Titanic

Ini adalah pengantar dari buku “Djeritan Tengah Malam”, terjemahan dari “A Night To Remember” karangan Walter Lord (terjemahan oleh Sjafi R. Batuah). Hak Cipta 1955 pada Walter Lord. Diterbitkan oleh Henry Holt and Company, New York. Diterbitkan di Indonesia atas kerjasama dengan Yayasan Penerbitan Franklin Jakarta NewYork oleh Penerbit K. Isnaeny Jakarta.

[Buat yang nggak tahan baca ejaan lama, silakan skip ke bagian “Saduran”. Sebagai catatan tahun 1955 kita sudah tidak memakai oe untuk u, dan sebenarnya huruf c dan y sudah ada dan dipakai untuk kata tertentu (chajali = khayali, terachir=terakhir), atau untuk istilah/nama asing (Fulitity, New York)]

Dalam tahun 1898 seorang pengarang jang bekerdja keras bernama Morgan Robertson menjiapkan sebuah novel tentang sebuah kapal dongeng di Atlantik, jang djauh lebih besar dari sesuatu jang pernah dibuat. Robertson memuat kapalnja dengan orang2 kaja dan kemudian membenturkannja kepada gunung es dalam suatu malam April jang dingin. Bagaimana djugapun ini menundjukkan kesia – siaan sesuatunja, dan ternjata buku tersebut diberi judul Futility (kesia – siaan) ketika muntjul di tahun itu, diterbitkan oleh firma M.F.Mansfield.

Empat belas tahun kemudian suatu maskapai kapal Inggeris, White Star Line, membuat sebuah kapal uap jang sangat serupa dengan jang didalam novel Robert. Kapal baru itu berukuran 66.000 ton ini tolak, kapal Robertson 70.000. Kapal jang sebenarnja pandjang 882.5 kaki, jang chajali 800 kaki. Kedua kapal ini berbaling-baling tiga dan dapat mentjapai ketjepatan 24-25 knot. Kedua duanja dapat mengangkut kira2 3000 orang, dan keduanja mempunjai sampan bahaja jang hanja tjukup untuk menampung sebagian ketjil dari djumlah orang itu. Tetapi ketika itu hal ini tak berarti apa2 karena kedua duanja dianggap ,,tak mungkin karam”.

Pada 10 April 1912 kapal jang sebenarnja meninggalkan Southampton untuk melakukan pelajaran pertamanja ke New York. Dalam muatannja termasuk naskah Rubayyat jang tak ternilai dari Omar Khayam dan sedjumlah penumpang jang kesemuanja berharga duaratus limapuluh djuta dollar. Dalam perdjalanannja kapal itu djuga membentur gunung es dan tenggelam pada suatu malam April jang dingin.

Robertson menamai kapalnja Titan; White Star Line menjebutkan kapalnja Titanic. Ini ialah riwajat malamnja jang terachir.

[Saduran]

Pada tahun 1898 seorang pengarang yang bekerja keras bernama Morgan Robertson menulis sebuah novel tentang sebuah kapal dongeng di Atlantik, yang jauh lebih besar dari sesuatu yang pernah dibuat manusia. Robertson mengisi kapalnya dengan orang-orang kaya dan kemudian membenturkannya ke gunung es dalam suatu malam April yang dingin. Bagaimanapun juga ini menunjukkan kesia-siaan sesuatunya, dan ternyata buku tersebut diberi judul Futility (kesia-siaan) ketika diterbitkan di tahun itu oleh firma M.F.Mansfield.

Empat belas tahun kemudian suatu maskapai kapal Inggris, White Star Line, membuat sebuah kapal uap yang sangat serupa dengan yang di dalam novel Robert. Kapal baru itu berukuran 66.000 ton, kapal Robertson 70.000. Kapal yang sebenarnya memiliki panjang 882.5 kaki, yang khayali 800 kaki. Kedua kapal ini berbaling-baling tiga dan dapat mencapai kecepatan 24-25 knot. Keduanya dapat mengangkut kira-kira 3000 orang, dan keduanya mempunyai sampan bahaya yang hanya cukup untuk menampung sebagian kecil dari jumlah orang itu. Tetapi ketika itu hal ini tak berarti apa-apa karena keduanya dianggap “tak mungkin karam”.

Pada 10 April 1912 kapal yang sebenarnya meninggalkan Southampton untuk melakukan pelayaran pertamanya ke New York. Dalam muatannya termasuk naskah Rubayyat yang tak ternilai harganya dari Omar Khayam dan sejumlah penumpang yang kesemuanya berharga duaratus limapuluh juta dollar. Dalam perjalanannya kapal itu juga membentur gunung es dan tenggelam pada suatu malam April yang dingin.

Robertson menamai kapalnya Titan; White Star Line menyebut kapalnya Titanic. Inilah riwayat malamnya yang terakhir.

PS: ini kisah nyata cek di sini kalo nggak percaya

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.