Perjalanan Phuket-Chiang Mai

Liburan kami selesai hari Rabu, tanggal 31 Juli 2019. Jadwal penerbangan berangkat jam 2 dari Phuket. Berdasarkan pengalaman waktu datang, butuh waktu hampir 2 jam dari mendarat sampai ke hotel, jadi kami siap-siap lebih awal dan memesan mobil jemputan untuk datang jam 9.30.

Packing pulang ke rumah itu selalu lebih mudah daripada berangkat, apalagi kami tidak membeli oleh-oleh. Saya baru packing pagi harinya hehehe (jangan ditiru yah).

Packing di pagi hari
Lanjutkan membaca “Perjalanan Phuket-Chiang Mai”

Cerita Liburan Phuket Hari ke-3: Rawai Kids Park dan Pantai Rawai

Hari Selasa 30 Juli 2019, merupakan hari ke 3 dan sekaligus hari terakhir kami untuk eksplorasi Phuket. Karena sekarang ini lagi musim hujan dan banyak warning mengenai air laut yang sedang agak naik, kami tidak merencanakan untuk naik boat (selain itu Joshua juga selalu menjawab tidak mau kalau diajak naik boat). Jadi rencana hari terakhir ini kami akan eksplorasi sekitar hotel saja.

Pagi hari kami sarapan dulu dan berenang di hotel. Selesai berenang, kami ambil shuttle dari hotel untuk ke Pantai Rawai. Sebelum berangkat, saya baca ada tempat bermain anak-anak di dekat pantai Rawai yang juga ada restorannya. Karena sudah waktunya makan siang, kami memutuskan untuk belok ke arah Rawai Park tersebut.

Lanjutkan membaca “Cerita Liburan Phuket Hari ke-3: Rawai Kids Park dan Pantai Rawai”

Cerita Liburan Phuket hari ke-2: Aquarium, Mall dan Big Budha

Hari Senin 28 Juli 2019 merupakan hari libur di Thailand. Awalnya sempat khawatir kalau tempat wisata bakal ramai sekali, tapi ternyata perjalanan masih lancar dan tidak ada tempat yang terlalu padat.

Hari ini rencana perjalanan adalah ke Aquarium Phuket, Mall dan Big Budha.

Sewa Supir dan Mobil di Phuket

Untuk perjalanan hari tersebut, saya menyewa mobil seharian dengan supir. Setelah cek harga di sana-sini, supir ini sama dengan yang menjemput kami dari bandara.

Kalau airport transfer 800 baht (jarak airport ke hotel yang kami tempati hampir 50 km), nah untuk sewa mobil seharian dia bilang dari pagi sampai jam 7 sore (sekitar 10 jam) 2000 baht. Harga di web yang saya temui untuk sewa dengan supir sekitar 8 jam itu semuanya lebih dari 2200 baht. Phuket memang mahal kalau dibandingkan Chiang Mai.

Aquarium Phuket

Selesai sarapan, sekitar jam 9.30 kami sudah menuju Aquarium Phuket. Perjalanan dari hotel ke aquarium lancar dan jalanan relatif sepi. Karena kami punya tiket MusePass, kami tidak perlu membayar sama sekali.

Jika harus bayar harga tiket masuk orang asing dewasa 180 baht dan anak-anak 100 baht. Harga orang lokal sekitar setengah dari orang asing.

video beberapa foto selama di aquarium phuket
Lanjutkan membaca “Cerita Liburan Phuket hari ke-2: Aquarium, Mall dan Big Budha”

Phuket hasil editan Google Photos

Berhubung waktu liburan gak bawa laptop, jadilah saya cuma bisa ngeblog 1 kali dari Phuket. Setelah kembali ke Chiang Mai, ceritanya akan saya lanjutkan sedikit demi sedikit. Sebelum ceritakan perjalanannya, saya mau berbagi foto-foto selama di sana yang diedit oleh Google Photos.

Sudah tahu belum, kalau foto-foto kita diupload ke Google Photos, nantinya dengan algoritma AI (artificial inteligence), Google akan mengedit sebagian foto kita dan membuatnya jadi lebih indah lagi hehehe (lokasi asli dilihat mata langsung tentunya masih lebih indah).

Foto-foto berikut ini diambil dengan HP Joe (iPhone XR), HP saya (Xiaomi Note 5), dan HP Jonathan(Xiaomi Redmi 4X). Foto Panorama yang ada merupakan panorama otomatis oleh Google. Yang kami lakukan cuma foto sekeliling dan upload ke Google Photos.

Pantai Yanui

Pantai Yanui di siang hari
Panorama Pantai Yanui

Foto dan Panorama Pantai Yanui di atas difoto oleh Joe dengan iPhonenya. Setelah diedit oleh Google, saya lebih suka biru langit yang bukan panorama.

Lanjutkan membaca “Phuket hasil editan Google Photos”

Cerita Liburan: Perjalanan Chiang Mai – Phuket dan Jalan-jalan hari ke-1

Untuk sementara saya berhenti dulu dengan tulisan bahasa Thai, karena sekarang ini kami sedang liburan ke Phuket.

Pantai Yanui Phuket

Setelah 12 tahun tinggal di utara Thailand, akhirnya kami sampai juga di kota Phuket yang lokasinya di bagian selatan Thailand ini. Yaaa seperti halnya ke Bali saja kami baru sekali, walaupun Phuket ini sama-sama di Thailand, kesempatan mengunjunginya baru datang sekarang.

Sebelum berangkat, saya baru menyadari kalau saya sama sekali belum pernah mencari tahu soal Phuket hehehe.

Setelah beli tiket, baru deh bingung mau di bagian mana Phuket nih tinggalnya. Ternyata ada banyak pilihan pantai untuk dikunjungi di Phuket. Phuket juga lebih besar dari Chiang Mai, bentuk wisatanya juga berbeda, kalau di Chiang Mai lebih banyak pegunungan, kalau di sini ya umumnya pantai dan olahraga air.

Lanjutkan membaca “Cerita Liburan: Perjalanan Chiang Mai – Phuket dan Jalan-jalan hari ke-1”

Belanja Oleh-oleh di Chiang Mai

Tulisan ini buat catatan kalau jalan-jalan di Chiang Mai, belanja oleh-olehnya di mana dan apa saja?

Ada beberapa tempat untuk belanja oleh-oleh, tergantung apa yang dicari. Di sini tidak ada pasar serba ada seperti pasar Chatuchak di Bangkok, tapi ya seperti di banyak tempat, selain pasar tradisional, ada yang namanya pasar malam dan atau pasar dadakan.

Masing-masing tempat punya produk unggulan sendiri dan kisaran harga yang berbeda. Jadi akhirnya kembali lagi mau beli apa? Biasanya pasar yang sifatnya dadakan harganya lebih murah, karena mereka tidak harus membayar sewa tempat. Tapi karena pasar dadakan ini umumnya banyak turis, bisa juga kita salah membeli dan dapat harga turis alias jadi mahal.

Berikut ini tempat saya mencari oleh-oleh kalau mau pulang ke Indonesia atau kalau ada yang minta dianterin beli oleh-oleh. Sekian lama tinggal di Thailand, saya kadang takjub banyak benda yang biasa aja di sini ternyata dijadikan oleh-oleh di bawa ke Indonesia hehehe.

Warorot dan Hmong Market

Pasar warorot ini merupakan 3 pasar jadi 1, disana ada jual bunga, buah dan berbagai pakaian yang harganya tentu lebih murah daripada beli di mall. Di lokasi yang sama dengan pasar warorot, ada lokasi khusus yang menjual pernak pernik tradisional dari hill tribe/hmong market.

Kalau mencari oleh-oleh berupa kain-kain tradisional atau dompet dan tas dengan motif tradisional, bisa dicoba ke hmong market ini. Harganya jelas lebih murah daripada di tempat lain. Kalau kita beli dengan jumlah yang banyak, biasanya bisa tawar harga dan dapat lebih murah dari harga satuan.

Untuk yang mencari pashmina, atau silk Thailand, kebaya ala Thailand atau sepatu/sendal, pasar warorot ini juga bisa jadi tempat mencari benda-benda tersebut.

Selain kain dan sepatu, di pasar buah juga tersedia banyak buah lengkeng dan buah manisan lain yang sudah dikeringkan, daun stevia kering, berbagai bunga kering termasuk bunga chrysantemum kering.

Manisan, bunga kering, mainan kayu ini biasanya ada juga di tempat lain, tapi harganya jauh lebih murah di warorot. Mungkin karena biasanya yang belanja ke pasar ini orang lokal dan bukan turis, jadi mereka memberikan harga lokal.

Oh ya, hampir lupa dengan durian kering dan aneka teh herbal, balsem wangi, semua ini ada di pasar warorot.

Pasar warorot ini buka dari pagi sekitar jam 8 sampai sore sekitar jam 5. Jadi memang kalau cuma punya beberapa hari di Chiang Mai, siang hari itu waktunya jalan-jalan, mungkin akhirnya gak punya kesempatan belanja ke sini ya.

Night Bazaar

Sesuai namanya, Night Bazaar ini bukanya malam hari. Tepatnya mulai sekitar jam 4 sore, sampai tengah malam. Tempat ini menjual segala jenis oleh-oleh dan yang paling populer tentunya kaos bertuliskan Chiang Mai selain kain-kain khas Thailand.

Tempat ini memang sengaja diperuntukkan untuk turis, jadi kadang harganya mereka tawarkan cukup mahal. Kita bisa tawar menawar di sana, tapi ya kadang-kadang tergantung mood tukang jualannya juga.

Selain belanja oleh-oleh, di sana ada banyak restoran dan juga pertunjukkan tari-tarian atau live music. Ya benar-benar pasar malam untuk hiburan turis yang mencari oleh-oleh atau sekedar cari makan setelah siang harinya jalan-jalan ke tempat wisata di sekitar Chiang Mai.

Walaupun tempat ini relatif lebih mahal daripada pasar warorot, kadang-kadang desain kaos nya yang unik bikin kami mau gak mau ya belanjanya ke sini.

Di sini karena tokonya sudah fix, saya sampai punya langganan toko yang tanpa sengaja jadi tempat saya beli kaos. Awalnya saya ga ngeh kalau itu toko yang sama, tapi penjualnya yang sangat ramah bisa ingat kalau saya pernah ke situ dan dia bisa detail ingat saya datang beli apa aja. Ya lumayan kalau kayak gitu bisa dapat diskon deh belanjanya hehehe.

Saturday Market

Saturday Market ini sesuai namanya hanya ada di hari Sabtu. Pasar ini merupakan pasar kaget di sepanjang salah satu ruas jalan di dekat kota tua Chiang Mai. Karena sifatnya yang pasar kaget, banyak produk kerajinan tangan yang di bawa oleh produsen dari perkampungan sekitar dijual dengan harga murah di sana.

Biasanya pilihanya gak lebih banyak daripada warorot ataupun night bazaar. Tapi kalau beruntung bisa menemukan benda-benda unik dengan harga murah. Satu waktu saya beli tas kulit dengan harga 100 baht saja (sekitar 45 ribu rupiah). Tas kulitnya ya bukan kulit buaya, tapi asli kulit loh, bukan kulit plastik hehehe.

Sunday walking street

Seperti halnya Saturday market, Sunday Walking Street ini juga bukanya hanya malam hari dan merupakan pasar dadakan. Dan sesuai namanya pasar ini hanya ada di hari Minggu. Bedanya apa dengan pasar yang hari Sabtu? lokasinya beda. Ruas jalan yang digunakan lebih panjang untuk Sunday walking street.

Produknya gimana? ya produknya mirip-mirip dengan Saturday Market, dan harganya juga bisa lebih murah. Tapi kalau mencari kaos dengan desain Chiang Mai, harganya bisa lebih mahal daripada Night Bazaar.

Di Sunday walking street ini selain belanja oleh-oleh ada banyak juga makanan dan pertunjukan alias orang ngamen. Selain itu ada beberapa tempat pijat juga untuk yang sudah cape jalan kaki beli oleh-oleh.

Tesco Lotus dan Big C

Nah ini sebenarnya supermarket biasa. Saya baru tahu kalau sabun beras, bedak ponds, beberapa model sendal juga merupakan oleh-oleh yang sering dicari. Selain benda tersebut, tentunya tak lupa Teh Thai Instan, Lemon tea ala thai instan atau berbagai kopi instan yang rasanya beda dengan yang ada di Indonesia.

Benda-benda seperti sabun beras, bedak ponds,atau masker wajah ada juga di minimarket 7 eleven.

Mall

Kadang-kadang mungkin kita gak pengen ke pasar yang di luar dan panas. Mall di sini juga ada yang menjual berbagai oleh-oleh khas Thailand termasuk sabun dari buah, Pashmina, silver ataupun batu giok. Biasanya kalau ada rombongan turis, mereka akan bawa ke Northern Village di Central Airport Plaza. Untuk harganya tentu saja lebih mahal daripada di pasar warorot.

Ini di dalam mall Airport Plaza ketika ada acara yang mengangkat tema tradisional (acara semacam ini sering ada)

Selain barang khas Thailand, mungkin ada juga yang mencari baju/sepatu merk tertentu yang kalau di Indonesia jadi mahal karena jasa impornya. Mall di sini sering ada sale untuk barang bermerk Anello, Crocs, atau sekedar beli baju-baju di Uniqlo. Kalau mencari elektronik juga ya biasanya di mall ini. Ada beberapa mall di Chiang Mai, tapi isinya ya hampir sama-sama saja.

Toko barang bekas dari Jepang

Selain oleh-oleh khas Thailand, belakangan ini di Chiang Mai ada banyak toko barang bekas dari Jepang. Kami dulu sempat sering ke sana untuk mencari mainan anak-anak atau game sega jaman dulu.

Selain mainan, kalau beruntung bisa menemukan tas bermerk yang masih cukup bagus dengan harga murah. Atau yang juga sangat banyak adalah piring dan mangkok keramik yang lucu-lucu dan tentunya dijual dengan harga jauh lebih murah daripada beli baru di toko.

Untuk list toko barang bekas dari Jepang ini mungkin akan saya posting terpisah, karena sudah agak lama gak jalan-jalan ke sana hehhee.

Selamat belanja oleh-oleh, hati-hati over bagasi hehehe.

Buat yang Mau Berkunjung ke Chiang Mai

Sebenarnya sudah banyak menulis mengenai Chiang Mai, tapi ini saya mau mencoba menuiskan hal-hal mengenai Chiang Mai siapa tahu ada yang lagi bingung mau ke mana dan kepikiran mengunjungi Chiang Mai.

Chiang Mai itu di Mana?

Chiang Mai ini kota di utara Thailand, letaknya di kelilingi oleh perbukitan, dan jauh dari pantai. Jadi kalau mau liburan ke pantai, pastinya jangan cari di Chiang Mai hehehe. Kota ini merupakan kota terbesar di Utara Thailand, tapi sangat berbeda di bandingkan Bangkok.

Chiang Mai masih sekitar 3 jam perjalanan lagi untuk ke daerah perbatasan Thailand dengan negara Laos dan Myanmar. Selain bahasa Thailand, penduduk di sini kebanyakan berbahasa daerah juga (ya samalah kalau ke Bandung banyak yang bahasa Sunda bukan bahasa Indonesia doang). Tapi karena banyaknya orang asing tinggal di kota ini, gak usah kuatir kalau gak bisa bahasa Thailand, modal bahasa Inggris juga cukup kok untuk ke sini, kalau beruntung bisa ketemu orang asing yang sudah bisa berbahasa Thai, jadi bisa gampang nanya-nanya nya hehe.

Dari Indonesia sekarang ini belum ada direct flight langsung ke Chiang Mai, tapi ada banyak cara ke sini. Setelah sampai ke Bangkok, bisa naik pesawat sekitar 1 jam lagi atau naik bis malam (10 – 12 jam) atau kereta api (12 – 15jam). Alternatif lain, selain dari Bangkok, bisa juga dari Kuala Lumpur atau Singapur (ada pesawat yang transit di hari yang sama dan langsung ke Chiang Mai).

Kapan Waktu Terbaik ke Chiang Mai

Sepanjang tahun ada macam-macam festival yang menarik untuk dilihat dan menjadi alasan mengunjungi Chiang Mai, tapi tentunya tergantung juga dapat jatah liburnya kapan dan mau berapa lama di Chiang Mai. Chiang Mai memiliki musim panas (Maret – Agustus), musim hujan (September – November) dan musim dingin (Desember – Februari). Selama 12 tahun ini, musimnya kadang agak bergeser sedikit, November kadang sudah dingin kadang belum, Desember kadang masih hujan, dan Maret pagi-pagi masih dingin. tapi yang pasti April pasti panas banget dan Januari udaranya dingin. Musim dingin di sini itu gak ada salju dan ga ada hujan, jadi ya cuacanya menyenangkan buat jalan-jalan tanpa gangguan.

Biasanya turis paling banyak datang ke Chiang Mai itu di bulan Desember atau Januari awal. Tidak disarankan datang sekitar Februari sampai awal April karena di masa itu tingkat polusi udara sedang tinggi dari pembakaran ladang sisa panen di daerah utara Thailand dan juga dari negara tetangga. Biasanya polusi ini akan berakhir menjelang festival air Songkran / Tahun baru Thailand sekitar tanggal 14 dan 15 April. Tapi ya kalau datang bukan untuk festival air, lebih baik datang di awal Januari, saat udara sedang adem.

Apa yang bisa di lihat di bulan Januari? kalau beruntung bisa lihat bunga sakura sedang mekar. Kalau datangnya di minggu ke – 2 Januari bisa melihat perayaan hari anak di Thailand, di mana hari itu banyak tempat memberi gratisan untuk anak-anak. Bisa jalan-jalan ke kuil-kuil sekitar Chiang Mai sambil menikmati udara sejuk. Dan kalau datangnya minggu pertama Februari, bisa melihat festival bunga yang diadakan akhir pekan pertama di bulan Februari setiap tahunnya.

Kalau datang Maret gimana?gak ada apa-apa kecuali polusi udara hehehe, tapi pernah juga sih sepupu kami datang ke sini akhir Maret, dan beruntung ada hujan sebelum mereka tiba, jadi polusi udaranya minggir dan mereka bisa jalan-jalan melihat Chiang Mai. Tapi ya jangan ambil resikolah, kecuali udah beli tiket hahaha.

April seperti saya sebutkan sebelumnya ada festival air Songkran. Biasanya hari siram-siraman ini berlangsung beberapa hari, puncaknya biasanya sekitar tanggal 14 dan 15 April. Kalau mau main-main air ya jadwalkan datangnya sekitar hari Songkran.

Antara Mei sampai Oktober, biasanya sepi turis. Tidak disarankan juga ke Chiang Mai karena sering ada hujan dadakan. Gak seru kalau jalan-jalan terus kehujanan tiba-tiba, dan kemudian tiba-tiba panas terik lagi. Udaranya juga masih cukup panas walaupun hujan. Kami tiba pertama kali di Chiang mai sekitar bulan Mei, waktu itu masih banyak sekolah libur dan kami pikir kota ini sepi sekali, ternyata tak lama kemudian kotanya ramai lagi. Libur akhir tahun ajaran untuk sekolah di sini untuk sekolah Thai antara Maret sampai pertengahan Mei, sedangkan untuk sekolah Internasional liburan itu awal Juni sampai akhir Juli, jadi memang antara Mei sampai Agustus banyak yang liburan dan mengurangi isi kota Chiang Mai. September dan Oktober banyak hujan, jadi tetap gak seru deh liburan ke Chiang Mai di bulan-bulan itu.

Di bulan November ada festival Loy Kratong dan Yi Peng. Nah ini juga menarik untuk di lihat. Tiap tahun tanggalnya bisa berubah, tergantung kapan bulan purnamanya. Kalau berenacana ke Chiang mai untuk melihat festival ini, bisa cek dulu kapan festival ini akan diadakan tepatnya. Kadang-kadang bulan November udaranya udah cukup dingin, kadang-kadang masih agak panas, tapi karena festival Loy Kratong dan Yi Peng ini biasanya dirayakan malam hari, lebih baik bawa baju hangat yang tidak terlalu tebal untuk persiapan.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan

Penduduk Thailand mayoritasnya beragama Budha. Makanan Halal agak sulit ditemukan, tapi ada beberapa restoran Halal di Chiang Mai, jadi gak usah kuatir juga. Ada banyak pilihan makanan vegetarian juga dan seafood dan semua bisa dibeli dengan harga yang terjangkau. Makanan di Chiang Mai ini cukup standar harganya baik di food court mall maupun di luar mall.

Di Chiang Mai belum banyak angkutan umum, untungnya sekarang sudah ada taksi Grab. Untuk rute tertentu sudah ada bis trayek tapi karena saya belum pernah naik jadi belum bisa cerita banyak. Kalau rencana mengunjungi Chiang Mai sekitar seminggu, bisa mempertimbangkan menyewa motor atau mobil. Surat Ijin Mengemudi kita dari Indonesia bisa dipakai kok di Thailand sini, tapi jangan lupa untuk selalu pakai helm kalau naik motor dan taati rambu yang ada biar gak berurusan sama polisi.

Mata uang rupiah biasanya tidak laku untuk ditukarkan di money changer di Thailand. Sebaiknya bawa dollar, atau tarik tunai dari mesin ATM sini juga bisa. Dari hasil mencoba beberapa bank, nilai tukar yang paling baik kalau menarik dana dari ATM Bangkok Bank. Setiap penarikan dari atm akan dikenakan biaya sekitar 220 baht, dan jumlah lembaran maksimal yang bisa ditarik itu tergantung limit harian dan isi rekening kamu hehehe.

Udah segitu dulu, besok-besok kalau ada yang ketinggalan akan ditambahkan lagi.