Insiden Anjing Di tepi Sungai Piedra di Tengah Malam Aku Duduk dan Tersedu yang Bikin Penasaran

“Judul yang aneh!” itu komentarku ketika melihat buku itu untuk pertama kali. Ada 2 buku yang ku maksud disini, dan kalau judulnya di gabungkan tambah aneh saja hehehe:) Pepatah yang bilang don’t judge a book by it’s cover sepertinya perlu di perbaharui menjadi “don’t judge a book by it’s title”. Buku pertama Insiden Anjing di Tengah Malam yang Bikin Penasaran karangan Mark Haddon adalah buku yang di pinjamkan bu Inge ke Joe yang otomatis gw bisa ikutan baca juga.

Secara fisik, sampul buku itu menarik, berwarna pink ngejreng dan ada gambar karikatur anjing yang tergeletak dengan garpu kebun menancap di tubuhnya. Coba ku lihat lebih teliti….wah ternyata penomoran bab nya menggunakan bilangan prima 2, 3, 5, 7, 11…. dan aku senang karena terasa lebih cepat membacanya tau-tau sudah sampai bab 31. Dan terus terang aja gw bukan jadi ketagihan membaca sampai tamat karena gw pengen tau sapa yang membunuh anjing itu, tapi…cara menceritakan sudut pandang seorang anak autis yang cerdas dan tidak pernah bohong, sungguh menarik.

Bagian yang paling membuat gw terkesan adalah disaat Christoper (nama tokoh utama dalam novel insiden anjing ini) menceritakan apa yang dia lakukan untuk berkonsentrasi, sesuatu yang ga pernah gw pikirkan sebelumnya : dia berhitung …. bukan berhitung biasa, tapi dia berhitung dengan perpangkatan 2, jadi dia ngitung 2,4,8,16,32,64…. dan katanya minimal kalo lagi kurang sehat dia bisanya sampe 2 pangkat 15 = …? gw kudu make kalkulator dulu buat ngitung bleh…

Overall ceritanya menghibur, walaupun ada bagian yang menurut gw kurang baik, cara pandangnya terhadap alam semesta yang kurang mempercayai adanya Tuhan. Ada juga bagian cerita yang sedih terutama mengenai orangtuanya. Tapi penyajian ceritanya menarik, dan membuat gw terpikir seolah ini cerita nyata, padahal jelas-jelas fiksi. Tapi kalo menurut Joe ada bagian yang kurang konsisten di novel ini mengenai metafora. Menurut Christoper metafora itu kalimat bohong dan dia tidak pernah berbohong, tapi di bagian akhir cerita dia ada menggunkaan metafora juga.

Oke cukup tentang insiden anjing, sekarang gw mo cerita tentang Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Tersedu karangan Paulo Coelho penulis Sang Alkemis. Pertama liat judul buku ini di koran kompas hari sabtu yang lalu, terus… baca resensinya, dalam hati bilang : buku ini berbeda dengan Sang Alkemis, genre nya lebih Roman. Ternyata pas cerita ke Joe si paman malah udah nyari buku itu ke Gramedia dan ke Palasari segala tapi dia belum beruntung, kehabisan!.

Kemarin Joe ke daerah palasari ada urusan dikit, gw ikutan ke sana. Yah mumpung udah jauh-jauh ke sana nyempetin berburu beberapa buku, dan salah satunya yah beli buku Di Tepi Sungai Piedra ini, terus…ternyata buku ini berupa trilogi jadi beli sekalian buku Veronika dan Sang Iblis dan Miss Prym semuanya karya Paulo Coelho. Kemarin langsung baca buku yang tentang sungai Piedra. Komen gw? wah…berat bo! roman abis! mengutip komentar seorang teman : kata-katanya dasyadd (pake d). Isinya ga seperti roman picisan sih, tapi isinya emang tentang gelora cinta dari 2 anak manusia. Mengajarkan tentang mengejar kebahagiaan dengan menyingkirkan Yang Lain yang mengingatkan apa yang harus kita lakukan tapi bukan apa yang kita inginkan.

Kemarin setelah membeli ke-3 buku itu selain buku Da Vinci Code, Insiden anjing (ya akhirnya merasa perlu punya juga) dan Shidney Seldon titipan temen, gw baru merhatiin keanehan dari trilogi-nya Paulo Coelho. Pertama menyadari waktu melihat yang nerjemahin bukan orang yang sama, ternyata penerbitnya juga berbeda. Kok bisa yah? 3 buku trilogi di terjemahkan dan diterbitkan oleh pihak yang berbeda?

Ah sudahlah…terlalu banyak yang ingin diceritakan, selain telah menyelesaikan buku Are You Afraid of the Dark nya Shidney Sheldon (edisi Indonesia tentu) saat ini ada buku Veronica yang menunggu untuk di baca. Jadi tulisan ini disudahi dulu saja 🙂

Penulis: Risna

https://googleaja.com

12 thoughts on “Insiden Anjing Di tepi Sungai Piedra di Tengah Malam Aku Duduk dan Tersedu yang Bikin Penasaran”

  1. Sang iblis dan miss prym..bagus gak sih?
    ktnya cerita ttg jahat dan baik..dan manusia ada ditengah2nya (bukan setan dan bukan malaikat)
    klo veronica..veronica decide to die? bagus klo mnrt gue…ttg masalah kejiwaan..
    di tepi sungai piedra..ceritanya ttg apa sih ris?

  2. Sang Iblis bagus kok, reminds me to salah satu cerpennya Tolstoy tentang yang digoda iblis itu.
    Wah..dapet ya di Palasari, wkt gue ke Palasari lagi abis. Jadinya gue beli Piedra di inibuku.
    Eh..setuju banget sama the curious incident of the dog in the midnight, itu buku bagus banget.
    Bener2 kaya ditulis sama anak autis.

  3. santi : iya maksud gw veronica decide to die, agak dalam tapi pembahasannya san, kudu direnungkan baru ngerti ceritanya, kalo yang ditepi sungai piedra itu ceritanya roman san, jadi cerita tentang menggapai cinta yang tak mungkin gitu deh, tapi ga picisan, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi termasuk kata hati

    Iya : tapi sayang si anak autis itu agak ga percaya Tuhan sayangnya, jadi ga recommend buat dibaca anak-anak, takut mempengaruhi jiwa mereka

    Paman : katanya udah ga Dian Sastro lagi, katanya udah ga oneng lagi, sekarangkan udah ada Wulan 😀

  4. hmm kok gue doang yang gak terlalu suka sama buku insiden anjing di tengah malam yang bikin penasaran itu yah 😀
    (udah diperhalus nih, actually, it’s not my type hehe)
    dan tumben loe jadi banyak2 baca nopel

  5. romi : wah..masih idup loe? gw kira udah kelaut hehehe, hmm..mungkinkah karena dia AUTIS maka ga percaya TUHAN? or something else?

    cepi : ga suka kenapa cep? gw sih terharu aja dengan nasibnya dia. Ga tau nih gw sekarang jadi keranjingan baca novel aja, buat latihan baca ajah.

  6. gue masih idup: alive n kickin’! skrg cm jd pengamat blog aja… soalnya cuma BROWSING yg msh diijinkan di kantor ini 🙂
    biasanya org autis kan idup di dunianya sendiri, sedangkan konsep Tuhan kan biasanya dilakukan melalui proses ajar, kecuali siddharta dan para nabi/rasul yg akhirnya ‘menemukan’ Tuhan. eh menemukan di sini punya arti yg luas lho! jd wajar aja kl org autis bs ga percaya Tuhan.

  7. Tambahkan 8 dan 5? Harusnya kata2nya yang lebih bener dunk, misal berapa 8+5?saya kira disuruh mengetikkan 8 dan 5. Ehehe

    Oia punya versi pdf dari Veronika decides to die yang full version nya? yang free download cuma nampilin awalnya sampe 10 halaman aja. Thanks

Tinggalkan Balasan ke santiBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.