Kenapa Masih Main Pokemon Go

Sejak ada Pokemon Go (pertengahan tahun 2016), Joe semangat sekali main dan semangatnya ketularan ke Jonathan. Awalnya saya malas main, karena saya ga ngerti apa sih pokemon itu, lagipula saya pikir pokemon itu kan singkatan dari pocket monster, ngapain saya ngajarin anak soal monster. Bisa dibilang saya membuat kesimpulan tanpa tahu apa itu game pokemon. Salah satu alasan saya ga mau main pokemon juga karena saya takut ketagihan. Dulu saya pernah main The Sims dan kalau sudah mulai, saya ga bisa berhenti dan bisa bergadang berhari-hari. Sejak itu saya memilih tidak memulai main game baik itu game minesweeper apalagi candy crush.

Bulbasaur, Charmander dan Squirtle merupakan pilihan starter Pokemon

Lama-lama, dengan setengah hati, karena saya sering ga mengerti obrolan Jonathan dan Joe, akhirnya saya join juga main Pokemon Go. Di awal-awal saya main seingatnya saja, dan merasa ga gitu seru juga karena mainnya ga bisa di rumah doang, tapi harus jalan-jalan keluar mencari pokestop, battle di gym, nangkepin pokemon dan itu semua ga mungkin jadi addiction kalau cuma di rumah saja (di dekat rumah nggak ada pokestop/poke gym).

Setelah beberapa bulan main, saya sempat berhenti sama sekali apalagi karena HP saya mulai sering cepat lowbat. Setelah ganti HP tahun lalu, saya kembali coba main lagi. Setelah lama ga main, ternyata ada banyak update baru dari game Pokemon Go dan permainannya jadi lebih menarik dari sebelumnya. Hal ini bikin jadi lebih semangat main.  Sekarang hampir tiap hari saya buka applikasi Pokemon Go untuk sekedar tangkap 1 pokemon dan spin 1 pokestop, karena ada akumulasi reward kalau bisa lakukan itu berturut-turut sampai 7 hari.

Beberapa alasan kenapa kami masih main Pokemon Go:

Jonathan jadi rajin nanya dan baca

Salah satu cara membuat anak termotivasi untuk belajar adalah memberikan apa yang menarik buat dia. Entah karena ini judulnya game atau apa, tapi Jonathan sangat rajin membaca fakta-fakta soal pokemon. Dia rajin bukain daftar pokemon yang ada, apa klasifikasinya dan apa kemampuannya. Dia minta dibeliin buku untuk tau lebih banyak soal fitur-fitur dari pokemon. Dia juga bisa cepat sekali menyalin daftar nama pokemon, jauh lebih cepat dibandingkan disuruh latihan menulis waktu dia masih punya PR menyalin 10 kata dari sekolah. Jonathan jadi minta main pokemon versi lama juga dan minta nonton beberapa film pokemon. Ternyata film pokemon kadang terlalu sedih buat Jonathan. Dia bisa nangis kalau liat pokemonnya kesusahan.

Pokemon bisa dipakai untuk belajar klasifikasi mahluk hidup

Beberapa penamaan dan sifat dari pokemon mirip dengan hewan/tanaman tertentu. Kadang-kadang kami bisa sambil mengajari pelajaran mengenai klasifikasi hewan ataupun tanaman. Dalam game pokemon, setiap menangkap pokemon akan mendapat candy dan stardust. Setelah menangkap beberapa pokemon yang sama, biasanya akan terkumpul cukup candy dan stardust sehingga kita bisa mengevolve pokemon tersebut ke level berikutnya. Pokemon yang sudah di evolve tentunya akan punya kemampuan battle lebih kuat dibandingkan dengan kemampuan aslinya. Contohnya ada pokemon yg namanya Caterpie yang bisa dievolve menjadi Metapod lalu Metapod bisa di evolve menjadi Butterfree. Waktu Jonathan mengetahui hal ini, dia langsung mengasosiasikan Caterpie itu caterpillar (ulat bulu), Metapod itu kepompong dan Butterfree itu Kupu-kupu. Tidak semua evolusinya persis seperti di dunia nyata, tapi dari sini kami jadi bisa mengajari konsep metamorfosa.

Ada juga pokemon yang namanya Ekans dan Arbok, kami jadi bisa mengenalkan Snake dan Kobra merupakan pokemon tipe poison. Jonathan jadi mencari tau apa maksudnya poison di snake dan kobra. Ada lagi nama pokemonnya Meowth, sesuai namanya bisa ditebak kalau ini nama lain dari kucing. Deksripsinya juga seperti mendeskripsikan kucing. Dalam Pokemon Meowth ini di evolve menjadi Persian (kucing persia) yang merupakan kucing lebih besar.

Ada banyak jenis-jenis pokemon yang akhirnya bisa dipakai untuk mengajarkan jenis-jenis hewan dan karakteristiknya. Selain hewan, beberapa pokemon ada yang tipenya seperti tanaman dan bunga.  Nantinya kalau diajarin soal Klasifikasi mahkluk hidup kami bisa merefer pokemon sebagai contoh.

Jadi alasan untuk bergerak ke luar rumah

Kami ini tipe rumahan, keluar rumah kalau ada alasan aja. Sejak menemukan bahwa taman Ratchepreuk ada banyak pokestop dan kami bisa daftar membership yang murah (400 baht setahun), kami jadikan pokemon sebagai kegiatan rutin kami untuk bergerak sekaligus buat ajak anak main. Di taman ini ada playground juga, kalau cuaca kurang bersahabat (terlalu panas atau hujan gerimis) kami bisa naik shuttle buat keliling sambil ngumpulin items dari pokestop atau tangkap pokemon (haha curang ya). Seringnya juga ya jalan ke playground dan anak-anak happy bisa main di sana, kami happy bisa main pokemon termasuk battle di gym yang ada di dekat playground.

Sejak ada fitur 7 days streak, kami juga usahakan untuk keluar setiap hari walaupun itu kadang cuma ke supermarket. Sebenarnya kalau emang lebih rajin lagi, ada salah satu fitur yg bisa buat motivasi untuk jalan. Dalam Pokemon Go, kita juga diberi tugas untuk hatching egg dengan jalan. Ada yang jalan 2km, 5 km dan 10km. Niatnya sih dulu, mau coba dipakai untuk ukuran rajin jalannya, tapi prakteknya akhirnya kami jalan semampunya aja dan lebih enjoy untuk spin dan tangkap pokemonnya.

Seru bareng keluarga dan teman

Belakangan ini banyak fitur baru yang membuat semakin menarik. Fitur terbaru bisa bertukar pokemon, dan mengirim hadiah, semakin seru bareng sekeluarga. Dari dulu Jonathan sering kehabisan bola, atau saya butuh 1 candy lagi untuk evolve salah satu jenis pokemon. Sering kali kami bilang, andai bisa ya transfer item dan pokemon.

Ternyata banyak yang punya wish yang sama dengan kami, dan hari Sabtu kemarin sudah bisa send gift yang isinya biasanya bola dan items lain, dan juga trade pokemon (tukeran hanya bisa dilakukan kalau deketan). Nah buat yang mau tambahin kami jadi temen di Pokemon silahkan saja ya, nanti kita bisa bertukar gift dan siapa tahu kalau kalian jalan-jalan ke Chiang mai kita bisa trade Pokemon juga. 🙂

Trainer Code kami:

Joe (yohanesn): 7599 2144 6555

Risna (risnanugroho): 0358 8885 8347

Jonathan (pikadora248): 6462 9717 9709

Beberapa orang main pokemon sangat serius, mereka sampai beli coins ataupun sering kumpul-kumpul dengan komunitas pemain lainnya. Kalau kami sih sejauh ini ga pernah beli coins, kami kumpulin koin setiap kali masukin Pokemon ke Gym (fight di pokegym jadi aktivitas bareng-bareng), kalau sudah terkumpul koin, baru deh bisa beli-beli untuk upgrade kapasitas tasnya ataupun beberapa benda lainnya. Sejauh ini kami ga sampe addict dengan game ini, tapi jadi lebih bersemangat untuk jalan-jalan keluar dan having fun bersama.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Satu tanggapan pada “Kenapa Masih Main Pokemon Go”

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.