Cloudflare

Cloudflare adalah perusahaan yang memberikan layanan untuk memproteksi website dari DDOS dan serangan lainnya. Perusahaan ini didirikan 2009, dan mulai terkenal sejak 2011. Saya sendiri sudah memakai ini sejak 2013, tapi sepertinya masih banyak pihak yang belum tahu layanan ini, atau tahu tapi belum bisa memakai secara optimal.

Secara sederhana cara kerjanya Cloudflare adalah: semua request dari client (browser/mobile) akan ditangani oleh Cloudflare dan diteruskan ke server kita. Karena berada di tengah-tengah, maka Cloudflare bisa memblok serangan, meng-cache content, dsb.

Cara kerja Cloudflare

Layanan Cloudflare ini ada versi gratisnya dan ada versi berbayarnya. Saya sendiri hanya memakai versi gratis untuk berbagai website/blog yang saya miliki, dan ini sudah cukup untuk menambah keamanan website saya (dari serangan DOS), sekaligus mengurangi bandwidth website. Untuk versi berbayar, ada banyak fitur lain yang menarik, misalnya: WAF (Web application firewall yang memblok request berbahaya), Load Balancing dsb.

Ketika website kita mendapatkan serangan DDOS, kita bisa mengaktifkan “I’m Under Attack Mode”, dan hasilnya pengguna akan melihat layar “Checking your browser before accessing namasitus”. Kadang ini diaktifkan di beberapa situs kecil walau tidak diserang untuk menghindari otomasi akses situs dengan bot.


I’m Under Attack Mode

Server  DNS

Fitur Cloudflare lain yang menarik adalah server DNS (Domain Name System) yang bisa dikontrol menggunakan API. Untuk pengguna rumahan seperti saya, ini bisa dipakai untuk membuat dynamic DNS, tanpa harus membayar (dan bisa membuat banyak subdomain). Untuk di perusahaan, fitur API ini bisa digunakan untuk mengotomasi banyak hal yang berhubungan dengan DNS.

DNS-nya cloudflare juga mendukung multiple TXT records, fitur ini diperlukan untuk sertifikat SSL gratis dengan wildcard domain (*.example.com) dengan Lets Encrypt. Saat ini beberapa registrar seperti gandi tidak mendukung fitur multiple TXT records ini, jadi kita bisa memakai CloudFlare dalam kasus seperti ini.

Cloudflare juga mengoperasikan server DNS 1.1.1.1 yang berguna untuk bypass blokir website berdasarkan DNS, dan juga untuk meningkatkan privasi DNS. Ini mirip dengan DNS 8.8.8.8 dari Google, 9.9.9.9 dari Quad9 dsb. DNS yang dioperasikan Cloudflare ini juga mendukung DNS over HTTPS.

SSL otomatis

Jika tidak mau repot dengan Lets Encrypt dan hanya butuh agar sekedar URL menjadi “https”, Cloudflare juga menyediakan fitur itu. Contohnya adalah blog ini yang memakai HTTP dengan cloudflare. Akan terlihat di sertifikatnya bahwa yang dipakai adalah dari Cloudflare.

Kenapa memakai URL https? sekarang ini Chrome akan menandai semua website yang tidak memakai HTTPS sebagai “not secure”.  Jadi untuk meningkatkan kepercayaan pembaca, sebaiknya sekarang website memakai SSL.

Contoh website tanpa https, kata “Not secure” muncul di address bar

Cloudflare sebagai WAF

Bagian ini merupakan catatan khusus ketika memakai Cloudflare sebagai WAF atau Anti DDOS. Intinya di sini adalah semua request akan ditangani dan diblok oleh Cloudflare jika dianggap berbahaya. Tapi jika IP asli server kita masih ketahuan, maka percuma saja proteksi dari cloudflare, karena searangan langsung bisa dilakukan terhadap IP asli server tersebut.

Jadi jika ingin mendapatkan proteksi maksimum, koneksi harus diblok kecuali dari IP Cloudflare. Bagaimana seseorang bisa mendapatkan alamat IP asli sebuah website? ada banyak cara, beberapa di antaranya:

  • Dari subdomain yang dipetakan langsung ke IP asli (seperti direct.example.com)
  • Dari pesan error yang ditampilkan server
  • Dari header email yang dikirimkan oleh webiste
  • Dari request oleh server ke server lain (server side request, baik request normal ataupun yang dipaksakan dari bug dalam kategori SSRF )
  • Dari SSL scanning dengan Shodan
  • Dari sejarah DNS, ada beberapa situs yang mencatat DNS, jadi jika pernah terdaftar di masa lalu dengan IP tertentu, maka mungkin sudah tercatat

Registrar

Saat ini kita masih harus membeli sendiri domain di sebuah registrar dan mengeset nameserver agar menunjuk ke server cloudflare, tapi sebentar lagi cloudflare akan meluncurkan layanannya sebagai registrar domain. Artinya kita bisa membeli domain langsung dari cloudflare. Mereka berencana membuat registrar dengan harga sangat murah, tanpa markup katanya.

Sedikit cerita mengenai beberapa registrar terakhir yang saya pakai: Namecheap, Gandi dan Google domains. Namecheap harga domainnya saja murah (10.98 USD) tapi akan minta add on ini dan itu (sebelum GPDR bahkan domain privacy harus bayar) dan tidak diberi email gratis. Gandi harganya mahal (15.50 usd untuk .com) tapi harga sudah all in termasuk beberapa mailbox gratis. Jika butuh mailbox harga total per tahun namecheap jadi lebih mahal dari Gandi. Google domains adalah registrar terakhir yang saya coba . Sejauh ini sih yang spesial hanya integrasi dengan layanan Google yang lebih mudah, sementara fitur lainnya tidak istimewa. Harga domain do Google berada antara namecheap dan Gandi (12 USD untuk .com).

Apakah Selalu Reliable?

Saya jarang menemui masalah dengan Cloudflare, tapi saya pernah mengalami beberapa kali kejadian di mana server Cloudflare gagal menghubungi sebuah server sehingga website tidak bisa diakses padahal server masih baik-baik saja. Saya pernah mengalami sendiri masalah ini pada server saya (sejauh ini baru sekali): server tidak bisa diakses padahal tidak ada masalah jika diakses langsung dengan IP dari berbagai negara.

Di sini seolah-olah server down, padahal sedang ada anomali pada Cloudflare

Biasanya masalah seperti temporer dan segera kembali normal dalam beberapa menit (walau kadang beberapa jam). Karena level saya hanya gratisan, saya tidak mengejar support untuk  menyelesaikan masalah ini dan cuma menunggu saja.

Penutup

Cloudflare merupakan layanan gratis yang menurut saya sangat berguna. Jika server baru terlalu mahal untuk menangani serangan DOS (atau pengguna yang terlalu banyak), maka Cloudflare ini bisa membantu mengurangi beban server sekaligus mengamankan dari serangan. Versi komersialnya 20 USD/bulan, lebih murah daripada beli server baru, dan bahkan versi gratisnya kadang sudah cukup untuk menangani serangan DDOS.

2 thoughts on “Cloudflare”

  1. dulu saya pernah menggunakan cloudflare, namun karena sering kesulitan akses karena mungkin range ip yang saya gunakan sama dengan yang digunakan para DDOS sehingga sering gangguan.

    Belum lama ini disaranin menggunakan cloudflare untuk lebih secure oleh teman saya, selain itu juga mudah apabila pindah server dan sejenisnya.

    1. Iya cloudflare akan memudahkan juga kalau pindah server. DNS-nya cepet update jadi perpindahan ke server baru bisa instan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.