Blog, Gempa dan Jemuran Kehujanan di Panas Terik

Hari ini gue kembali ke style biasa, lagi banyak yg pengen dikomentari selain lelah berbahasa pujangga :P. Ada beberapa hal yang kemarin membuat gue ingin bercerita lebih banyak, mulai dari seorang teman yang mempertanyakan untuk apa sih gue dan kebanyakan orang menulis blog? , terjadinya gempa di sini dan hujan yang datang tanpa diundang di tengah hari di kala matahari bersinar dengan garangnya.

Oke, menjawab pertanyaan teman saya itu, mungkin sudah ada yang mendefinisikan apa itu blog, dan sudah juga menjawab pertanyaan seputar blog. Tapi sebenernya, sebelum blog menjadi trend (entah sesaat entah tidak) gue sudah bertahun-tahun ngeblog dan tidak pernah punya diary dalam hidup ini :P. Ada berbagai jenis blog sampai ada kuis yang bertanya what blog are you. Buat gue blog itu adalah tempat untuk bercerita kepada teman-teman gue ataupun orang yang mau tau bagaimana kabar gue (termasuk salah satunya elo vi!). Daripada gue cerita berulang kali tentang hal yang sama, atau ketika gue menyatakan opini gue tentang sesuatu, gue ketik sekali, publish dan…jika ada yang bertanya : gimana kabar lo? lu dimana sekarang? udah kawin blum? udah punya anak berapa? and so on and so on, gue lebih suka bilang : udah baca blog gue? ya itulah kabar terakhir gue :). Walaupun akhirnya ada teman yang protes karena tulisan gue panjang-panjang banget (gue gitu loh kalo ngomong aja selalu susah dihentikan, apalagi nulis :P). Jadi Vi, gue nulis blog itu buat elu juga (i know u read this someday).

Duluuu…..atau kalau di buku dongeng ditulis dengan once upon a time, gue nulis selalu ga jelas, penuh dengan bahasa bermakna ganda. Tulisan gue bisa berupa protes akan sesuatu ataupun mengarang bebas yang terinspirasi dari mana saja. Tapi belakangan, sejak gue tidak mengerti lagi ketika membaca postingan lama gue, gue pikir sudah waktunya untuk menuliskan secara gamblang apa yang dimaksud, dan hal-hal yang memang tidak boleh digamblangkan tidak akan dipublish.

Sekarang cerita gempa. Kemarin pagi, sekita jam 9 kalau ga salah inget, tiba-tiba gedung ini bergetar dengan cukup keras dilengkapi dengan suara kaki yang berlari-lari di lantai 2. Sempet takut juga, apalagi getarannya ga langsung berhenti, getaran kecil-kecil masih terasa dan yang keras ada 1 kali lagi. Gue cari-cari di detik.com ataupun di kompas.com ga ada berita gempa itu. Mungkin wartawan sedang sibuk mengumpulkan data lampu mana yang sudah dimatikan dan belum, pejabat mana yang pakai jas dan memakai kenderaan dinas seenaknya. (memang mudah yah mencari kesalahan orang)

Setelah merasa cukup tenang karena gempa tidak berlanjut, di tengah hari bolong di saat matahari masih bersinar dengan terik dan menyilaukan mata, tiba-tiba terdengar suara yang dulunya merupakan suara favoritku. Suara hujan!. Wah..sekali lagi terdengar suara berlari-lari dari lantai 2, bukann bukan karena hujannya membuat gempa lagi, tapi karena mahasiswa pada lari buat menyelamatkan jemuran masing-masing. Sayangnya…tempat penginapan kami cukup jauh, dan…jemuran yang dari hari Minggu dan seharusnya sudah kering jadi basah lagi deh :(.

Kalau dari judul mungkin ga penting yah cerita jemuran kehujanan 😛 tapi jadi penting karena mengingat setelah gempa ada hujan panas…jadi merasa sedikit kuatir, takut alam semakin tidak bersahabat. Oh ya terlepas dari cerita blog dan bencana alam, sebenernya gue pengen komentar sedikit tentang gerakan hemat Energi terutama BBM yang dicanangkan oleh pemerintah. Duluuuu waktu SMP gue pernah membuat karya tulis berjudul Hemat Energi Hemat Biaya, dan gue inget duluuu ada seperti semboyan ataupun slogan yang berisikan kalimat yang sama. Yang aku heran, kenapa sih pemerintah kudu membuat aturan-aturan yang “sepele?”. Sebenernya kalau setiap orang sudah punya kesadaran untuk melakukan Hemat Energi, kita gak akan krisis. Well…mungkin karena mereka berada dan mampu bayar, mereka jadi lupa bahwa walaupun hukum kekekalan energi menyatakan Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tapi energi bisa berubah bentuk. Yang dibutuhkan sekarang ini adalah kesadaran pribadi, bahwa Energi itu bukan jatuh dari langit. (yah..walaupun energi matahari memang datangnya dari benda langit :P)

Ah..sepertinya semakin ngalor ngidul, udah dulu ah…

Penulis: Risna

https://googleaja.com

3 thoughts on “Blog, Gempa dan Jemuran Kehujanan di Panas Terik”

  1. Tapi ris, kadang meskipun g udah baca blog lu, g lupa apa yang udah g baca.. jadilah g tetap harus tanya lagi gimana kabar lu heuheu…

  2. as u said “hal-hal yang memang tidak boleh digamblangkan tidak akan dipublish”.. jadilah gue jg tetep hrs nanya gimana kabar loe.. *maksudnya kabar yg gak di publish* heheh

Tinggalkan Balasan ke VeraBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.