Sakura Thailand

Sejak sebelum tahun baru 2009 di kantor Joe udah heboh soal bunga di Doi Pui. Semua orang bilang: wajib lihat! bla bla bla. Heboh banget ya mo lihat bunga doang. Emang bunga apaan sih. Setelah sibuk pindahan, sempet malas dan hilang keinginan untuk pergi, apalagi setelah dapat informasi tambahan bahwa untuk melihat bunga itu jalannya kecil dan ga bisa dilalui dengan mobil sedan dan dengan kemampuan kami nyetir sih udah hampir ga ada harapan deh ke sana.

Kalau bukan karena Shari menelpon soal komputernya yang rusak kami tidak akan ketemu dengan khun Manu yang merupakan supir andalan Shari. Keinginan jalan-jalan yang sudah setengah terbang akhirnya datang lagi. Tiba-tiba terpikir buat bertanya ke Khun Manu apakah bersedia mengantarkan dan dia bersedia.

Hampir saja kami salah tujuan, karena ternyata yang dibayangkan khun Manu dengan yang dibicarakan di kantor Joe bukan tempat yang sama. Memang benar kata pepatah: malu bertanya sesat di jalan. Kalau saja kami ga bertanya terlebih dahulu ke office manager sudah pasti kami sampainya ke tempat yang lain.

Berjalan-jalan di hari libur panjang memang sudah bisa dipastikan bakal macet, tapi mau gimana lagi, katanya bunga sakura tersebut hanya berkembang untuk waktu yang tidak lama dan biasanya sekitar tahun baru. Hidup ini memang pas-pasan, pas mau jalan-jalan pas ada yang bersedia menyetir hehe.

Singkat cerita, jalan ke tempat bunga itu memang sangat kecil, tapi Khun Manu orangnya memang handal menyetirnya. Beberapa kali berpapasan dengan mobil besar, tapi hanya 2 kali harus mundur, itupun tak jauh. Untuk acara saling mengalah orang Thai perlu diacungkan jempol. Tapi jalannya yang sangat berliku dan terjal bener-bener bikin sport jantung. Kalau kata Shari, jalan-jalan seperti itu bisa membuat kita ingat bahwa hidup kita di tangan Tuhan. Setelah kira-kira sejam lebih perjalanan dan sedikit merasa mabuk darat karena jalan yang berliku-liku, akhirnya sampai juga.

Oh ya, setibanya ditempat tujuan, emang beda banget dengan bayangan semula. Jadi pohon-pohon bunga itu berkerumun banyak seperti hutan. Terlihat banyak sekali warna pink dimana-mana. Di dekat tempat itu tersedia camping ground. Jujur saja, awalnya mikirnya seperti taman bunga, eh…tau-tau malah hutan bunga. Tempatnya juga masih belum terlalu menjadi tujuan wisata, berbeda dengan tempat-tempat wisata di Thailand yang biasanya biaya masuknya mahal, mendatangi tempat ini tidak dipungut biaya, tapi ya…itu dia, ga ada yang namanya lahan parkir luas, ataupun tulisan selamat datang 😛 , semuanya masih alami. Tempatnya juga romantis buat pacaran, berjalan berdua dibawah jejeran pohon sakura yang sedang bermekaran. Humm..kira-kira banyak peristiwa orang jadian atau lamaran ga ya di sana 😕

Agak takjub ngeliat yang datang tentengannya kamera canggih semua. Yang bawa kamera kecil bisa dihitung jari. Sepertinya bule-bule juga ga pada tau tempat itu, Shari adalah satu-satunya bule yang ada waktu kami ke sana. Huhuhu jadi tambah pengen lensa tele (loh kok ga nyambung).

Sampai dengan sabtu lalu saya belum tahu kalau bunga sakura bukan hanya ada di Jepang. Tapi memang bunga ini berkembang di musim dingin dan di tempat tinggi (sekitar 1000 m diatas permukaan laut). Nama lain dari bunga sakura thai ini adalah “phraya saukrong”. Kalau mau liat bunga sakura ada di mana lagi bisa liat di wikipedia.

Foto-foto lebih banyak ada di Google Photos (dulu di Flickr, sudah dipindah).

Penulis: Risna

https://googleaja.com

6 thoughts on “Sakura Thailand”

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.