Insiden Google Play: CC Niaga dicharge 100x lipat

Cerita ini tentang kejadian yang saya alami dua hari lalu: membeli koin game seharga 5 ribu rupiah di Google Play tapi tercharge 500 ribu rupiah di CC Niaga (5 transaksi, jadi 2.5 juta rupiah). Masalahnya bisa diselesaikan setelah menelpon dan juga membatalkan transaksi dari Google Play. Nah sekarang cerita lengkapnya.

Saya cukup jarang membeli koin game dari Google Play. Pernah membeli agak banyak karena pernah dapet voucher Google Play, tapi dalam kasus tersebut tidak ada masalah, karena tidak terhubung ke kartu kredit. Koin yang saya beli adalah untuk game Pokemon Go dari perusahaan Niantic.

Niantic memiliki sistem pricing yang aneh: akan lebih murah membeli 100 koin berkali-kali dibandingkan langsung mengeluarkan uang banyak. Perhatikan gambar ini:

  • 100 Pokecoin 5 ribu rupiah
  • 550 Pokecoin 75 ribu rupiah

Sedangkan jika saya membeli 100 pokecoin x 6 = 600 pokecoin, dengan hanya 5 rb x 6 = 30 ribu rupiah. Ini saya jelaskan supaya bisa dimengerti alasan kenapa saya perlu membeli berkali-kali. Saya memilih menggunakan account indonesia, karena dengan account Thailand, harga koin menjadi hampir 2x lipat (harga 100 pokeoin 5000 rupiah menjadi 20 baht atau 9200 rupiah).

Perhatikan juga: tidak ada item yang harganya tepat 500 ribu rupiah, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi tidak ada yang tepat 500 ribu rupiah. Yang paling dekat adalah 589 ribu, dan di bawahnya 299 ribu. Jadi tidak mungkin saya salah beli/salah tekan yang hasilnya 500 ribu rupiah.

Saya berencana membeli 14 kali (1400 koin), totalnya seharusnya 70 ribu rupiah. Pembelian pertama sampai kelima berhasil, tapi ketika yang keenam saya dapat pesan: kartu ditolak. Saya pikir: hmm mungkin ada fraud detection. Mungkin karena ada banyak pembelian berulang dalam waktu singkat, jadi kartunya ditolak.

Saya teringat lagi bahwa saya masih punya pulsa XL karena dulu pernah dapat dari menemukan bug di situs isi pulsa (bug sudah dilaporkan dan dapat reward). Dan ternyata dengan account Google Indonesia saya bisa membeli memakai pulsa XL. Dan saya teruskan pembeliannya dengan XL, 9 pembelian berikutnya berhasil.

Saya mendapat notifikasi (14 email) dari Google via email. Semua sesuai yang diharapkan. Perhatikan: 100 koin dengan harga 5000 rupiah. Total 5000 rupiah.

Tapi beberapa jam kemudian saya dapat SMS Horror. Saya bukan dicharge 5 ribu rupiah, tapi 500 ribu rupiah, per transaksi. Meski hanya ada 3 SMS, tapi CS niaga memastikan bahwa jumlah transaksinya 5, bukan 3.

Sejujurnya, walau sering dapat SMS notifikasi tapi sering kali tidak saya perhatikan seksama karena biasanya bank selalu benar. Asalkan saya merasa memang melakukan transaksi, ya notifikasinya pasti benar. Tapi untungnya kali ini saya perhatikan dengan seksama jumlah nolnya.

Pikiran pertama saya adalah: mungkin sistem notifikasinya salah. Saya cek saldo kartu kredit online: benar, semua limit kartu kredit saya habis. Untungnya limit kartu saya ini sangat rendah (< 3 juta rupiah), kartu ini lebih sering saya pakai untuk pentesting.

Berikutnya: saya telepon ke Niaga. Tips: lihat SMS dengan seksama, ada nomornya di situ. Saya sempat mencoba +622114041 (yang tercantum di web niaga) tapi selalu gagal. Konyolnya, saya sempat salah tekan bukan 14041, tapi 14045 dan nyasar ke McD.

  • Memakai 006/001, dia langsung +622114041 tidak bisa dari Thailand
  • Memakai Skype bisa, tapi ketika mulai berbicara dengan CS, tiba-tiba audionya beralih ke call orang lain (sepertinya bug Skype, saya coba 2x hasilnya sama)

Saya menghubungi CS karena ingin benar-benar yakin bahwa transaksinya 500 ribu rupiah, dan bukan kesalahan di sistem notifikasi dan web CIMB Niaga. Jawaban CS adalah: benar transaksinya sebesar itu, coba kirim bukti-bukti ke [email protected].

Sebelum mengirimkan bukti, saya segera terpikir untuk segera membatalkan transaksi di Google Play. Sayangnya di Google Play opsi alasan yang ada hanya sangat sedikit. Sebenarnya tidak ada alasan yang cocok dengan masalah saya. Tidak ada cara mudah menghubungi Google, jadi saya pilih alasan apa saja. Empat transaksi pertama berhasil dibatalkan, tapi yang kelima gagal.

Akhirnya saya kirim bukti-bukti ke Niaga dan segera dibalas dengan meminta nomor kartu saya. Sebenarnya saya merasa kurang nyaman dan aman mengirimkan nomor CC via email (karena pada dasarnya email itu tidak aman), tapi karena limitnya sangat rendah, ya sudah lah.

Hari ini saya belum mendapat kabar resmi dari Niaga (katanya memang akan dihubungi dalam 3 hari, jadi masih wajar). Tadi saya cek online semua saldo kartu kredit sudah kembali normal, jadi saya putuskan untuk menuliskan ceritanya. Sampai saat ini saya tidak tahu salah siapa ini, dan apakah banyak yang terpengaruh. Kalau Anda belum lama ini berbelanja di Google Play dengan kartu kredit, coba cek tagihannya.

Penutup

Siapa saja bisa menjadi korban “sial” sistem komputer. Setiap sistem bisa bermasalah, atau dalam kasus saya dua sistem yang berhubungan bisa memiliki bug. Sekarang saya selalu berusaha memiliki backup untuk berbagai hal yang sifatnya terkomputerisasi, misalnya:

  • memiliki dua rekening bank, masing-masing memiliki kartu ATM
  • memiliki dua nomor telepon (dan tetap memelihara nomor Indonesia andaikan ada masalah)
  • memiliki backup di cloud provider terpisah

Saya bersyukur karena banyak hal:

  • Masalahnya bisa diselesaikan dengan cepat
  • Kartu yang saya pakai memiliki limit yang rendah sehingga gagal di transaksi ke-5. Andaikan limitnya tinggi, saya akan tercharge 7 juta rupiah.
  • Tidak sedang butuh memakai kartunya segera

Bisa dibayangkan betapa sedihnya kalau gara-gara game, kartu terblokir, lalu butuh itu untuk membayar tagihan penting.

Tulisan ini sekaligus juga sebagai pengingat: periksalah berbagai SMS dan Email notifikasi yang masuk dari Bank.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.