Duolingo: Aplikasi untuk Belajar Bahasa

Sekitar dua hari yang lalu, saya mendapatkan e-mail yang mengingatkan kalau saya sudah setahun memakai aplikasi Duolingo untuk belajar bahasa Korea. Sebelum memakai ini, saya sudah mencoba juga memakai Memrise yang pernah saya tuliskan di sini. Saya jadi ingat kalau saya belum pernah menuliskan tentang aplikasi Duolingo di blog.

Duoversary e-mail dari Duolingo

Walaupun aplikasi Duolingo dan Memrise sama-sama saya pakai untuk belajar bahasa Korea dan metodenya mirip, saya akhirnya meninggalkan Memrise tapi tetap meneruskan Duolingo. Beberapa alasannya karena: Memrise materinya semakin lama semakin berat dan tidak banyak petunjuk, Duolingo terasa lebih fun dan ringan karena ada banyak petunjuknya dan saya bisa mengerjakan lebih sebentar.

Karena alasan belajar bahasa Korea ini sekedar keisengan belaka dan ingin berkenalan dengan Hangul, saya mencari metode belajar yang tidak membutuhkan waktu banyak tapi tetap bisa berlatih setiap hari walaupun cuma sedikit. Aplikasi Duolingo ini sangat rajin setiap hari mengirimkan kita pengingat kalau kita belum mengerjakannya, jadi kemungkinan tidak mengerjakannya hanya kalau kita benar-benar mengabaikan pesan yang masuk.

Kalau kita mengerjakan setiap hari, akan ada hitungan sudah berapa hari kita dapat streak. Sepertinya di awal saya tidak langsung menyadari soal ini, karena dua hari setelah Duoversary baru mendapatkan streak ke-365 hari.

Mengerjakan Duolingo tanpa lupa selama 365 hari!

Bisa belajar bahasa apa saja?

Maafkan kepanjangan pendahuluan, hehehe. Mungkin sudah mulai penasaran bisa belajar bahasa apa saja menggunakan Duolingo ini.

Untuk kursus yang pengantarnya menggunakan bahasa Inggris, ada 36 bahasa yang bisa dipelajari menggunakan aplikasi Duolingo, termasuk bahasa Klingon. Iya, bahasa Klingon yang ada di dalam film Star Trek, iseng banget ya. Kalau mau lihat daftar bahasa lengkapnya bisa dilihat di sini.

Selain kursus bahasa yang sudah tersedia dari aplikasinya, kita juga bisa berkontribusi untuk membuat kursus baru. Nantinya mereka akan masukkan dalam tahapan inkubasi. Mungkin karena Duolingo menggunakan ikon burung hantu, mereka banyak menggunakan kata yang berhubungan dengan telur dan inkubator. Kalau mau melihat bahasa apa saja yang sedang dipersiapkan saat ini, bisa klik di sini.

Selain kursus yang menggunakan bahasa Inggris, ada berbagai bahasa pengantar lainnya yang sedang dikembangkan juga. Khusus untuk kursus yang pengantarnya berbahasa Indonesia, satu-satunya bahasa yang bisa dipelajari bahasa Inggris. Jadi, kalau iseng ingin berlatih menambah kosakata bahasa Inggris bisa dicoba aplikasinya.

Oh ya, aplikasi ini gratis dengan sedikit iklan. Menurut saya iklannya tidak terlalu mengganggu. Kalau merasa terganggu dengan iklan, selalu ada pilihan untuk membayar untuk mendapatkan Duolingo Plus. Sampai sekarang saya masih cukup dengan versi gratis.

Yang saya suka dari Duolingo

Saya suka dengan e-mail yang dikirimkan setiap hari, bahkan kadang-kadang sampai dua kali sehari kalau malam hari belum mengerjakan. Buat sebagian orang, e-mail pengingat ini mungkin mengesalkan, tapi saya butuh pengingat seperti ini. Pesannya setiap harinya juga berbeda-beda, terkadang terkesan ancaman misalnya: streak-nya dalam bahaya.

Surat cinta dari Duolingo setiap hari mengingatkan supaya mengerjakan tugas.

Hal lain yang saya suka juga, pengenalan kata-katanya dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu. Dengan adanya pengelompokan ini, mempermudah juga mengingat kata-kata baru yang sedang diperkenalkan.

Selama 365 hari belajar baru sampai di pertengahan level 3 dari 5 level

Metode belajarnya ada kemiripan dengan Memrise. Pertama, diperkenalkan gambar dengan tulisannya lalu kita diminta memilih. Ada juga bagian diberikan bahasa Inggrisnya kemudian kita diminta untuk menyusun kalimat bahasa Korea. Kita bisa memilih untuk mengetikkan sendiri kata dalam bahasa Koreanya atau menggunakan yang sudah tersedia. Pilihan lainnya diberikan bahasa Korea dan kita diminta untuk menuliskan artinya dalam bahasa Inggris.

Dalam setiap kelompok kategori, akan diulang berbagai metode termasuk metode mendengarkan dan memilih apa kata yang di dengar. Setiap kategori dilatih sampai lima kali. Setelah kita menyelesaikan sebuah kategori sebanyak lima kali kita diberi kesempatan untuk berlatih dengan poin tambahan.

Menggunakan aplikasi Duolingo ini seperti bermain game. Selain diberikan poin berupa XP dan Duolingo koin, setiap pencapaian kita juga diberikan penghargaan seperti badge.

Kita bisa membentuk komunitas juga di dalam Duolingo. Kita bisa menambahkan teman dan bisa bersaing dengan teman kita. Misalnya saja berlomba mendapatkan XP tertinggi setiap harinya. Fitur ini selain untuk membentuk komunitas, bisa juga untuk orang-orang yang punya jiwa kompetisi yang tinggi.

Untuk orang yang suka melihat statistik kemajuan belajar, Duolingo juga mengirimkan laporan mingguan kita ke e-mail. Laporan ini membandingkan kerajinan diri sendiri dibandingkan minggu-minggu sebelumnya. Biasanya sih saya tidak terlalu memperhatikan e-mail ini, tapi baru menyadari kalau minggu ini paling rendah pencapaiannya dalam tiga minggu terakhir.

Penutup

Memakai aplikasi gratisan biasanya paling menyebalkan itu di bagian iklan yang terlalu sering atau harus menunggu lama. Untuk Duolingo versi gratis, iklan bisa langsung ditutup tanpa harus menunggu dan hanya terlihat di akhir pelajaran. Buat saya, versi gratis masih cukup.

Belajar sambil bermain itu menyenangkan bahkan untuk orang dewasa. Tapi kalau berharap untuk benar-benar mahir berbahasa baru, perlu mempertimbangkan kursus yang lebih serius. Selama setahun memakai aplikasi ini, yang banyak bertambah itu kosakata.

Tata bahasa sama sekali tidak dijelaskan di aplikasi ini. Mungkin untuk anak-anak, mereka bisa otomatis mengerti tata bahasa sambil menggunakan bahasanya, tapi buat saya yang belajar hanya beberapa menit sehari butuh review dari buku lain kalau mau lebih tahu tata bahasa Korea.

Setelah belajar bahasa Korea selama setahun menggunakan Duolingo, saya terpikir untuk belajar bahasa lain lagi. Targetnya gak tinggi-tinggi, saya mau belajar menambah kosakata saja. Bagusnya belajar bahasa apa ya, ada yang mau kasih usulan?

Belajar bahasa apa berikutnya?

Penulis: Risna

https://googleaja.com

2 thoughts on “Duolingo: Aplikasi untuk Belajar Bahasa”

  1. Kamus bahasa gaul ada gak Kak, hahaha.. Soalnya suka pusing bahasa anak zaman now, bogenglah, gegeng, kan jd binun kitaaa…. Suka pembahasannya Kak Risna, selalu jelaaaass. Tfs ya jd tau info ttg Duolingo ini

    1. hahaha kalau belum ada bisa bikin sendiri. makasih yaaa, kmrn itu nulisnya hampiiiir telat setor hehehe.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.