Playground Fun Planet di Central Airport Plaza

Di Mall dekat rumah ada tempat bermain yang baru selesai renovasi. Hari ini saya mengajak anak-anak main di sana. Enaknya homeschooling ya begini, walau hari ini hari Senin, bisa aja main ke mall di pagi hari. Jonathan sudah menyelesaikan tugas hari ini di hari Minggu sore. Padahal kemarin itu saya iseng aja bertanya apakah Jonathan mau mengerjakan pekerjaans sekolah di hari Minggu supaya Senin bisa main-main ke mall, eh ternyata malah bisa selesai dengan cepat loh kemarin.

Biasanya di hari Sabtu, jam 10.30 mall itu sudah buka, tapi ternyata walau kami tiba di mall sudah jam 10.40 eh mall nya masih pada gelap dan pintu yang dibuka baru pintu karyawan saja. Untungnya saya tadi parkirnya di lantai 1, jadi cuma perlu turun 1 lantai dan masuk dari pintu karyawan hehehe. Bagian dalamnya sebagian toko sudah mulai buka (karyawannya sudah rajin datang duluan), tapi kebanyakan toko masih tutup. Saya memutuskan sekalian mau bayar listrik dulu, eh tapi ternyata counter bayar listrik juga bukanya jam 11. Akhirnya kami duduk-duduk dulu deh sambil menunggu counter bayar listrik buka.

kepagian nyampe di mall, mall nya masih gelap

Sambil nunggu, kami sempat juga main Pokemon Go. Untungnya ada tempat duduk yang nyaman di area dekat pembayaran listrik, dan toko dekat situ sudah pada nyala lampunya. Lampu utama mall nya masih mati, jadi kalau toko-tokonya masih gelap semua, kebayang aja ruangan tempat kami duduk pun kemungkinan masih gelap.

Setelah bayar listrik, kami naik ke lantai 4 untuk ke playground baru. Awalnya saya mau anak-anak langsung masuk saja, karena saya lihat harganya cuma ada untuk 2 jam 200 baht dan seharian 500 baht. Eh ternyata lagi ada promosi, 100 baht untuk 45 menit. Karena kami biasa makan jam 12, saya pikir main 45 menit itu paling pas deh, supaya abis main bisa makan dan sehabis makan ya pulang ke rumah.

tempat main gratisan di tengah-tengah food court

Eh ternyata Joshua malah kabur ke tempat main gratisan di tengah-tengah food court. Tempat main gratisan di mall ini memang banyak, dan Joshua hampir selalu “check-in” di setiap tempat bermain gratisan di lantai 4 ini (awalnya dulu karena sering di bawa pas nganterin Jonathan latihan taekwondo). Akhirnya, baru mulai masuk main ke tempat bermain yang diberi nama Fun Planet jam 11.30 dan diberi kesempatan main sampai jam 12.20.

Tempat bermainnya cukup luas. Mereka juga menyusun mainan-mainan yang ada sehingga semua anak bisa bermain tanpa saling mengganggu. Saya lihat yang paling menarik perhatian anak-anak itu awalnya ya kolam bola yang dilengkapi dengan pipa untuk memasukkan bola, lalu bola itu akan disedot sampai ke sebuah tempat yang berbentuk seperti pesawat luar angkasa. Setelah sejumlah bola tertentu, tempat penampungan bola akan kebuka dan bolanya jatuh lagi ke kolam bola. Anak-anak bisa cukup lama memasukkan bola-bola ke pipa yang ada. Lalu mereka akan memperhatikan bola yang tersedot dan kemudian jatuh lagi.

ada beberapa tempat untuk memasukkan bola ke pipa, jadi gak perlu rebutan

Permainan berikutnya yang juga menarik perhatian adalah banana boat. Banana boat ini berisi udara dan terletak di atas bola-bola. Satu anak di sisi lain, dan mereka berdua di sisi yang sama, boatnya terayun-ayun dan saya yang deg-degan takut ada yang jatuh. Tapi sepertinya mereka sudah merancang supaya boatnya ini gak gampang terjungkal. Anak-anak naik turun ke banana boat, dan sesekali satu sisi akan sangat rendah lalu mereka turun dan naik lagi.

banana boat di atas bola?

Salah satu yang juga jadi favorit banyak anak adalah meluncur dengan bantuan ban. Jonathan entah berapa kali naik turun sambil bawa-bawa ban nya naik lagi, tapi Joshua masih belum mengerti kalau ban nya harus di geser dulu baru bisa meluncur turun. Karena saya gak ikut masuk, saya ga bisa bantuin, dan Jonathan malah asik sendiri gak bantuin adiknya. Joshua akhirnya malah meluncur di sisi naik hehehe.

Begini nih asiknya meluncur di atas ban. Sampai di bawah, bannya di bawa naik lagi dan meluncur lagi deh.

Selain luncur pakai ban, di sebelah kirinya ada juga perosotan biasa. Joshua akhirnya lebih sering naik perosotan biasa daripada mencoba duduk di perosotan dengan bantuan ban.

Perosotan biasa di samping kiri perosotan menggunakan ban

Setelah capai bermain bola-bola dan perosotan, Joshua mulai mengekslpor tempat lainnya. Eh ketemu bentuk seperti blok batu bata warna warni dan juga trampolin. Joshua kalau melihat blok yang bisa disusun pasti akan menyusun bentuk-bentuk huruf dan angka. Jonathan sih main trampolin lebih banyak daripada main dengan blok berbentuk batu bata.

menyusun huruf dengan blok berbentuk batu bata dan trampolin

Ada lagi mainan yang saya ga ngerti tujuannya apa, mungkin juga fungsinya supaya anak belajar manjat. Bentuknya seperti bebek, di dalamnya ada tempat-tempat, tapi saya kurang ngerti harusnya mainan apa di sana karena ga kelihatan dari tempat orangtua menunggu. Joshua masuk beberapa kali dengan memanjat seperti di foto. Mungkin juga tujuannya ya naik turun begitu doang ya hahaha.

Ada yang tahu di tengah bebek ini ada mainan apa?

Ada satu mainan yang biasanya jadi rebutan anak-anak, tapi di sini malah kayaknya kurang banyak peminat karena lebih banyak hal lain yang menarik. Mainan mobil-mobilan yang digerakkan oleh kaki. Ada sekitar 3 mobil-mobilan dan biasanya hanya 1 yang dipakai. Saya hitung ada lebih dari 10 anak bermain di tempat tadi, tapi ya itu, permainan bola-bola dan perosotan paling banyak penggemarnya. Uniknya, biasanya di tempat bermain lainnya, mobil-mobilan ini akan punya jalan yang sama dengan tempat bermain lainnya, nah di tempat ini si mobil-mobilan gak akan mengganggu permainan lainnya. Jalur buat mobil-mobilan ini juga cukup leluasa untuk bergerak maju mundur.

mainan mobil-mobilan

Salah satu mainan yang agak lama dimainkan Joshua adalah active sand. Di rumah kalau ada begini biasanya repot bersihinnya, lumayanlah di sana dia bebas bermain dan mamanya gak perlu repot bersihin hahaha. Lumayan lama juga dia main di bak pasir ini, setiap kali bosan main dengan mainan yang lain, dia akan kembali ke bak pasir ini.

mainan bak pasir, jenis pasir aktif jadi gak terlalu berdebu

Di bagian belakang bak pasir ini tersedia tempat bermain untuk anak yang masih kecil-kecil. Fotonya agak kurang jelas. Permainan yang ada selain slider kecil, ada terowongan ulat bulu untuk belajar merangkak, dan beberapa permainan kayu seperti xylophone dan juga mainan boneka dinosaurus. Nah mungkin sekalian istirahat, Joshua dan Jonathan lumayan betah juga main di sini sebelum pulang. Ada 1 bagian untuk anak usia 1 tahun yang saya tidak foto, abisnya anak-anak gak pada main ke sana, jadi terlewat deh tempatnya untuk di foto.

bisa lihat joshua kan, dia lagi main di tempat yang sepertinya lebih ditujukan untuk anak 1 tahunan

Sekitar jam 12 tadi, anak-anak yang bayar 2 jam diberi kelas memasak. Sebenarnya gak bisa dibilang memasak juga ya, karena yang dibuat ini seperti cemilan sederhana. Karena kami hanya bayar yang 45 menit, Jona dan Joshua gak ikutan di kelas masaknya. Kelas masaknya singkat banget, tapi intinya mungkin mengajarkan tata cara bekerja di dapur, makanya mereka pakai topi chef dan celemek segala. Sayangnya pengajarnya malah gak memberi contoh yang baik dengan tidak memakai celemek dan topi Chef juga.

belajar masak untuk yang bayar 2 jam ke atas

Salah satu alasan kenapa saya gak merasa perlu membayar yang 2 jam adalah, pelajaran memasaknya sangat sederhana dan bisa diajarkan di rumah. Mungkin keuntungannya hanyalah kalau kita ikut kelas memasak, nanti makanannya kita bawa pulang, jadi ada cemilan deh. Nah tapi saat ini Joshua belum tertarik dengan makanan selain yang dia udah kenal. Ini contoh menu makanan yang dibikin di kelas memasak: sandwich bento dan banana split. Menunya akan sama selama 15 hari, jadi dalam 1 bulan biasanya ada 2 menu. Gimana dengan anak yang bayar seharian? katanya bisa belajar bikin masakan sampai 3 kali? Ya bisa saja begitu, tapi karena menunya sama saja dalam 1 hari, kemungkinan keuntungannya bakal dapat cemilan lebih banyak saja hehehe.

contoh menu bikin kue

Ternyata, walaupun tempat permainannya cukup menarik dan anak-anak bisa enjoy berbagai permainan tanpa kejadian rebutan atau dorong-dorongan, 45 menit itu pas untuk anak-anak bermain di tempat seperti ini. Sekitar 5 menit terakhir, mereka sudah kelihatan capek dan ya pastinya lapar karena sudah lewat jam makan siang biasanya.

Buat saya yang menunggu juga 45 menit itu lebih dari cukup untuk belanja sedikit dan menyimpan belanjaan di mobil. Malahan tadi kalau saya makan duluan sebelum menjemput mereka juga sepertinya waktunya cukup hahaha. Lumayanlah hari ini anak-anak udah bisa main di tempat bermain tanpa saya harus ikut main, dan tempat mainnya juga cukup aman karena gak sembarang orang bisa menjemput anak yang mau keluar dari tempat bermain.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.