Pinjaman Online Ilegal dan Data Anda

Beberapa waktu yang lalu sempat ada berita tentang pinjaman online (ilegal) yang servernya terbuka dan ternyata di dalamnya ada banyak data lain, termasuk data dari provider seperti Telkomsel, XL, Go-Jek dsb. Saya tidak akan membahas mengenai kasus ini secara spesifik karena informasinya sudah diserahkan ke kominfo dan OJK via Xynexis dan saat ini sedang diproses.

Saya hanya ingin membahas: dari mana pinjaman online ini mendapatkan berbagai data pribadi. Data yang saya maksud contohnya data telkomsel ( berapa sisa saldo, kapan terakhir kali mengisi), gojek ( data perjalanan yang pernah dilakukan), dan berbagai layanan lain.

Jawabannya sangat sederhana: dari user itu sendiri secara sukarela. Loh kok ada yang mau memberikan data secara sukarela? karena ada rewardnya. Dalam kasus pinjaman online: jika user bersedia login ke layanan tertentu, maka limit pinjamannya akan dinaikkan.

Lanjutkan membaca “Pinjaman Online Ilegal dan Data Anda”

Biaya Reverse Engineering

Saya pernah menuliskan mengenai mahalnya membuat aplikasi mobile. Saya juga pernah menulis mengenai ransomware dan RE dan betapa sulitnya hal tersebut. Tapi sepertinya banyak yang belum paham bahwa RE juga mahal (untuk yang tidak tahu apa itu RE, silakan baca FAQ berbahasa Indonesia di sini). Ini untuk menjawab berbagai pertanyaan orang yang ini minta bantuan untuk: Reverse engineering game, reverse engineering malware/ransomware, cracking software tertentu, dan segala macam bantuan yang berhubungan dengan reverse engineering.

Jumlah orang yang bisa melakukan reverse engineering di dunia ini tidak banyak. Sesuai hukum supply dan demand: karena yang bisa melakukan RE relatif sedikit maka harga jasanya jadi mahal. Reverse engineering juga butuh waktu cukup lama. Jangan bayangkan RE ini sekedar membuka IDA Pro atau tool sejenis dan langsung bisa menemukan di mana harus patch sesuatu atau menemukan algoritma tertentu.

Lanjutkan membaca “Biaya Reverse Engineering”

Konsonan Ganda dalam Bahasa Thai (2)

Kali ini konsonan ganda yang akan saya tuliskan memiliki konsonan awal yang tidak dibunyikan dan perannya hanya sebagai pengubah nada baca.

Berbeda dengan konsonan ganda di bagian pertama, walaupun ada 2 konsonan, kata yang dihasilkan hanya memiliki 1 silabel. Tanda baca yang ada di atas konsonan ke-2 mengikuti aturan baca dari kelas konsonan pertama.

Ada 2 konsonan yang dipakai sebagai konsonan awal yang tidak dibunyikan yaitu อ นำ ย (o nam yo) dan หอนำ (honam)

อ นำ ย (o nam yo)

Huruf pertama อ diikuti dengan ย, hanya ada 4 kata dalam bahasa Thai. Kata dibaca mengikuti aturan dari konsonan อ yaitu kelas konsonan tengah.

หอนำ (honam)

Sesuai dengan namanya, konsonan pertama yang digunakan adalah ห (ho)diikuti dengan konsonan rendah tanpa pasangan ง น ม ย ญ ร ล ว.

Huruf pertama tidak dibaca dan silabel tersebut dibaca menggunakan aturan dari konsonan ห yaitu kelas konsonan tinggi.

Kenapa sih ada kata yang membutuhkan huruf ห di awal? Kata yang berawalan konsonan rendah seperti งอย tidak akan mungkin memiliki nada rendah walaupun dengan tambahan tone mark, kalau dilihat lagi aturan baca untuk konsonan rendah tidak ada caranya menghasilkan nada rendah. Dengan adanya huruf ห dari kelas tinggi, maka silabel tersebut mewarisi aturan baca dari huruf yang tidak dibunyikan tersebut. Untuk membuat kata tersebut menjadi nada rendah, kita bisa menambahkan tone mark mai eek dan dituliskan menjadi หง่อย (ngooi dibaca dengan nada rendah).

Kenapa yang membutuhkan pengubah nada ini dari kelas konsonan rendah tanpa pasangan? Karena untuk kelas konsonan rendah yang memiliki pasangan, kita bisa menggunakan pasangannya dari konsonan tengah atau konsonan tinggi untuk menuliskan bunyi silabel yang diinginkan.

Berikut ini contoh kata-kata yang dimulai dengan ห dan diikuti dengan konsonan kelas rendah yang tidak memiliki pasangan.

Ada banyak kata-kata lainnya yang tidak bisa saya tuliskan semuanya. Tapi perhatikan saja kalau huruf depannya ห dan diikuti dengan kelas konsonan rendah tanpa pasangan, maka ingat aturan bacanya berubah mengikuti kelas konsonan tinggi untuk silabel tersebut dan huruf ห nya tidak dibaca.

Konsonan Ganda dalam bahasa Thai (1)

Konsonan ganda atau disebut cluster, biasanya selalu ada dalam setiap bahasa termasuk bahasa Thai. Karena aturan pembacaan bahasa Thai sangat tergantung dengan kelas konsonannya, bagaimana jadinya kalau ada konsonan ganda dengan kelas yang berbeda?

Ada beberapa pengelompokan cluster dalam bahasa Thai. Saya akan mulai dengan pengelompokan cluster yang disebut aksonnaam อักษรนำ dimana aturan membaca silabel konsonan ke-2 tergantung dari jenis konsonan pertamanya (leading konsonan). Konsonan pertama bisa dari kelas konsonan mana saja, tapi konsonan ke-2 bisa dari kelas konsonan tengah dan kelas konsonan rendah.

Sebelum masuk aturan lebih lanjut, coba kita lihat kembali tabel inisial awal di post sebelumnya. Dari tabel tersebut, kita bisa membagi konsonan kelas rendah dalam 2 kelompok, yaitu kelas konsonan rendah yang memiliki pasangan dengan konsonan tinggi, dan kelas konsonan rendah tanpa pasangan.

  • Kelas konsonan rendah yang memiliki pasangan: ค, ฅ, ฆ,ช, ฌ, ฑ, ฒ, ท, ธ, พ, ภ, ฟ, ซ, ฮ
  • Kelas konsonan rendah tanpa pasangan: ง, ณ, น, ม, ญ, ย, ว, ร, ล, ฬ  

Bentuk umum:

Konsonan1 ( ะ ) + Konsonan2 + Vokal + Konsonan Akhir

Aturan yang perlu diingat:

  1. sebuah kata yang memiliki 2 konsonan awal diikuti hanya 1 vokal, biasanya ketika dibaca harus dibaca menjadi 2 silabel. Silabel ke-2 bisa memiliki konsonan akhir.
  2. Konsonan1 menjadi silabel pertama selalu dibaca dengan vokal a pendek (-ะ) walaupun tidak terlihat ada vokal tersebut.
  3. Jika Konsonan2 merupakan konsonan rendah tanpa pasangan, maka aturan membaca silabel ke-2 tergantung dari kelas konsonan1
  4. Jika Konsonan1 merupakan kelas konsonan tinggi dan Konsonan2 dari kelas konsonan tengah atau konsonan rendah dengan pasangan, maka aturan membaca silabel ke-2 akan tergantung dari kelas konsonan2 tersebut.

Untuk lebih jelas aturan ke-3 dan ke-4 akan dijelaskan dengan contoh.

Contoh untuk aturan nomor 3:

  • Konsonan1: kelas rendah/tengah/tinggi
  • Konsonan2: kelas rendah tanpa pasangan
  • silabel ke-2 akan mengikuti aturan kelas konsonan1

contoh: แขนง dibaca khanaeeng (nada rendah – naik)

konsonan1: ข merupakan kelas tinggi

konsonan2: น merupakan kelas rendah tanpa pasangan

silabel pertama dibaca kha dibaca nada rendah sesuai aturan kelas tinggi,

silabel ke-2 dibaca naeeng nada menaik sesuai dengan aturan kelas konsonan1 yaitu kelas tinggi

contoh lain: เจริญ dibaca ja-reen (nada rendah-tengah)

ada yang bisa menjelaskan kenapa dibaca seperti itu?

konsonan1: จ dari kelas konsonan tengah, silabel pertama dibaca ja dengan nada rendah sesuai dengan aturan konsonan tengah dan vokal pendek

konsonan2: ร dari kelas konsonan rendah tanpa pasangan, silabel ke-2 dibaca reen dengan nada tengah mengikuti aturan konsonan tengah dengan akhiran hidup.

Contoh berikutnya, masih ingat kata สวัส dari ucapan salam bahasa Thai? sekarang sudah mengertikan kenapa dibacanya sa-wat dengan nada rendah-rendah?

Contoh untuk aturan nomor 4:

contoh: สบาย dibaca sa-baai (nada rendah-tengah)

Konsonan 1: ส, silabel 1 dibaca sa dengan nada rendah sesuai dengan aturan konsonan tinggi

Konsonan 2: บ , silabel ke-2 dibaca baai dengan nada tengah sesuai aturan konsonan tengah dengan akhiran hidup.

contoh: ขบวน dibaca kha – buan (nada rendah – tengah)

Konsonan 1 : ข , silabel pertama dibaca kha dengan nada rendah sesuai aturan konsonan tinggi

Konsonan 2: บ, silabel ke-2 dibaca buan dengan nada tengah.

Contoh berikutnya: สภาพ dibaca sa-phaap dengan nada rendah-turun. Bisa menjelaskan sendiri kenapa nada baca silabel ke-2 demikian?

Konsonan 1: ส merupakan konsonan tinggi, sehingga silabel pertama dibaca sa dengan nada rendah.

Konsonan 2: ภ merupakan konsonan rendah yang punya pasangan dengan konsonan tinggi. Silabel ke-2 memiliki vokal panjang dan akhiran mati, sehingga silabel ke-2 dibaca dengan nada menurun sesuai dengan aturan membaca konsonan rendah dengan akhiran mati.

Perhatikan juga, tidak selamanya, konsonan yang tidak kelihatan itu dibaca dengan huruf a pendek. Jangan lupa ada huruf o pendek yang bisa muncul diantara 2 konsonan. Terus taunya darimana? ya kalau kita sudah sering berlatih membaca, nanti lama kelamaan akan terbiasa dan tahu langsung huruf a atau o yang muncul di situ. Beberapa kata yang tidak terlihat vokalnya misalnya:

  • ถนน dibaca tha-non dengan nada rendah-naik (berdasarkan aturan ke-3)
  • ขนม dibaca kha-nom dengan nada rendah – naik

Dari 2 contoh kata di atas, silabel pertama mendapatkan sisipan a pendek, sedangkan silabel ke-2 mendapatkan sisipan o pendek. Konsonan ke-3 merupakan konsonan akhir.

Sepertinya cukup dulu hari ini tulisan untuk konsonan ganda. Berikutnya masih akan ada lagi jenis konsonan ganda lainnya. Yang perlu diperhatikan hari ini adalah mengenali konsonan rendah yang memiliki pasangan atau tidak memiliki pasangan.

Review: Edutainment Storybots

Source Wikipedia

Storybots ini salah satu tontonan anak-anak yang awalnya gak sengaja ditemukan di Youtube, dan ternyata sekarang ada di Netflix juga. Sudah agak lama sebenarnya Jonathan dan Joshua suka menonton acara ini, tapi dulu saya tidak ingat menuliskannya. Sekarang ini mereka minta lagi untuk menonton acara ini waktu lihat saya buka Netflix. Saya juga lebih suka memasang di Netflix karena di YouTube terkadang terlalu banyak iklannya.

Apa sih storybots itu? Ini cerita edukasi tentang animasi 5 bots yang bernama Beep, Bing, Bang, Boop, dan Bo. Mereka tinggal dalam komputer tapi berkelana ke banyak tempat untuk menjawab pertanyaan ataupun mengajarkan berbagai hal dengan lagu-lagu yang bikin anak-anak makin betah nontonnya.

It’s a Great big World with a lot to know

let’s follow Beep, Bing, Bang,
Boop, and Bo

We Might go to outer space or ride in a truck
we might visit a farm hear the chicken Cluck Cluck Storybots!

theme song Storybots
Lanjutkan membaca “Review: Edutainment Storybots”

Tawaran Content Placement

Saya tahu sekarang ini menjadi blogger profesional itu sudah menjadi target beberapa orang untuk mendapatkan penghasilan. Tapi saya baru tahu ada yang namanya content placement alias nitip tulisan yang biasanya mengandung link ke situs tertentu.

Sudah beberapa kali blog kami mendapatkan penawaran kerjasama untuk menitipkan tulisan dengan masa penayangan tertentu, tapi kami tolak. Alasan kami menolak ya karena itu bukan tulisan kami. Kami lebih memilih mereview/testimoni/opini berdasarkan pengalaman kami walaupun tanpa bayaran. Senang rasanya kalau bisa berbagi pengalaman dan informasi. Mungkin kalau ada tulisan kami yang sesuai dengan produk yang ditawarkan, ya bisa dipikirkan untuk menambahkan link tambahan tersebut, tapi kalau itu tulisan orang lain, rasanya tidak sesuai dengan tujuan kami ngeblog.

Tujuan kami ngeblog memang buat mendokumentasikan berbagai hal sekarang ini untuk dibaca dikemudian hari. Berbagi informasi dan tips seputar kota tempat tinggal, pengalaman dan juga berbagi ilmu. Kadang-kadang waktu menuliskannya saya merasa aduh ini tulisan “receh” banget ya, tapi ternyata tulisan tentang garam bawang putih aja ternyata bisa banyak yang merespon hehehe.

Dulu blog ini pernah kami pasang iklan dari google adsense, hasilnya sebenarnya lumayan. Tapi karena kami juga pada dasarnya gak suka melihat iklan dari situs yang kami kunjungi (kami bahkan memasang adblocker di browser), jadi ya dipikir-pikir lebih baik gak usah pasang iklan adsensenya deh. Apalagi blog ini kan kontennya bahasa Indonesia, dulu iklan adsense itu umumnya bahasa Inggris saja, jadi iklan yang muncul terkadang agak random.

Mungkin ada yang bertanya, apakah kami gak berniat menjadi blogger profesional? Sekarang ini saya tidak kepikiran buat jadi blogger profesional. Saya menulis setiap hari begini juga untuk berlatih konsistensi menulis saja sambil mengisi blog ini dengan berbagai cerita. Sekarang ini blog kami ini lebih terasa manfaatnya untuk mengumpulkan orang Indonesia yang berdomisili di Chiang Mai. Sebagian besar teman-teman yang tergabung dalam komunitas orang Indonesia di Chiang Mai juga menemukan kami dari blog ini. Kami sudah merasakan menjadi pendatang yang gak punya teman sebangsa setanah air, jadi senang rasanya kalau bisa mengumpulkan orang Indonesia yang merantau ke sini. Kalau ada orang Indonesia yang tahu kami dan tidak mau bergabung dengan orang Indonesia lainnya juga tidak apa-apa sih.

Tulisan-tulisan dari keisengan Joe juga sering menjadi penawaran kerjaan. Tapi ya bukan menolak rejeki, tidak semua pekerjaan bisa diambil karena Joe juga sudah punya banyak pekerjaan dan tetap ingin punya waktu main dengan anak-anak. Kadang-kadang sih, kalau pekerjaannya bisa dikerjakan dengan cepat dan memang tidak sedang banyak kerjaan, dia bisa kerjakan. Tapi kalau tawarannya misalnya harus datang ke lokasi tertentu dan tidak bisa dikerjakan dari sini, ya tentu saja tidak bisa dipenuhi.

Tulisan saya tentang belajar bahasa Thai juga sebenarnya sekedar catatan untuk saya juga. Sekarang ini belum saya teruskan lagi karena saya sedang memikirkan bagaimana menuliskan topik berikutnya supaya lebih sederhana dan tidak semakin bikin pusing pembaca hehehe. Buat yang menunggu kelanjutan tulisan bahasa Thai, harap bersabar ya, semoga minggu depan bisa mulai meneruskannya.

Nah ini tulisan udah kemana-mana dan jadi jauh dari judul. Ya kesimpulannya sih kami tidak menerima titipan tulisan, tapi kalau ada yang mau kirim Indomie dan Ceres diterima dengan senang hati hahahaha… maksudnya kalau ada yang mau menanyakan hal tambahan seputar Chiang Mai atau hal-hal lainnya, silakan saja kirim pesan melalui Facebook Page kami.

Membersihkan Unit Air Conditioner (AC)

Setelah sekian lama menunda, hari ini akhirnya unit pendingin AC di rumah dibersihkan. Ada 2 pilihan untuk membersihkannya: bersihkan sendiri atau memanggil ahlinya. Waktu di Indonesia, rumah kami gak ada AC nya, apalagi sekian tahun sebelum ke Chiang Mai saya ngekost di Bandung, nggak ada kepikiran sama sekali butuh AC. Sejak tinggal di Chiang Mai, jadi ketergantungan juga dengan memakai AC.

Musim panas di sini memang terasa berbeda dengan musim panas di Bandung ataupun Medan. Rasanya di Indonesia kalau suhu udah di atas 33 derajat celcius itu sudah panas banget, tapi di sini musim hujan saja rata-rata suhu udara berkisar di atas 35 derajat. Matahari benar-benar melimpah sepanjang tahun.

Sejak menggunakan AC di apartemen dulu, saya baru tahu kalau kita harus membersihkan AC secara rutin. Disarankan setahun 2 kali (atau setiap 6 bulan). Di kota ini rata-rata di bulan Maret dan April, tukang bersihkan AC sudah akan sibuk sekali karena semua orang mempersiapkan AC nya menghadapi musim panas.

Tahun ini saya menunda memanggil tukang AC karena sibuk tak menentu. Tahun lalu saya ingat, kami membersihkan AC di bulan Juni, lalu seharusnya Januari tahun ini saya bersihkan lagi, tapi ya akhirnya baru kesampaian bulan ini. Ini juga akhirnya disempatkan memanggil karena belakangan ini AC nya mulai terasa lama mendinginkan ruangan.

Saya memilih memanggil ahlinya daripada membersihkan sendiri karena saya tidak mengerti membersihkan AC hehhee. Ada banyak video DIY untuk membersihkan AC, tapi rasanya untuk naik turun tangga membersihkannya sambil digangguin 2 anak pastinya gak akan fokus ngerjain. Kalau Joe diminta bersihkan AC sudah tentu lebih sulit cari waktunya karena tiap hari kerja dan bersihkan AC itu bukan kerjaan sebentar.

Membersihkan AC ini salah satu langkah menghemat. Kalau unit AC kita kotor, otomatis dia akan menggunakan listrik lebih banyak dan artinya bayaran listrik juga lebih mahal. Selain itu, kalau dibiarkan kotor begitu saja, unit AC akan cepat rusak dan akibatnya kita harus beli baru. Memanggil ahlinya untuk membersihkan juga artinya kalau ada yang butuh diperbaiki, diganti atau ditambahkan biasanya mereka juga punya persediaan alat dan bahannya.

Selain AC rumah, AC di mobil juga perlu dibersihkan setiap tahun. AC yang kotor di mobil juga bisa membuat udara tidak sehat yang disirkulasikan di dalam mobil. Biasanya kami minta di periksa filter AC mobil di saat periksa mobil setahun sekali.

Kalau udara di luar lagi panas banget, begitu sampai di rumah bisa ngadem di ruang ber AC itu rasanya bersyukur ada penemuan AC ini. Saya tidak bisa membayangkan kalau suhu udara 44 derajat celcius dan hanya mengandalkan kipas angin selama sebulan akan seperti apa. Mungkin tubuh kita akan adaptasi sih, tapi ya sekarang ini saya adaptasinya pakai AC hahaha.

Setelah AC dibersihkan, langsung terasa efeknya: AC kamar lebih cepat dingin. Selain itu mudah-mudahan tagihan listrik bulan depan tidak semahal bulan lalu hehehe.

Kalau kalian yang memakai AC memilih bersihkan sendiri atau panggil ahlinya? Seberapa sering kalian membersikan unit AC nya?