Lebih Baik Tidak Tahu?

Belakangan ini, dengan bantuan internet, aliran informasi mengenai tanah air semakin mudah diakses. Bukan sekedar baca surat kabar online saja, tapi juga sudah bisa membaca surat kabar cetak kompas yang cukup uptodate setiap harinya. Selain itu juga bisa mengakses media televisi walaupun semakin terbatas stasiun tv yang bisa dinikmati. Tapi setelah mengetahui berita ini itu tentang negeri sendiri, kok rasanya lebih sering jadi sedih dan bersusah hati ya.

 

Gak di koran gak di TV, beritanya melulu tentang kebobrokan sebagian orang yang dipercaya di kursi pemerintahan. Belum lagi tentang kemiskinan dan susahnya sebagian besar masyarakat untuk dapat hidup layak. Udah gitu masih ada lagi reality show yang mengeksploitasi derita atau kesusahan orang lain yang nama acaranya saja bahkan tidak terdaftar dalam kamus besar bahasa Indonesia.

Anyway, kadang-kadang merasa  bersyukur ga bisa baca berita Thai. Sebenernya baca juga dikit-dikit, dan negeri ini juga ga lepas dari adanya demo dan protes terhadap pemerintahannya. Baru baru ini juga BBM naik di sini. Tapi ga pernah dengar juga mereka demo gara-gara BBM naik, padahal harganya  2 kali lipat harga di Indonesia (tingkat gaji Thai dan Indonesia dan harga barang-barang lain cukup sama).

Ada dengar demo tentang pemerintahannya sih, tapi sepertinya walapun demo, aksi yang mereka lakukan tidak mengganggu produktifitas para  pendemo. Mereka demo setelah jam kerja dan aksinya juga damai. Setidaknya itu berita yang saya dengar (bukan saya baca), mungkin juga saya salah dengar, tapi enak mendengarnya, ga bikin takut tinggal di negeri orang.

Jadi mikir, kok sepertinya lebih baik tidak tahu berita ya?

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.