Thailand, Membuka Diri di Dalam, Menutup Akses dari Luar

Seminggu belakangan ini ada banyak sekali pengumuman di Thailand sehubungan dengan langkah-langkah melonggarkan peraturan dalam mencegah penyebaran infeksi Covid-19. Saking banyaknya, saya mulai tidak terlalu bisa mengingat apa saja yang mulai dibuka atau masih ditutup, toh saya masih bisa memilih untuk di rumah saja. Tapi baiklah akan saya tulis di sini untuk menjadi catatan saya yang bisa dibaca di kemudian hari.

Setelah pengumuman pelonggaran pertama awal bulan ini, Thailand mulai siap untuk membuka lebih banyak hal di dalam negeri. Jam malam juga sudah dikurangi dari jam 11 malam sampai jam 4 pagi. Penerbangan dalam negeri sudah mulai beroperasi walau masih sangat jarang saya dengar suara pesawat terbang di kota Chiang Mai. Untuk kota Phuket yang memiliki angka infeksi cukup tinggi malahan airportnya belum boleh dibuka sampai entah kapan. Akses darat antar propinsi sudah mulai dibuka, tapi ya artinya kalau mau berperjalanan harus siapkan diri melewati beberapa pos pemeriksaan.

Yang boleh dan tidak boleh di Thailand mulai 16 Mei 2020 (Sumber: FB Page Australia in Thailand)

Mulai hari Minggu besok (17 May 2020), setelah hampir 2 bulan ditutup, toko-toko di Mall sudah diperbolehkan beroperasi kembali dengan beberapa aturan yang harus dipenuhi oleh setiap toko yang buka. Makan di restoran juga sudah dibolehkan, tapi akan ada pembatasan jumlah orang yang boleh makan bersama dalam 1 meja maupun jarak antar meja yang diberi sekat pemisah.

Beberapa tempat yang sudah akan boleh dibuka mulai besok selain Mall antara lain: tempat fitness, klinik dokter gigi, perpustakaan dan museum, taman bersejarah, klinik kecantikan, dan kolam renang umum. Tapi untuk semua tempat itu ada pembatasan yang diberlakukan, misalnya harus datang dengan membuat janji terlebih dahulu dan di satu tempat tidak boleh lebih lama dari dua jam. Menyewa ruang pertemuan juga sudah mulai dibolehkan dengan batasan tidak lebih dari 50 orang dan berasal dari instansi yang sama.

Masih banyak juga yang belum boleh dibuka, beberapa tempat kegiatan yang biasa diikuti anak-anak seperti tempat latihan martial-arts ataupun kegiatan tutorial lainnya masih belum diperbolehkan beroperasi kembali. Tempat pijat juga belum boleh di buka, padahal badan ini rasanya sudah pegal dan pengen pijat.

Intinya untuk setiap tempat yang diperbolehkan buka akan ada banyak aturan-aturan yang perlu dipahami. Untuk yang belum diperbolehkan buka, ya harus sabar menanti. Kalau tidak mau membaca begitu banyak aturan sementara yang berlaku, ya sudah di rumah saja dulu. Saya dan anak-anak sudah mulai beradaptasi dengan di rumah saja sepanjang hari. Suami saya tetap bekerja seperti biasa di kantor setiap Senin sampai Jumat.

Thailand juga merencanakan mekanisme untuk menelusuri perjalanan setiap orang ketika mengunjungi setiap toko di pusat perbelanjaan dengan aplikasi di ponsel. Untuk hal ini masih disosialisasikan, katanya sih bisa semudah memindai barcode di pintu masuk ke tokonya. Sebelum masuk Mall tentunya akan ada petunjuk untuk instal aplikasinya pertama kali dan tentunya pemeriksaan suhu tubuh dan wajib cuci tangan dengan hand sanitizer yang disediakan.

Kabar terbaru diumumkan hari ini yang cukup banyak diberitakan di semua grup lokal yang saya ikuti adalah keputusan pemerintah Thailand untuk memperpanjang larangan pesawat internasional masuk ke Thailand sampai 30 Juni 2020. Ini sudah perpanjangan ke 3 kali. Awalnya hanya 3 hari di awal April, lalu diperpanjang sampai akhir April. Menjelang akhir April, diperpanjang sampai akhir Mei. Hari ini, masih pertengahan Mei, eh keluar pengumuman akan diperpanjang lagi sampai akhir Juni.

Pengumuman dari The Civil Aviation Authority of Thailand (Sumber: Website CAAT)

Sepertinya Thailand mengambil langkah untuk sangat berhati-hati dalam membuka diri dan berusaha untuk menyelesaikan kasus di dalam negeri terlebih dahulu sebelum menerima penerbangan masuk dari luar negeri. Sudah beberapa minggu ini, kasus-kasus baru yang terjadi memang berasal dari warga negara Thailand yang repatriasi dari luar negeri dan masih di dalam karantina wajib yang disediakan oleh pemerintah. Kasus transmisi lokal masih terjadi tapi tidak banyak dan bisa segera ditelusuri sumbernya.

Hari ini, untuk ke-2 kali dalam minggu ini tidak ditemukan pasien baru di Thailand. Semoga saja nantinya setelah semua dibuka kembali, termasuk penerbangan dari luar Thailand, semua masih tetap terkendali.

Kalau setiap negara bisa mengendalikan penyebaran infeksi Covid-19 di dalam negerinya masing-masing, semoga saja pandemi bisa segera diatasi di seluruh dunia. Selalu berharap agar pandemi segera berlalu.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

2 thoughts on “Thailand, Membuka Diri di Dalam, Menutup Akses dari Luar”

  1. semoga lekas pulih ka … tidak hanya untuk Thailand dan Indonesia tapi untuk seluruh dunia, semoga Covid nya segera selesai … aamiin …
    btw, makasih catatan ttg bahasa Thailandnya, saya menikmati baca tiap tulisan, saat ini saya sedang belajar bahasa Thailand, walaupun masih beginner banget banget … ahahaha
    mohon bantuannya yaa …

    Cheers
    Hiyori

    1. Amin, semoga pandemi di seluruh dunia ini segera berlalu ya. Wah jadi ingat belum menyelesaikan tulisan soal belajar bahasa Thailand. Terimakasih sudah berkomentar, saya jadi semangat lagi buat meneruskannya. Semoga sukses belajar bahasa Thailand nya.

Tinggalkan Balasan ke Hiyori BananaBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.