Jadilah Bintang

(Theme song KDI, Kontes Dangdut Indonesi TPI)

Lirik: Trie Utami
Aransemen: Purwacaraka

Kita berani menantang dunia
tegar hadapi semua
asa dan keyakinan
bertahta dalam jiwa
kita percaya dan yakini
segalanya kian pasti
masa yang akan datang
bersinar secerah sinar mentari

Terbanglah tinggi menuju angkasa
meraih bintang
mencapai semesta
buatlah cita-cita menjadi nyata
raih segalanya
raihlah semua
taklukan dunia
jadilah bintang

Terbanglah tinggi menuju angkasa
meraih bintang
mencapai semesta
buatlah cita-cita menjadi nyata
raih segalanya
raihlah semua
taklukan dunia
jadilah bintang

 

Resensi Film

Belakangan ini gw agak sering ke bioskop 😛 selain karena emang banyak film bagus, kadang karena bioskop penuh untuk film tertentu yang pengen gw tonton, daripada ga jadi nonton ya udah deh gw nonton film yang lain. Untuk mengingat beberapa hal dari film itu, gw coba untuk membuat resensi dan sedikit pro dan kontra yang ada dalam pikiran gw ketika menonton. Well kadang2 kalau udah terlalu banyak hal yang harus gw inget, fakta2 yang terjadi di film ini menjadi salah satu hal yang duluan hilang dari ingatan gw :P. Resensi ini gw tuliskan berdasarkan urutan film mulai dari yang paling lama sampai yang paling baru gw tonton: Van Helsing, Out of time, The Day After Tomorrow, Bone Snatcher, Troy dan Gothika

Lanjutkan membaca “Resensi Film”

Dari Dulu juga gitu

Sehubungan dengan posting gw tentang bagaimana menghilangkan bagian2 yang tak penting dari pernyataan dari dulu juga gitu, ada sebuah tulisan yang gw suka, tadi tanpa sengaja pas hapus2 bookmark gw nemu tulisannya, tulisan ini di dapat dari sini Judulnya : Saving Time by Asking Why.

Kadang2 dengan bertanya kenapa, kita bisa tau ada hal yang mungkin dari dulu juga begitu tapi sudah obsolete alias tidak berlaku lagi sekarang, tapi sering kali kita cuma nurut dengan apa yang dari dulu juga begitu itu. Lanjutkan membaca “Dari Dulu juga gitu”

Polling Presiden via SMS, Fatwa Perempuan, oh politik…

Gw udah pernah nulis tentang polling via sms yang menurut gw agak aneh dengan bolehnya 1 orang mengirimkan pilihan beberapa kali. Gw udah tau kalo untuk acara seperti AFI atau Indonesian Idol cara itu sah2 aja, karena semakin banyak kita mengirimkan jawaban semakin besar kemungkinan kita memenangkan undian (setiap jawaban yang masuk mendapat nomor undian). Yang gw pengen komentarin sekarang adalah adanya polling capres dan cawapres via sms yang banyak belakangan ini, sampe2 koran Kompas buat karikatur Akademi Fresien Indonesia (sistem pemilihannya pake polling juga sih :p). Gw cuma pengen tau , apakah sistem polling untuk presiden itu sama aja dengan sistem polling AFI? kalo misalnya sama aja, berarti polling2 itu ga lebih dari ajang kampanye, mempengaruhi rakyat untuk memilih karena bisa saja masyarakat mikir oh..si X banyak pendukung ya udah pilih si X saja. Lanjutkan membaca “Polling Presiden via SMS, Fatwa Perempuan, oh politik…”

Catatan dari sebuah Pesta (adat) Batak

Update 9 Juni 2007: Tolong baca baik-baik sebelum berkomentar (misalnya: Tidak ada pernyataan bahwa Adat batak itu jelek, tidak ada pernyataan bahwa Saya malu jadi orang batak, posting ini hanya mempertanyakan hal-hal tertentu dalam adat Batak), baca juga respon saya dan Joe terhadap komentar yang lain. Banyak orang yang berkomentar, TANPA MEMBACA DENGAN BENAR dan menuduh sembarangan. Saya sudah menikah dengan orang Jawa, menggunakan Adat batak lengkap di Medan tanpa harus memberikan marga kepada suami saya tersebut.

Dari sejak gw punya kesadaran akan sebuah pola, gw menyadari bahwa setiap kali musim liburan sekolah nyokap dan bokap gw setiap hari sabtu pergi makan siang (kadang-kadang dari pagi malah) keluar dengan pakaian bagus, membawa ulos dan pulang ke rumah agak sore dan biasanya membawa daging. Terus kadang2 sebelum hari sabtu mereka juga pas jumat sore mereka pergi juga dan pulangnya bisa malam banget. Lanjutkan membaca “Catatan dari sebuah Pesta (adat) Batak”

Anti Sosial

Sebenernya gw ga tau apa artinya anti sosial yang sebenernya, tapi sepertinya gw merasa gw lagi anti sosial, lagi kurang begitu bisa bersosialisasi dengan baik dan enggan berkumpul2 dengan banyak orang yang belum dikenal. Gw juga rasanya bingung bagaiamana membuat semua orang senang termasuk diri sendiri, kok rasanya susah aja membuat orang lain senang dan diri sendiri tetep senang, kok rasanya untuk membuat orang lain senang gw kudu berkorban perasaan dan pura2 senang walaupun gw lagi ga senang. Tulisan ini adalah contoh tulisan gw yg lagi anti sosial dan susah menutupi keadaan bahwa gw lagi ga senang dan susah membuat orang lain senang.