Selamat Natal 2009 dan Tahun Baru 2010

Seperti halnya tahun lalu, tahun ini kami melewati Natal dan pergantian tahun baru 2010 di Chiang Mai Thailand. Tidak ada kegiatan yang khusus, hanya menantikan sajian kembang api yang sebentar lagi pasti bisa dinikmati dari balkon. Romantis ga tuh duduk berdua di balkon menatap pergantian tahun sambil menikmati homemade cookies.

Setahun berlalu sudah, tahun 2009 merupakan tahun yang penuh dengan pelajaran hidup. Banyak hal yang terjadi yang mungkin tidak sempat dituangkan ke dalam blog ini.

Buat saya pribadi, walau banyak yang bilang 1 tahun itu tidak terasa dan cepat berlalunya, tapi tahun 2009 terasa banget. Hobi aja bisa nambah 2, di awal tahun saya mulai belajar jahit dan di akhir tahun mulai menjajal baking  (Natal tahun ini ga perlu beli kue lagi deh). Yang jelas, airmata cukup banyak tertumpah di tahun 2009 dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

Well..mengutip apa yang ditemukan Joe hari ini dari Abraham Lincoln): “And in the end, it’s not the years in your life that count. It’s the life in your years.”

Oke, selamat datang 2010. Semoga pengharapan dan kegembiraan tetap hadir ditengah apapun yang terjadi dalam kehidupan ini. Dan semoga semakin banyak bisa menghasilkan karya-karya yang berarti dalam tahun-tahun kehidupan yang di anugerahkan Tuhan pada kita.

Main Game

Baru-baru ini saya membeli Nintendo DS Lite. Nggak sekalian DSi, soalnya masih mahal. Ternyata sejak beli, saya jadi sering main game, padahal biasanya gak terlalu suka main game. Ceritanya ini mau posting ngalor ngidul mengenai game-game yang pernah saya mainkan. Karena saya bukan gamer hardcore, listnya cukup sedikit. Sekedar pengingat kalau suatu saat ingin bernostalgia main game lama.

NES_Super_Mario_Bros

Console pertama yang kami miliki adalah NES. Game yang suka saya mainkan dulu: Tetris, Contra, Super Mario Bros, Super Mario Bros 2 dan (Kick Master) . Meskipun saya sangat suka main Super Mario Bros. Rasanya game yang saya tamatkan cuma Kick Master. Dari sejak memainkan game di Nintendo dulu, saya penasaran “gimana sih caranya bikin game?”, dan menurut saya hal itu merupakan salah satu yang mendorong saya belajar komputer hingga menjadi programmer.

Adik saya pernah meminjam gameboy dari temannya, dan kami dulu pernah sangat tertarik game Kirby. Sekarang pun saya masih suka memainkannya sesekali di emulator Game Boy.

Setelah Nintendo berlalu, kami punya Sega Mega Drive dengan mainan favorit saya Sonic, Mortal Kombat, dan Earthworm Jim 2. Waktu punya Apple ][ game favorit adalah Winter Games, dan sebuah RPG yang saya lupa namanya (kayanya itu satu-satunya RPG yang saya mainkan), lalu waktu memiliki PC pernah main Age Of Empires sekali (ini satu-satunya RTS yang saya mainkan). Game kecil yang saya suka adalah Chips Challenge. Di Linux (sebenarnya versi Windows dan Mac-nya juga ada), ada satu game yang saya suka (dan belum berhasil menyelesaikan), yaitu Fish Fillets NG.
Lanjutkan membaca “Main Game”

Dipakai sayang, disimpan saja?

Beberapa hari ini, di salah satu milis rajut yang saya ikuti ada diskusi mengenai: kenapa sih kalau saya memberikan hasil rajutan berupa discloth (lap piring), si penerima menyimpannya di lemari, dan merasa sayang memakainya, padahal saya buat untuk dipakai bukan dipajang.

Lalu ada komentar lain: kalau ada yang memberi sesuatu kepada saya, maka saya akan pakai benda itu sampai rusak. Dengan demikian yang memberi akan merasa  senang, karena barang pemberiannya dihargai dan digunakan sesuai fungsinya.

Saya sendiri memilih menggunakan barang yang diberikan sesuai fungsinya. Saya bayangkan saya akan sedih kalau hasil jahitan saya buat Joe ga dipakai malah dipajang karena sayang. Saya akan sedih kalau hasil karya saya dipakai oleh lemari. Makanya saya juga jadi ikut bertanya-tanya kepada orang yang tidak memakai pemberian sesuai fungsinya. Kalau sudah begitu boleh diminta lagi aja gitu biar dikasih ke yang lain yang lebih membutuhkan hehehe.

Ah ya, jadi tiba-tiba terpikir begini. Katanya pemberian itu ga boleh di kasih lagi ke orang lain. Hmm…sebenernya kalau kasusnya dikasih tapi ga dipakai boleh aja kali ya diberikan kepada yang lebih membutuhkan. Bagaimana menurut kamu?