Pencarian Kesalahan

Sepintas lalu, sepertinya mencari kesalahan itu mudah. Tapi sebenarnya mencari kesalahan itu tidak semudah yang dipikirkan. Sebelum menyatakan sesuatu itu salah, kita harus tau apa yang benar. Untuk menyatakan sesuatu itu salah, kita juga harus teliti, karena kadang-kadang sesuatu yang terasa benar belum tentu benar dan sebaliknya sesuatu yang terlihat salah belum tentu salah, makanya perlu diuji untuk mengetahui kebenarannya (atau kesalahannya).

Aduh kalimatnya jadi agak sulit. Maksudnya gini, pekerjaan penguji perangkat lunak sekilas terasa mudah. Banyak orang yang anggap “tester program” itu kerjaan ga bergengsi. Padahal, jadi tester itu ga mudah, ga sekedar mencari kesalahan dalam program, tapi terutama harus tau dulu cara kerjanya biar tau gimana mencari kesalahannya. Dan kalau program itu menyangkut hajat hidup orang banyak, kita harus lebih hati-hati, kalau kita menyatakan suatu program lulus uji, dan dikemudian hari terjadi bencana gara-gara program itu, mungkin tester yang akan duluan ditanya, Lanjutkan membaca “Pencarian Kesalahan”

Asosial tidak berarti AntiSosial

Dari dulu sering dengar pendapat yang bilang kalau orang yang banyak bergaul dengan komputer (mesin) jadi antisosial. Padahal yang dimaksud adalah kurang banyak bergaul dengan manusia lainnya alias asosial. Kalau dipikir-pikir lagi, apakah asosial itu terkondisikan karena lingkungan, atau karena pilihan untuk tidak terlalu banyak bergaul dengan manusia?

Dulu, sebelum kenal Joe, gue pikir dia orangnya membosankan karena dia selalu terlihat serius dengan komputernya. Gue pikir dia orangnya ga akan banyak bicara, ga banyak cerita. Sedangkan gue seperti wanita pada umumnya, tergolong cerewet, banyak bicara dan banyak cerita. Ternyata gue salah. Awal gue merasa cocok dengan Joe justru karena kami bisa mendiskusikan banyak hal. Kata siapa orang yang serius dalam pekerjaannya tidak mengerti akan hal lain yang terjadi di dunia selain dunia pekerjaan saja?

Sebagai orang yang banyak bergaul dengan komputer, Joe ga ketinggalan berita-berita terbaru (yang tidak hanya terkait dengan teknologi saja). Dia juga banyak membaca buku-buku yang kebetulan gue suka baca. Dan gue baru sadar, Joe bukan ga bisa bergaul atau ga bisa ngobrol dengan orang lain, tapi dia ga bisa ngobrol basa basi atau yang ga berisi (duh sombong amat ya kesannya). Tapi justru, bergaul dengan Joe bikin pengetahuan gue juga ikut ter-upgrade.

Anyway, belakangan ini gue jadi mengerti, kadang-kadang menjadi asosial itu ada bagusnya. Kita bisa lebih banyak waktu untuk melakukan hal berguna daripada hangout atau chit chat yang kadang-kadang tak lebih dari basa basi.

Oh iya, kalau mau tau apa bedanya asosial dengan antisosial, buka kamus aja ya. Googling juga boleh.