Hujan

Akhirnya, hujan yang ditunggu datang juga. Walaupun cuma gerimis kecil dan tidak terlalu lama. Tapi cukup membawa angin segar dan harapan positif dari warga kota ini.

Sejak Februari pertengahan, kadar polusi mulai naik turun. Puncaknya beberapa hari lalu kabut asapnya makin tebal dan kebanyakan orang sudah terkena berbagai efek samping dari polusi. Mulai dari mata pedih, sakit tenggorokan, sesak napas, batuk-batuk, migrain dan bahkan ada yang seperti alergi kulit gatal-gatal.

Efek musim polusi biasanya posting di group lokal sini hampir setiap hari ada yang mengeluhkan kenapa tidak ada tindakan dari yang berwenang. Ada juga yang mengeluhkan kenapa banyak yang mengeluh soal polusi, kalau gak suka kan bisa pergi dari kota ini.

Berbagai reaksi muncul ke permukaan, walaupun ada juga beberapa posting positif membagikan tips-tips tetap sehat di musim polusi, atau berbagai cara yang bisa dilakukan untuk membersihkan polusi di ruangan rumah. Mulai dari memasang filter, meanmabahkan filter di AC, menanam tanaman tertentu dan juga memasang aroma terapi.

hujan, walau cuma sedikit ya tetap hujan

Hari ini, sekitar pukul 9 tadi, hampir semua bersorak sorai gembira di sosial media seolah berseru HORE HUJAAAAAN!!! Posting saya ini juga bentuk lain dari kegembiraan turunnya hujan, walaupun masih merasa kurang banyak hujannya.

Karena melihat begitu banyak yang gembira dengan datangnya hujan, saya jadi teringat percakapan saya dan teman saya di kala SMA. Dari sejak dulu saya menyukai aroma hujan, tepatnya saya suka ketika tanah terkena tetesan air hujan dan debu-debupun berkurang.

Waktu itu teman saya mengeluh karena hujan dan tidak membawa payung. Padahal setelah itu, dia jadi dapat tebengan diantar pulang oleh seseorang yang menyukainya. Saya bilang ke teman saya: hujan itu bawa berkat, liat saja kamu malah jadi dianterin pulang kan, lalu diapun tersipu malu gak bisa mendebat lagi.

Saya suka hujan, karena banyak hal bisa diingat ketika ada hujan. Saya ingat, pertama kali datang ke Chiang Mai sering kena hujan dadakan tiba-tiba. Hujan yang bukan cuma gerimis tapi super deras dan hanya bertahan 5 menit. Hujan yang kalau kita lagi jemur cucian dan gak ingat mindahin sebenernya bakal ngeselin hahaha.

Saya ingat juga, pernah lagi naik motor sama Joe, waktu itu masih pacaran, eh tiba-tiba hujan deras, padahal udah dikiiiit lagi sampai tujuan. Alhasil, karena mikir ah tanggung tinggal dikit lagi, kami gak minggir buat buka jas hujan, dan ya pastinya basah kuyup. Tapi jadi ada memory manis di bawah rintik hujan hahahha.

Kemarin baru menyelesaikan nonton kdrama Goblin. Di film itu juga digambarkan, hujan itu biasanya ada hubungannya dengan keresahan hati si Goblin. Trus temen saya bercerita, ada loh yang abis nonton Goblin jadi baper tiap liat hujan turun. Tuh kan bukti lagi kalau hujan itu memorable hehehe.

Beberapa scene romantis yang memorable di kdrama juga berkaitan dengan hujan dan payung. Ayo buat penggemar kdrama, pasti bisa sebutkan 5 kdrama yang ada payung dan hujannya.

Haduh jadi kemana-mana deh ngomongin hujan. Tulisan ini juga buat mencatat kapan hujan turun di Chiang Mai, buat referensi tahun-tahun berikutnya ketika mengamati pola polusi di Chiang Mai.

Siapa yang tidak suka hujan? saya rasa lebih banyak orang yang suka hujan daripada yang tidak suka hujan. Walaupun mungkin banyak juga yang suka hujan dengan catatan tertentu (asal punya payung), asal gak sepanjang hari, asal gak berhari-hari sampai bikin cucian gak kering dan alasan lainnya.

Hujan itu bawa berkat, hujan itu bawa inspirasi, hujan itu menyejukkan hati. Kalau punya memory di bawah rintik hujan, silakan berbagi di komentar ya 🙂

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.