Siapa bilang Windows itu gampang?

Menurut saya Windows itu sulit dan merepotkan. Sebelum ada yang menuduh saya fanatik Linux/OS X, saya mau cerita dulu bahwa saya pemakai Windows dari sejak Windows 3.1. Saya juga bukan sekedar pemakai, tapi sudah mendevelop beberapa aplikasi Windows, dan bahkan pernah memprogram device driver. Windows Mobile dan Windows CE pun pernah saya pakai (mendevelop aplikasi set top box). Saya juga pernah menjadi admin beberapa puluh komputer dengan OS Windows (jadi saya tahu scripting di Windows  juga).

Hari ini, setelah sekian lama, saya menginstall Windows 7. Dan sekarang saya teringat lagi betapa banyak hal yang mengesalkan dari sejak mulai instalasi. Ada beberapa driver tambahan yang selalu harus didownload dan diinstall. Setelah instalasi selesai, saya juga tidak bisa melakukan apa-apa.

Saya perlu menginstall banyak program untuk bisa mulai produktif. Mulai dari aplikasi kecil seperti browser yang lebih baik (Chrome, Firefox atau Opera), download manager (Free Download Manager), lalu aplikasi untuk koneksi ke server (Winscp dan Putty). Kemudian perlu 7-zip untuk membuka aneka macam arsip. Untuk memutar video perlu menginstall mplayer dan VLC. Untuk berkomunikasi saya perlu pidgin (plus bonjour agar gampang chat di jaringan lokal).

Dokumen PDF adalah salah satu dokumen yang paling sering saya baca, jadi saya perlu PDF Reader (biasanya saya pilih Foxit atau Sumatra), dan biasanya saya perlu bisa menyimpan dokumen atau web dalam bentuk PDF, jadi saya install juga PDFCreator.

Itu semua baru aplikasi penunjang. Untuk bekerja, saya perlu editor (Emacs), dan untuk bekerja dengan dokumen, saya perlu OpenOffice (atau AbiWord). Jika ingin mengcompile saya perlu menginstall compiler. Jika ingin membuat aplikasi sederhana, saya perlu menginstall python/perl. Atau biasanya saya install saja paket cygwin atau mingw.

Setelah cukup bisa bekerja, saya sering merasa kurang nyaman. Karena banyak sekali bug di Windows, meski kita berhati-hati, masih saja ada kemungkinan kena virus/trojan. Supaya aman, sebuah antivirus juga perlu diinstall.

Setelah semuanya berhasil diinstall dengan baik, saya mulai mengoptimasi windowsnya. Mematikan restore point, mematikan indexing, mematikan service yang tidak perlu. Mematikan semua eye candy yang berlebihan (memilih best performance). Antivirus juga saya set agar tidak terlalu membebani sistem.

Dan setelah semua kesulitan itu, beberapa bulan kemudian beberapa software memiliki versi terbaru. Sebagian software memiliki sistem update, sebagian lagi tidak. Kadang upgrade yang satu membuat kacau yang lain. Tidak ada manajemen paket software, sehingga saya bisa bilang “upgrade semua”.

Ketika ingin memindahkan harddisk ke komputer lain, banyak hal menjadi tidak berjalan (tergantung versi windows, dan tergantung perbedaan hardware). Jadi jika ada masalah, akan sangat merepotkan untuk memperbaikinya.

Mari kita bandingkan dengan Debian Linux (atau Ubuntu atau yang lain). Hampir semua paket sudah tersedia dan bisa diinstall dari sejak instalasi. Ketika selesai menginstall, saya bisa mengcopy setting default saya (setting bash, emacs, dsb) dari komputer lain, jadi semua bisa dikonfigurasi dengan sangat cepat. Jika ada update software, saya akan diberitahu, saya pun bisa melakukan upgrade melalui sebuah menu (atau jika ingin melakukannya via remote, cukup dengan apt-get  update/upgrade).

Intinya sih saya ingin bilang bahwa Windows itu tidak mudah. Kadang Windows itu diperlukan karena ada software yang hanya tersedia untuk Windows, misalnya software arsitektur/Autocad. Sebagian software komersial sudah tersedia untuk OS X, tapi masih sedikit yang tersedia untuk Linux.

Sekarang ini, jika keperluan Anda hanyalah browsing web (dengan flash dan youtube, yang sudah didukung penuh di Linux), mengetik aneka dokumen, berkirim email, memainkan musik dan video, maka Linux/OS X merupakan alternatif yang jauh lebih enak.

Sekarang ini kadang saya masih memprogram untuk Windows, tapi saya melakukan programming di Linux, lalu menggunakan cross compiler untuk menghasilkan binary for Windows. Dalam keadaan terpaksa, saya masih menggunakan Windows, tapi selalu merasa kurang nyaman. Mungkin sama dengan orang yang terbiasa naik taksi, tapi kadang diharuskan naik angkot.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.