Modifikasi Hardware Wireless Router WRT54GL

img_1377_resized.jpg

Akhirnya setelah bersusah payah menyolder, berhasil juga memasang SD card di router WRT54GL. Ceritanya panjang sampe bisa melakukan ini.

Minggu lalu ceritanya kami pergi belanja RAM untuk laptopku, sekalian mau cari wireless access point untuk development program yang sedang kubuat. Sebelum beli access point, tadinya konfigurasinya adalah:

ADSL Modem —(via kabel ethernet)–> Laptop Acer ber-OS Linux —(via wireless)–> Macbook

Nah, sekarang Nokia E61 dan HP iPaq Risna juga mau dilibatkan disitu, dan daripada repot mensetup yang cukup ribet, sepertinya beli access point akan lebih mudah. Di Chiang Mai, toko-toko komputer relatif kecil, dan pilihan merk nggak terlalu banyak, jadi kami nggak terlalu berharap bisa dapet merk bagus dengan harga murah. Tapi tidak disangka, kami nemu Linksys WRT54GL, router yang dikeluarkan kali pertama di tahun 2005 ini katanya dah nggak dijual lagi di luar Amerika. Sejak dibeli Cisco, produk Linksys yang tadinya memakai OS Linux diganti dengan VxWorks. Nah, yang menarik dari router ini adalah bahwa router ini bisa dioprek, baik software maupun hardwarenya.

Meski sudah seminggu, baru kemarin aku nginstall firmware baru: dd-wrt, soalnya kalo nginstall di hari kerja, bakalan dioprek sampe pagi. Kemarin Risna pergi retreat, jadi pulang sendiri. Daripada Jumat malem nganggur, aku berencana menginstall dd-wrt dan memodifikasi supaya bisa mendukung SD card. Dengan SD card, router ini bisa dibiarkan menyala semaleman untuk mendownload atau mengupload file-file (daripada menyalakan laptop terus, yang pengunaan dayanya cukup besar).

Pulang kerja aku mampir ke Computer Plaza, di Chiang Mai, kami gak punya tools apapun, jadi di sana nyari obeng, solder, timah, multimeter, kabel, dan casing SD card reader (sebenarnya sih bukan casing, tapi beli MMC/SD card reader murahan).

Sesampainya di rumah, baru sadar: udah nggak inget caranya nyolder. Sering sih lihat adik nyolder, tapi kayanya hands on experience terakhir itu dah 12 tahun yang lalu kayanya. Jadi akhirnya nyari-nyari dulu tips buat nyolder. Setelah itu riset berjam-jam untuk menemukan tutorial yang benar dan sesuai. Masalahnya adalah: ada beberapa jenis modifikasi untuk OpenWRT dan dd-wrt, dan ada 2 versi WRT54GL yaitu versi 1.0 dan 1.1. Ternyata yang paling jelas ada dua, yang pertama adalah http://www.powco.net/wrt/ dan yang kedua adalah video dari youtube. Videonya cukup bagus, tapi kalo masih ragu-ragu mengenai posisi solder, link pertama lebih jelas. Sebelumnya mungkin perlu juga dibaca mengenai teorinya di situs openwrt dan dd-wrt.

Penggantian firmware Linksys jadi DD-WRT sangat mudah, cuma perlu pake menu update firmware. Ada sedikit masalah, konfigurasinya cuma bisa diakses via telnet, nggak via web, tapi ini mudah dibetulkan dengan mereset bahasanya jadi bahasa Inggris. Proses modifikasi dengan soldernya cukup menegangkan, soalnya yang perlu disolder cukup kecil. Yang tidak disangka adalah: kabel yang kubeli diameternya lebih besar dari yang dibutuhkan (kurang persiapan sih, nggak diukur dulu). Karena ada kabel telpon nganggur (yang menurut pengalaman, kabel semacam ini nggak akan dipake), maka kabel itu jadi korban. Setelah selesai menyolder di sisi router, langsung ditest, dan hasilnya ternyata routernya masih nggak apa-apa (nggak rusak).

Setelah itu giliran menyolder di sisi card reader. Meski agak bingung mencari-cari letak bagian yang perlu disolder, akhirnya berhasil juga. Tapi ternyata mengecewakan: ditest dengan MMC kok ternyata nggak jalan. Akhirnya semuanya dicek lagi, semua koneksi dah bener, semua kabel dah OK. Dicoba dibaca-baca lagi di web, dan ternyata masalahnya adalah MMC tertentu tidak mendukung SPI, mode yang dipake oleh DD-WRT. Emang sih ini MMC kuno banget, peninggalan Nokia jaman dulu. Untung masih ada miniSD bawaan Nokia E61, jadi bisa dicoba lagi, dan akhirnya BERHASIL. Oh iya ada tips penting: partisi dan format SD cardnya di Linux pake fdisk dan mke2fs, karena entah kenapa partisi yang dibuat DD-WRT nggak beres.

Oh iya, tadi sempet juga pengen ganti firmware dari versi standar ke versi standar NOKAID (KAID ini cuma diperlukan buat gamer yang punya ps2, xbox, dll), supaya ada space tersisa buat menyimpan hal-hal penting. Dalam proses update kali ini saya nggak mencabut konektor WAN, dan hasilnya: UPDATE FAILED. Menurut info, kalo powernya kedip-kedip terus lebih dari 2 menit, berarti boot loadernya rusak, dan perlu diflash pake JTAG. Udah panik nih, soalnya konektor JTAG kayanya gak mudah dicari di Chiang Mai ini. Tapi ternyata …. dengan metode TFTP, firmwarenya bisa direstore ke firmware Linksys. Agak kecut juga waktu baca bahwa ini bakal butuh 10 menit buat ngeflashnya (itupun kalo berhasil), tapi ternyata …. cuma beberapa detik doang.

Nanti sebentar lagi rencananya mau beli SD card 1 GB, biar bisa cukup untuk banyak hal (menurut orang-orang di forum 2GB bisa, tapi banyak merk/jenis yang bermasalah, amannya yang 1 GB aja). Sekarang 64 mb cuma bisa muat dikit banget. Mengenai harga: Harga router 2200 baht (kira2 600 ribu rupiah), total belanja solder, multimeter, kabel, casing SD card sekitar 350 baht (100 ribu rupiah). Harga SD card 1 gb kira-kira 500 baht (hampir 150 ribu rupiah). Memang totalnya gak murah sih, tapi 850 ribu menurutku nggak terlalu mahal untuk sebuah device yang bisa menyala 24 jam untuk keperluan upload download dengan daya cuma 12 watt, plus device ini bisa jadi web server juga dan bisa menjalankan aneka macam program. Sebenarnya ini bisa dibilang sebuah komputer yang hemat daya (di Thailand listrik mahal).

Foto-foto yang lebih jelas akan diupload setelah Risna pulang (kameranya dibawa).

Update:

  1. Foto-foto bisa dilihat di atas
  2. Harga SD card 1 GB merk Kingston sesuai perkiraan: 490 baht
  3. SD card Kingston 2GB gak bisa dipake (sudah dicoba dengan SD Card dari iPaq Risna)

4 thoughts on “Modifikasi Hardware Wireless Router WRT54GL”

  1. Wah bagus sekali
    Bang Yohan suka komputer
    Mbak Risna suka merajut
    keduanya pasangan yang saling
    memiliki keahlian masing-masing
    namun saling bersatu padu

    hebat Bang

  2. Artikel yang sangat menarik berdasarkan pengalaman, dan ini bisa jadi motivasi buat saya kebetulan juga punya WRT54GL, yang dah dak kepake.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.