Pythagoras dan Menghitung Akar Kuadrat

Catatan: tulisan ini bukan penjelasan rumus pythagoras ataupun cara mencari akar kuadrat, tapi tentang anak yang suka iseng menghitung apa saja untuk latihan soal.

Anak-anak senang sekali bermain di kamar kerja papanya. Mereka kadang-kadang ikut sibuk mengganggu papanya yang sibuk sementara mamanya pura-pura sibuk di dapur atau kadang memang lagi sibuk nulis blog. Ceritanya, papanya baru beli monitor komputer. Jadi tadi dia sibuk mengukur-ukur monitor papanya dan menghitung-hitung di kertas. Saya pikir: kenapa tidak langsung diukur pakai meteran juga diagonalnya? Tapi ya begitulah, kadang-kadang Jonathan suka menantang dirinya sendiri.

Ternyata, Jonathan terinspirasi untuk menghitung diagonal dari monitor itu dengan menerapkan rumus pythagoras dan menghitung akar kuadrat yang dipelajari dari buku The Murderous Maths yang dia baca. Selesai menghitung, dia melaporkan ke papanya, dan papanya cerita ke saya.

Buku-buku The Murderous Maths ini itu kami beli waktu ada Big Bad Wolf di Chiang Mai di akhir tahun 2018 dan sudah lama selesai dibaca oleh Jonathan. Sampai sekarang, dia masih suka mengulang membaca beberapa bagian dari buku tersebut sampai mulai terlihat lusuh. Banyak pelajaran matematika yang Jonathan pelajari dari buku itu yang sebenarnya belum diajarkan di kurikulum yang kami pakai. Tapi karena dia yang tertarik, tentunya kami tidak melarang apa saja yang dia mau pelajari.

Dia menghitung semua tanpa kalkulator. Kertasnya dia foto dan kirim ke papanya buat bukti dia kerjakan sendiri. Untuk menghitung pythagoras, Jonathan memang sudah belajar untuk mengalikan bilangan dengan desimal. Tapi untuk menghitung akar kuadrat dia mengikuti dari buku.

Saya jadi ingat, dulu rasanya saya tidak pernah belajar menghitung akar kuadrat dengan hasil angka desimal. Biasanya jawabannya ya disisakan dalam bentuk akar saja kalau memang hasilnya bukan bilangan bulat.

Kalau ada yang mau belajar cara berhitung manual bisa dilihat di sini. Cara yang digunakan Jonathan metode yang ke-2, sedangkan yang saya pernah pelajari metode pertama saja.

Semoga dia tetap ingat dengan berbagai metode yang dipelajari dari sekarang sampai nanti waktunya ketika dibutuhkan. Kalau kamu dulu belajar mencari akar kuadrat pakai metode yang mana?

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.