Mr. Rogers dan Daniel Tiger’s Neighborhood

Dari sejak Jonathan kecil, kami sudah tahu tentang serial Daniel Tiger’s Neighborhood. Sekarang sejak Joshua mulai mengerti juga, kami putar ulang film Daniel Tiger yang dibikin berdasarkan tokoh Mr. Rogers.

Baru-baru ini kami menonton dokumenter mengenai Mr. Rogers dan filosofinya mengenai anak-anak. Sejak dulu sampai sekarang saya terkesan dengan cara-cara dia menghadapi anak-anak yang mana saya masih sangat perlu banyak belajar. Katanya kita harus menaruh kepercayaan pada -anak. Kalau mau tahu siapa itu Mr. Rogers, bisa dibaca di link ini. Singkatnya Mr.Rogers ini orang baik yang perhatian untuk perkembangan anak-anak dan berusaha supaya ada tayangan tv untuk anak-anak yang bermutu.

Ada banyak hal yang dibahas dalam dokumenter tersebut, hal-hal yang mungkin sebelumnya sudah terpikir tapi ga pernah saya renungkan. Tulisan ini bukan mau mengajak merenung tapi sekedar menuliskan hal-hal yang ingin saya ingat dalam mendidik dan membesarkan anak-anak kami. Dalam dokumenter tersebut ditunjukkan bagaimana dia berargumen untuk mendapatkan dana meneruskan tayangan acara TV nya (dan PBS pada umumnya). Video argumennya ada di Youtube.

Mr. Rogers sewaktu kecilnya pernah menjadi korban bully. Setelah besar, dia tidak pernah menyukai menonton TV, tapi dia terinspirasi untuk menggunakan TV dalam mendidik anak-anak. Mungkin sekarang ini banyak yang bilang: ah no screen time lah, ga bagus itu TV. Tulisan ini bukan mau debat soal screen time.

Mr. Rogers memperlakukan anak-anak semuanya spesial. Katanya kita tidak perlu melakukan sesuatu yang khusus untuk mendapatkan kasih sayang dari orang lain. I like you just the way you are. Anak-anak juga diajarkan untuk menjadi diri sendiri dan menerima orang lain di sekitarnya tanpa membuat orang lain merasa kurang sesuatu. Dalam program TV nya dia juga mengajarkan bahwa ga semua orang sama, dan perbedaan itu biasa aja. Walau berbeda tapi bisa tetap bermain bersama.

Kebanyakan program TV untuk anak-anak yang menghibur seperti Tom dan Jerry, Mickey Mouse ataupun Donald duck sebenarnya kurang mendidik, kerjanya berantem mulu dan kejar-kejaran. Apalagi Donald Duck yang kerjanya ngomel mulu hehehe. Banyak tontonan anak-anak juga menunjukkan adegan tembak-tembakan atau tokoh superhero yang jago berantem dan bisa terbang. Ada banyak kasus di mana anak-anak tidak bisa membedakan apa itu imajinasi dan kenyataan. Anak yang berpikir hanya memakai cape/jubah seseorang bisa terbang bisa jadi cedera ringan sampai parah kalau dia coba-coba lompat dari ketinggian setelah memakai kostum berjubah.

Di acaranya Mr. Rorgers Neighborhood, dia mengenalkan banyak konsep dengan dunia imajinasi. Anak-anak diajak berimajinasi tapi ya disebutkan ayo kita berandai-andai/make believe. Dia juga berusaha memberikan pengertian dengan cara sesederhana mungkin ke anak-anak. Dia selalu berusaha mendengarkan dengan perhatian penuh kalau ada anak yang bertanya atau bercerita.

Sekarang ini salah satu kalimat yang sering disebutkan Joshua adalah: let’s make believe with me. Mungkin Joshua belum ngerti sepenuhnya apa yang harus dilakukan atau apa sih make believe itu, tapi kami berusaha meresponnya untuk mengembangkan imajinasinya juga.

Serial kartun Daniel Tiger yang diproduksi berdasarkan acara Mr.Roger’s Neighborhood mengenalkan instruksi berupa lagu yang mudah diikuti. Beberapa contoh yang dulu sering kami pakai ke Jonathan: When you sick, rest is best. Biasanya kalau Jona lagi sakit, dia suka bosan disuruh tidur terus dan ga boleh lari-larian atau lompat-lompat seperti biasa, tapi kalau diingatkan kalimat itu dia jadi ingat di kartun Daniel Tiger disarankan supaya cepat sembuh ya harus istirahat.

Kalimat yang juga sering sangat berguna adalah ketika udah harus tidur tapi anak-anak masih pengen main ini dan itu. Di film diajarkan: it’s almost time to bed, so choose one more thing to do. Biasanya kalau diingatkan begitu Jonathan ga ngeyel pengen begini begitu lagi.

Sekarang ini, Joshua masih sulit diajarkan untuk ga lari sendiri kalau di mall. Kalimat yang kami pakai meniru Daniel Tiger: Stop, and listen, to stay safe. Biasanya kalau kalimat-kalimatnya diucapkan sambil dinyanyikan, Joshua akan ikuti dan cukup berhasil buat dia berhenti. Dulu dia ga mau pegang tangan saya kalau lagi di luar, tapi sekarang dia sudah lebih mau pegang tangan dan mendengarkan instruksi.

Sebagai orang tua, kami ikut menonton apa yang anak-anak tonton, dan Daniel Tiger ini banyak memberi ide bagaimana mengajarkan sesuatu ke anak-anak. Ada pelajaran potty training, pelajaran ke dokter, ke pantai, taking turn waktu di playground, ada juga soal meminta maaf dan berterimakasih.

Anak-anak juga diajak mengenal emosinya, misalnya: it’s okay to be sad sometimes, little by little you’ll feel better again. Sekarang ini kami sedang mengajarkan Joshua ikut membantu beberes mainan, dan saya sering ajak nyanyi clean up, pick up, put away. Karena nulis blog ini saya jadi googling dan menemukan daftar lengkap lagu yang ada di film Daniel Tiger Neighborhood bisa dilihat di link ini.

Topik Skripsi Jurusan Informatika

Saya masih sering dimintai konsultasi untuk  skripsi mahasiswa. Saya dengan senang hati akan membantu berbagai pertanyaan konkrit yang diajukan, tapi ada satu hal yang tidak akan saya berikan jawabannya: pak bisa minta topik skripsi?

Saya sendiri sudah lama tidak di dunia kampus. Berbagai pertanyaan ini sebagian dari orang yang dikenal di Internet, sebagian lagi karena dirujuk oleh para dosen saya dulu di ITB, teman-teman yang sekarang jadi dosen di berbagai universitas, dan juga adik saya yang juga dosen.

Sesekali jalan-jalan ke perpustakaan (foto lama perpustakaan ITB)
Lanjutkan membaca “Topik Skripsi Jurusan Informatika”

Seri Game Professor Layton

Di posting ini saya ingin memperkenalkan seri game Professor Layton yang menurut saya sangat bagus untuk mengajarkan computational thinking. Seri game ini yang awalnya dirilis untuk Nintendo DS ini diinspirasi oleh seri buku puzzle karangan Professor Akira Tago (seri buku karangannya terjual jutaan copy di Jepang sejak 1966). Ada beberapa seri game ini, semuanya adalah puzzle petualangan. Kita bertualang sambil menyelesaikan berbagai puzzle yang ditemui sepanjang perjalanan.

Jenis Puzzle

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai gamenya, seperti apa sih isi puzzle di game ini? Ada lebih dari 100 puzzle di setiap game, dan semuanya sangat bervariasi. Sebagian puzzle dikaitkan dengan cerita yang berjalan, sebagian lagi muncul sebagai “hidden puzzle”, dan sebagian lagi muncul karena mereka teringat sesuatu “melihat benda itu mengingatkanku pada puzzle berikut ini”.

Beberapa puzzle adalah puzzle klasik yang mungkin sudah diketahui banyak orang, tapi sedikit lebih menarik karena interaktif, misalnya bagaimana cara menyebrangkan berbagai binatang dengan konstrain tertentu

Lanjutkan membaca “Seri Game Professor Layton”

Royal Flora Rajapruek Chiang Mai

Foto Royal Pavilion (diambil tahun 2009)

Tahun 2018 ini, tempat yang paling sering kami kunjungi adalah Royal Flora Ratchapruek (kadang dieja Rajapruek). Hampir setiap Jumat sore atau Sabtu pagi sejak Januari kami ke sana. Kadang-kadang bahkan 2 kali seminggu. Saking seringnya ke sana, saya pikir kami sudah pernah menuliskan tentang tempat itu, ternyata belum pernah. Kami pertama kali ke sana tahun 2009, biasanya hanya ke sana kalau ada yang berkunjung ke Chiang Mai.

Lanjutkan membaca “Royal Flora Rajapruek Chiang Mai”

Phone Holder di Mobil

Sejak dulu, nyari tempat meletakkan handphone di mobil supaya gampang untuk melihat google map sambil nyetir. Kadang-kadang ya biar ga repot juga kalau misal lagi nyetir tau-tau telpon bunyi, bisa tau siapa yang nelpon dan apakah penting atau tidak untuk segera minggir angkat telepon.

Bisa main pokemon kalau macet

Untuk masalah terima telepon sambil nyetir, sudah pernah juga pake bluetooth earphone, tapi kadang lupa memakainya dan seringnya bluetooth earphonenya akhirnya rusak karena lupa di charge. Belakangan akhirnya nemu beberapa alternatif supaya bisa meletakkan handphone dengan mudah dan terutama bisa lihat google map kalau dibutuhkan. Kalau ada telepon masuk juga bisa terima telepon dengan aktifkan speaker phone dan tangan tetap ga terganggu bisa nyetir seperti biasa.
Magnet di air vent

Phone holder favorit sekarang ini model magnet yang diletakkan di air vent/ac di tengah mobil. Untuk memakainya, di belakang handphone kita harus memakai besi yang nempel ke handphone. Kepingan besi seperti koin yang sangat tipis ini cukup murah, phone holder magnet nya juga sangat kecil.

Bulatan logam
Beli 5 seharga sekitar 12 ribu rupiah


Kelemahan dari benda ini, setiap handphone harus ditempelin koin besi yang nempel ke magnet supaya bisa memakai phone holdernya. Tapi buat saya dan Joe hal ini ga jadi masalah karena kita bisa membeli koin besinya yang sudah ada stickernya untuk ditempel ke handphone sekaligus beberapa dengan harga cukup murah.

ModelĀ  pertama pakai penjepit yang agak merepotkan

Dulu, sebelum menemukan benda ini, saya pakai model jepit yang di air vent maupun yang bisa diletakkan di kaca mobil ataupun di dashboard dengan menggunakan suction. Kelemahan dari benda model ini, kadang-kadang jepitannya sangat pendek, dan kalau kita pakai case untuk handphone kita, jepitannya kurang kuat dan handphone bisa terlepas. Atau seringkali yang terjadi, waktu saya memasang handphone di phone holder, phone holdernya tepat berada di tombol off untuk handphone saya, dan handphone saya jadi mati atau kadang-kadang jadi menyalakan kamera.

Situasinya, masuk mobil kita pengen langsung meletakkan handphone di phone holdernya, tapi kalau dengan model yang lama, saya harus menggunakan 2 tangan untuk meletakkan handphone dan juga seringnya butuh tenaga untuk membuka penjepitnya dan tau-tau handphonenya lepas atau handphone mati, rasanya kalau lagi buru-buru mengesalkan sekali. Dengan phone holder yang model magnet, saya masuk mobil bisa langsung letakkan handphone di phone holdernya dengan cara mendekatkannya dan langsung nempel deh, tanpa drama handphone mati ataupun kamera nyala tanpa sengaja.

Ngomong-ngomong, kesannya tulisan ini lagi iklan ya haha, nggak kok, saya tidak sedang mengendorse merk tertentu, saya cuma berbagi pengalaman setelah gonta ganti berbagai phone holder baru nemu phone holder yang paling cocok dengan magnet dan koin besi. Siapa tau ada yang mengalami masalah yang sama dengan saya setiap kali masang handphone di phone holder model jepit hp mati ataupun terlepas karena hp terlalu tebal oleh case. Waktu saya pakai hp model asus zenphone, hp nya sangat tebal dibanding hp biasa, dan juga terlalu berat untuk beban phone holder hitam jepit. Akhirnya saya beli phone holder jepit yang putih dengan suction. Masalah dengan suction, karena saya tempel di kaca mobil, kadang-kadang daya suctionnya tiba-tiba melemah dan phone holder lepas. Masalah handphone mati karena kejepit dibagian tombol off juga sering terjadi seperti kejadian dengan penjepit versi sebelumnya.

Kelemahan phone holder magnet yang ditempel di air vent ini juga ada, kadang-kadang kalau kita masangnya ga terlalu bagus di air vent, waktu kita berhenti dan mau ambil handphonenya, phone holdernya ikut terlepas. Tapi masalah ini bisa terjadi juga dengan model pertama. Tapi masalah ini ga terlalu mengesalkan seperti masalah handphone mati. Masalah lain, kalau hp kita model yang agak berat, bisa jadi hp kita terlepas dari magnetnya kalau ada jalanan yg tidak rata dan mobil agak kencang.

Model jepit lain yang juga repot, plus suctionnya sering lepas

Baru-baru ini, saya baru tahu juga ternyata ada phone case yang langsung ditempelin koin besi di belakangnya dan dilengkapi dengan ring untuk membuat hp bisa diletakkan berdiri juga. Saya pernah 2 kali beli ring yang di tempel di belakang handphone, tapi tempelannya gampang lepas.

Dengan adanya tempelan besi koin yang sekarang, saya juga bingung kalau mau tempelin ring di mana sebaiknya, akhirnya Joe nemu ternyata ada phone case yang sudah dilengkapi dengan ring dan besi untuk tempelan ke phone holder magnet. Senangnya 3 kebutuhan terjawab dengan 1 benda. Case, koin besi untuk phone holder dan ring untuk meletakkan handphone supaya bisa berdiri.

Saya kagum dan berterimakasih, ada aja yang kepikiran buat bikin aksesori yang dibutuhkan pengguna Handphone. Kemarin waktu cerita ke sepupu saya, ternyata dia belum belum tau ada phone holder model magnet. Nah karena ada yang belum tau, maka saya tuliskan saja di sini, siapa tau udah kesel dengan phone holder jepit yang sering bikin handphone mati seperti sebelumnya yang saya alami hehehe.

Cloudflare

Cloudflare adalah perusahaan yang memberikan layanan untuk memproteksi website dari DDOS dan serangan lainnya. Perusahaan ini didirikan 2009, dan mulai terkenal sejak 2011. Saya sendiri sudah memakai ini sejak 2013, tapi sepertinya masih banyak pihak yang belum tahu layanan ini, atau tahu tapi belum bisa memakai secara optimal.

Secara sederhana cara kerjanya Cloudflare adalah: semua request dari client (browser/mobile) akan ditangani oleh Cloudflare dan diteruskan ke server kita. Karena berada di tengah-tengah, maka Cloudflare bisa memblok serangan, meng-cache content, dsb.

Cara kerja Cloudflare
Lanjutkan membaca “Cloudflare”

Browsing Tanpa Iklan di HP Android

Pernah gak, ketika berselancar di dunia maya, ga sengaja ngeklik iklan dan ketika memaksa menutup 1 iklan, tau-tau 2 halaman lain muncul lagi dengan pesan-pesan yang bikin kaget misalnya: virus terdeteksi di HP anda. Lalu kita disarankan untuk mengklik link yang mereka sediakan untuk segera memberantas virusnya, yang padahal akhirnya mungkin menginstal virus alih-alih membersihkan virus.

Dalam posting ini, saya mau memberitahu cara mudah untuk menghilangkan iklan waktu kita browsing di HP android, mungkin di HP OS lain akan mirip atau ada yang lebih mudah lagi, tapi karena saya sekarang pakai Android ya saya tuliskan yang saya sudah coba saja. Dengan cara ini, beberapa pop up window masih akan muncul, tapi iklan di dalamnya tidak tampil. Beberapa iklan munngkin masih ada tapi tidak terlalu mengganggu lagi. Ada cara lain yang lebih advanced untuk menghilangkan semua iklan, tapi itu nanti biar Joe aja yang tulis kalau dia ada waktu.

Biasanya browser bawaan di HP Android menggunakan Chrome, tapi sayangnya Chrome di Android belum bisa ditambahkan add-ons seperti halnya browser Chrome di komputer. Jadi cara termudah adalah menginstal browser lain. Ada 2 browser lain yang saya coba. Saya memilih 2 browser ini karena browser ini dulunya juga pilihan saya sebelum saya memakai Chrome di PC dan Android. Browser yang sudah saya coba adalah Firefox dan Opera (bukan Opera Mini ya).

Berikut ini bisa dilihat perbandingan browsing beberapa situs menggunakan Chrome, Firefox dan Opera. Pertama saya mencoba situs berita kompas.com

Begini tampilannya di Chrome. Ada pop up iklan selain banner iklan.

Situs kompas.com menggunakan Chrome
Situs kompas.com menggunakan Chrome
Chrome

Berikut ini hasil browsing di Firefox yang sudah saya instal add-ons adblock plus

Situs Kompas menggunakan Firefox dan Adblock Plus

dan berikut ini hasil browsing menggunakan opera:

Situs Kompas menggunakan Opera Browser

Contoh situs lain yang juga banyak iklannya, saya browsing ke situs kaskus. Berikut ini tampilan dengan Chrome:

Chrome

Kalau yang ini menggunakan Firefox:

Firefox dan Adblock Plus

Dan ini menggunakan Opera:

Opera

Kadang-kadang mungkin kapasitas penyimpanan hp kita terbatas sehingga tidak bisa dengan leluasa menambah browser. Kalau hanya ingin menambah 1 browser tambahan saja, saya akan memilih menginstal Firefox. Kalau ingin menambah 1 browser tambahan tanpa ingin repot mengganti pengaturannya saya akan pilih Opera.

Ketika menginstal Opera, setting untuk block iklan otomatis sudah diaktifkan. Opera menggantikan iklan dengan iklannya sendiri di halaman awal Operanya dan tidak sebanyak iklan di situs berita yang dikunjungi.

Opera mengaktifkan Ad Blocking secara defaultĀ 

Kenapa saya pilih Firefox? Karena setelah mencoba beberapa situs, browser Firefox lebih bersih menyaring iklannya. Setttingnya juga sebenarnya tidak sulit. Setelah instalasi, cukup pergi ke setting, pilih Browse all FireFox Add-ons, dan tambahkan Adblock Plus. Nantinya kalau add-onsnya sudah ditambahkan, akan terlihat seperti di gambar berikut:

Kalau dipikir-pikir, menghilangkan iklan dari halaman yang kita kunjungi berarti juga menghemat pemakaian data, karena sebagian besar iklan itu berupa gambar dan animasi. Lebih baik iklan-iklan sebanyak mungkin diblokir saja.

Kalau browsing menggunakan wifi, sebagian iklan bisa diblok di router. Di rumah, saya ga pernah mendapatkan iklan karena sudah diset di router oleh Joe, tapi kalau lagi browsing di luar rumah, iklan yang muncul sering mengganggu dan paling menyebalkan kalau ke klik tanpa sengaja. Makanya akhirnya saya kepikiran menginstal browser lain, mumpung kapasitas HP saya juga masih ada hehehe.

Selamat mencoba, dan selamat browsing tanpa iklan ya!