Blackberry

Dari sejak punya hp Siemens sl45 saya sudah mulai memanfaatkan koneksi internet via hp (waktu itu sl45 belum punya GPRS, masih CSD). Waktu itu masih sejauh melihat status server dan menjalankan aplikasi khusus yang saya buat.

Akhir tahun 2003 Risna membeli hp 3650 dan tak lama kemudian saya juga menyusul. Dengan hp itu dan dengan paket gprs mentari yang dulu cuma 25 rb/bulan, kami bisa chatting puas ketika berjauhan. Kami memakai agile messenger yang dulunya gratis.

Untuk tahun 2004, agile sudah canggih. Sudah bisa online multi account, bisa berkirim gambar dan bahkan voice note. Setelah itu kami berganti hp dan berganti program banyak sekali.

Sejak menikah dan pindah ke chiang mai, kami lebih sering memakai komputer dengan skype. Jadi sudah mulai jarang mobile.

Belum lama ini Risna membeli blackberry second. Ternyata cukup praktis untuk menghubungi keluarga dan teman. Entah kenapa orang yang tidak kenal internet dan messenger banyak yang memakai bb.

Sekarang saya sedang di Indonesia untuk beberapa hari, sementara Risna di chiang mai. Sayapun membeli bb second lain. Tarif layanan bb cukup murah, 5000/hari. Dibanding SMS internasional thailand yang mencapai 2700/sms dan sms internasional dari indonesia 500/sms.

Dengan 5000/hari di indonesia dan 20 baht/hari di thailand(sekitar 5500 rupiah) kami bisa puas chatting, browsing dan berkirim gambar.

Dulu layanan agile messenger cuma bisa kami nikmati berdua. Kini karena banyak orang punya bb, rasanya jadi lebih rame.

Oh iya, ini diposting dengan aplikasi wordpress di blackberry. Dulu waktu pakai 3650 tahun 2004 pernah juga posting blog dengan browser bawaan nokia.

3 thoughts on “Blackberry”

  1. mas, kenapa kok orang2 pada prefer Blackberry messenger, kan ada Yahoo Messenger, google talk dsbnya yg di HP..?..kalau alasan biaya, sekarang kan banyak operator yg menawarkan biaya paket internet di HP murah.. mohon pencerahannya…thanks

  2. Menurut saya ada beberapa alasan:

    1. Lebih gampang settingnya. Saya lihat orang awam kesulitan mendaftar di yahoo atau gmail, sedangkan di BB, begitu membeli BB mereka langsung dapat nomor PIN. Masalah setting access point GPRS dsb juga masih sulit di berbagai ponsel.

    2. Buat orang awam saling bertukar nomor PIN cuma seperti saling bertukar nomor HP

    3. Kita bisa tahu status pesan sudah terkirim atau belum, dan sudah dibaca atau belum oleh penerima

    4. Kemungkinan karena teman-teman banyak yang memakai BB, maka orang-orang ikutan memakai BB.

    Saya sendiri lebih suka gtalk dan yahoo 🙂

  3. cukup terpesona mas yohanes sempet make csd…..
    sempet ngedit firmware sang hp legenda tersebut mas?

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.