Memperpanjang Masa Aktif Nomor XL

Hari ini, setelah sekian lama memakai WhatsApp, saya baru terpikir untuk mengaktifkan WA di nomor HP XL saya. Teman saya heran karena saya masih menyimpan nomor yang saya miliki sejak belasan tahun silam. Iya, nomornya saja masih 10 digit.

Sebenarnya nomor XL ini merupakan nomor ke-2 saya, nomor pertama saya dulu Telkomsel Simpati, hilang beserta ponselnya. Lalu saya pernah juga memakai nomor dari provider lainnya. Tapi nomor XL ini yang setia menemani saya sejak dulu.

Joe juga punya nomor XL, waktu itu Joe sengaja membeli nomor XL mengikuti saya supaya bisa telepon lama. Kalau providerya sama ada promosi-promosi biaya SMS atau telpon lebih murah. Modal pacaran, penting itu, hahaha.

Nomor XL masing-masing, tetap kami aktifkan walaupun kami ke Thailand, awalnya karena adanya kebutuhan untuk internet banking, selain itu juga supaya mempermudah kalau mudik, langsung bisa punya nomor lokal.

Jadi kepikiran kalau belum pernah bercerita bagaimana caranya kami membuat nomor itu tetap aktif selama 13 tahun di Chiang Mai. Sejak sekitar tahun 2012, kami bisa membeli perpanjangan masa aktif. Lupa persisnya apakah sudah dari sebelumnya, karena catatannya yang berhasil ditemukan obrolan di tahun 2012.

Nomor yang kami pakai memang nomor prabayar.Sebelum menceritakan bagaimana menjaga nomornya sebelum bisa membeli masa aktif, saya beritahu dulu bagaimana cara membeli masa aktifnya (ini caranya di tahun 2020).

Lanjutkan membaca “Memperpanjang Masa Aktif Nomor XL”

Menulis program Alkitab, dulu dan sekarang

Di posting ini saya ingin sedikit bernostalgia membuat program Alkitab di device Nokia 3650 yang sangat terbatas, sampai device terbaru Blackberry 10 yang sangat mudah. Isinya kebanyakan teknis pemrograman mengenai betapa sulitnya dulu membuat program Alkitab, dan betapa mudahnya sekarang membuat program Alkitab.

Warning: posting ini panjang sekali. Dan jika Anda bukan programmer, mungkin bisa dibaca singkat saja ke bagian akhir (penutup).

Lanjutkan membaca “Menulis program Alkitab, dulu dan sekarang”