hanya produsen aplikasi tersebut yang bisa melakukannya. Contoh yang saya berikan ini bukan hal yang mengada-ada. Coba Anda tengok ke situs guru.com atau situs freelancer sejenis, banyak sekali pekerjaan yang berhubungan dengan memodifikasi source code. Dengan adanya source code, sebagai end user, Anda punya pilihan. Selain pekerjaan modifikasi, Anda juga bisa memberi kontrak maintenance ke pihak manapun yang kerjanya bagus dan harganya bersaing. Nah di sini Anda sebagai user punya kebebasan.
Lanjutkan membaca “Source Code”

Gadget dan mainan baru

Sejak Jonathan lahir, waktu saya untuk ngoprek program dan hadware semakin berkurang, tapi bukan berarti tidak ada waktu sama sekali. Setiap siang saya pulang dari tempat kerja untuk bermain dengan Jonathan. Demikian juga tiap malam main dengan Jonathan. Setelah Jonathan tidur, barulah “hacking time” dimulai. Dari sejak awal tahun ini sudah ada banyak yang bisa dioprek, tapi sebagian besar belum optimal ngopreknya.

Pertama ada Beagleboard-XM, ini sumbangan untuk development FreeBSD, namun sayangnya sampai saat ini saya masih belum optimal mengembangkannya:

Lalu berikutnya dapat gratis eZ430-F2013 karena ada promosi (termasuk juga gratis ongkos kirim). Saya belum bereksperimen banyak dengan benda ini, tapi sudah cukup belajar mengenai MSP430. Saya juga sempat menulis tutorial singkat untuk mulai bermain-main dengan benda ini:

Karena promosi tersebut, saya jadi tertarik pada MSP430, jadi saya membeli LaunchPad. Harga satuannya 4.30 USD, termasuk ongkos kirim. Saya beli 3 buah (max boleh beli 3, karena sebenarnya ini adalah benda promosi, mereka jual rugi, 4 dollar 30 sen = 4.30 karena mempromosikan MSP430):



Salah satu dari 3 benda itu saya pakai untuk mengendalikan colokan listrik (electrical socket) via USB:

Lanjutkan membaca “Gadget dan mainan baru”