Saya merasa beruntung, waktu saya lahir, dunia Personal Computer baru dimulai, dan saya bisa mengejar ilmu teknologi komputer hingga saat ini. Menurut saya, generasi masa depan tantangannya lebih besar, karena perkembangan teknologi yang begitu pesat. Dari sejak kecil dulu, saya melihat film yang menggambarkan masa depan. Kebanyakan yang ada di berbagai film belum menjadi kenyataan, tapi banyak hal-hal lain yang tidak terbayangkan yang kini mulai datang.
Masa depan sudah datang
Semua orang pasti sudah mendengar mengenai “information age” atau “digital age”. Masa itu sudah datang, tapi masih banyak yang belum menyadari. Mungkin karena istilah ini sudah dimunculkan sejak bertahun-tahun yang lalu, dan belum langsung terlihat. Misalnya sejak bertahun-tahun yang lalu orang-orang menyatakan bahwa masa depan adalah online, buku cetak akan mati, tapi orang-orang masih melihat bahwa ada banyak buku cetak di sekitar kita. Mungkin belum banyak yang tahu: sekarang ini Amazon sudah menjual lebih banyak buku digital daripada buku cetak.
Memang tidak semua teknologi masa depan datang secara langsung ke semua tempat, tapi teknologi masa depan datang bertahap, biasanya dimulai dari negara maju. Sebagian teknologi sudah sampai ke seluruh dunia, sebagian lagi masih menunggu harga menjadi murah. Sekarang perubahan teknologi sangat cepat, dan hal-hal yang harus dipelajari semakin banyak. Sebagian besar pekerjaan sekarang BISA digantikan mesin, meski banyak yang masih dilakukan manusia, karena masih lebih murah, atau lebih baik.
Bersaing dengan mesin
Tantangan yang dihadapi oleh orang-orang di masa depan ada banyak. Pertama adalah persaingan dengan mesin. Para pekerja kasar akan bersaing dengan robot. Memang saat ini robot masih sangat terbatas di rumah tangga (misalnya roomba untuk membersihkan lantai), tapi di industri mulai banyak digunakan. Selama pekerja kasar masih lebih murah dari robot, para pekerja kasar masih akan dipakai, tapi masa depannya kurang bagus. Bahkan menjadi sopir pun berisiko diambil alih mesin, Google sudah menguji coba mobil yang bisa menyetir sendiri.
Bos saya yang datang dari Eropa selalu kagum melihat betapa banyaknya orang yang dibutuhkan untuk membangun rumah atau gedung di sini, atau untuk membersihkan jalan. Di negara asalnya (Belanda), semua pekerjaan tersebut hanya butuh beberapa orang saja, dalam banyak kasus, hanya satu atau dua saja. Semua proses dibantu oleh mesin, sehingga tidak butuh banyak orang. Pekerjaan kuli masih akan ada, hanya jika mereka tidak menuntut gaji terlalu banyak (lebih ekonomis dibandingkan menggunakan mesin). Seperti yang telah saya sebutkan bahwa sekarang semuanya sudah global: jika membayar kuli pabrik di suatu tempat sudah terlalu mahal, mungkin lebih murah membangun atau memindahkan pabrik ke negara lain yang biaya tenaga kerjanya lebih murah.