My Gadgets

Dulu sejak belajar komputer kali pertama (kelas 2 SMP), aku dah pengen banget punya komputer. Karena dulu masih bukan orang yang mampu, bapak belum bisa beliin komputer. Sekitar kelas 3 SMP, ada suatu peristiwa. Ada seorang pria yang pulang lebih awal dan mendapati istrinya selingkuh, mereka pun segera menjual semua barang mereka saat itu jgua, dibagi dua lalu cerai, termasuk juga sebuah komputer. Bapak yang melihat ada komputer dijual murah, Rp 300 rb, langsung membeli. Komputer itu ternyata adalah Apple II/e. Memorinya cuma 64 kb, dengan disket 5.25″.

Itu komputer pertamaku, dan aku belajar banyak dari situ. Mengingat tidak ada info mengenai Apple II/e, aku ngoprek semuanya sendiri. Misalnya untuk tahu aneka perintah Basic yang spesifik ada di Apple II/e (HGR, PLOT, dll), aku men-dump isi memori dengan PEEK, dan memfilter karakter ASCII yang printable. Aku belajar banyak sekali dari komputer itu, sampai akhirnya rusak dan gak bisa diperbaiki. Sebelum rusak total, yang rusak adalah floppy drivenya. Dan aku masih tetep memakai komputer itu beberapa bulan, memprogram BASIC (dan setiap kali dimatikan, besoknya aku tulis ulang programku, karena gak bisa disave).

That was the old days. Sekarang aku punya banyak device yang bisa dioprek. Nah sekarang aku mau memperlihatkan benda-benda di mejaku dan benda-benda yang dibawa tiap hari, dan apa aja yang aku oprek.

Pertama tentunya PCku (2.6Ghz Core 2 Duo, 2 GB RAM, 250 GB Harddisk, 19″ LCD). Ini buat kerja, kalo lagi pengen melakukan sesuatu yang serius. OS-nya GNU/Linux Debian AMD64. Ada Windows XP-nya juga tapi dalam Virtual Box.

Di atas PC itu ada router wireless WRT54GL yang sudah dimodifikasi. Router ini saya install Linux di dalamnya (OpenWrt). Dulu langkah mengoprek router ini sudah pernah dibahas di blog ini. Router ini punya space penyimpanan (SD card) 2GB, Flash ROM 4 Mb, RAM 16 Mb, dengan prosessor MIPS 32 bit 200 Mhz.

PC

Karena listrik di apartemen kurang stabil, kami memutuskan untuk menggunakan UPS untuk PC.

UPS

Di samping kanan PC ada Printer HP (untuk Print, Scan, Copy, dan Fax). Rencananya ini akan digunakan untuk meneruskan program Optical Scanner yang dulu pernah saya buat untuk Yayasan TOKI (Tim Olimpiade Komputer Indonesia). Di sampingnya ada 2 telepon, 1 external dan 1 untuk internal apartemen.

printer.jpg

Di sebelah kiri PC ada TV LCD 32″, dengan IBM NetVista 6290-11J. Ini jadi media center, tugasnya PC IBM itu adalah untuk mendownload aneka macam hal, dan jadi server di rumah. Jika tidak dipakai, IBM ini akan dimatikan via router, dan jika dibutuhkan, akan dinyalakan dengan Wake On lan via router juga. Spesifikasi PC IBM itu adalah: P4 1.9 Ghz, RAM 512 Mb, Harddisk 40 gb, VGA internal. Sebenarnya keyboard dan mouse di situ tidak terlalu dibutuhkan, tapi kadang-kadang, kalo lagi malas menyalakan PC yang satu lagi (misalnya pagi hari sebelum kerja), saya mengecek email dengan IBM+TV ini.

Media Center

Begini close upnya IBM Netvista:

IBM NetVista

Entah kenapa, storage nggak pernah cukup buatku, jadi masih ada USB external 300 GB. Ini juga dah hampir penuh:

Harddisk

IBM NetVista ini juga menjadi print server, jadi dia dihubungkan ke printer laser Lexmark 120. Printer ini adalah hadiah ketika membeli PC. Karena susah dijual ya akhirnya dipake aja, cukup ekonomis untuk ngeprint banyak. Di atas LexMark ada PS1 (Playstation 1), gunanya cuma untuk olahraga main Dance Dance Revolution (di samping PS itu ada Dance Pad-nya). PS1 ini prosessornya MIPS juga, dan memorinya 4Mb. Sebenarnya sekarang bisa juga sih menghubungkan Dance Pad-nya ke TV, tapi kelamaan kalau cuma ingin main game/berolah raga sebentar.

Lexmark dan PS

Sementara itu Risna memakai MacBook Pro untuk browsing dan bekerja:

Macbook Pro

O iya, di sini koneksi internetnya pake Modem ADSL, Modem ini diberikan oleh ISP:

Modem

Nah itu adalah benda-benda di rumah, sekarang beralih ke bawaan Risna (selain Macbook). Pertama adalah HP Ipaq (Arm Processor, Wifi, etc, standar pocket PC), kedua adalah Nokia 9300 (Arm Processor, No Wifi, GSM), dan yang ketiga adalah Nokia E51 (Arm Processor, Wifi, GSM, UMTS/3G). Sekarang yang sering dibawa cuma E51. Nokia 9300 itu pemberian, sedangkan iPaq-nya dulu dipake sebelum punya E51. Nokia 9300-nya masih kupakai untuk development Symbian Series 80.

Gadget Risna

Supaya nggak bahaya kalau telepon sambil nyetir, risna pake Handsfree Stereo Bluetooth, soalnya handsfree yang pake kabel ribet banget.

Bluetooth Handsfree

Buat merekam pelajaran bahasa Thai, Risna make recorder khusus (kalo pake HP kurang reliable, dan kualitasnya kurang bagus):

Mp3

Sekarang benda-benda joe. Di paling kiri adalah Handspring Visor, Memori 8 Mb, Motorola 68K, tempatnya di kamar mandi, di samping toilet, gunanya untuk baca ebook waktu lagi nongkrong di WC. Benda kedua adalah Palm Tungsten E (Arm processor, PalmOS 5). Sekarang dipake untuk baca-baca ebook on the go (layarnya enak). Berikutnya adalah P900 untuk development Symbian bible (UIQ 2), P990i (dibawa-bawa), dan Nokia 7610 (untuk development Symbian bible juga).

Gadget Joe

Ada juga iPod nano pemberian adik-adikku buat dengerin musik dan belajar bahasa Thai. Di iPod nano ini kuinstall RockBox, sebuah firmware open source (jadi bisa dipake buat main game juga).

iPod Nano

Dari FSF, aku dapet USB disk yg bisa jadi keychain, dan dulu dah pernah beli flash disk 1 gb. Dua-duanya sering dibawa, karena sering ada emergency copy data besar.

Keychain

Dan terakhir adalah GPS supaya nggak tersesat.

GPS
Oh iya, lupa memfoto kamera yang dipakai untuk memfoto ini semua (Casio Exillim Ex-Z75).

Sekarang, karena dah kebanyakan benda, ngopreknya jadi kurang waktu. Paling sebentar ngoprek benda A, besok ngoprek benda B, dst.

2 thoughts on “My Gadgets”

  1. Wah, pamer gadget nih 😀

    Kalo ada yg nggak dipake dan bingung mau diapain, bawa aja ke Indo 😛

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.