Drama Korea dan Literasi

Di grup menulis yang saya ikuti, saya menemukan ada beberapa yang hobi menonton drama Korea seperti saya. Penonton drama korea di grup KLIP ini kalau sudah mulai ngobrol, sulit dihentikan. Akhirnya, daripada membuat WAG KLIP yang isinya sudah ramai menjadi terlalu ramai dengan obrolan yang hanya dimengerti oleh pemirsa drakor, akhirnya terciptalah WAG khusus penggemar drakor dan literasi.

Buat yang hobi nonton drama Korea (drakor), ngobrolin drama Korea memang tidak ada habisnya. Mulai ngomongin plot cerita, penghayatan aktor dan artisnya, tokoh-tokoh yang disuka atau nyebelin, iklan terselubung yang berhasil bikin pemirsa tergoda membeli, sampai kadang-kadang akhir cerita yang menyebalkan dan tidak sesuai harapan. Masih mending ya ngomongin drama Korea bukan ngomongin orang lain.

Kenapa nama grupnya drakor dan literasi? Karena selain menonton drakor, teman-teman di grup ini juga hobi menulis termasuk menuliskan review drama dan film yang ditonton. Selain menuliskan, kadang-kadang satu adegan saja bisa jadi inspirasi untuk tulisan. Lagipula, KLIP itu kan grup literasi, jadi supaya tidak lupa juga kalau grup kami itu merupakan grup kecil dari KLIP.

Grup ini tidak semata-mata ngomongin drakor melulu loh. Karena isi grupnya semua wanita dan umumnya sudah memiliki anak, kadang-kadang ada juga bertukar cerita tentang pengasuhan anak. Curhat colongan menghadapi masa pandemi termasuk dilema anak sekolah di rumah juga tentunya tak lepas dari obrolan grup ini.

Tulisan saya tentang Kartini di hari Kartini 2020, juga hasil ngobrolin Kartini sepanjang hari di grup drakor dan literasi. Kesimpulan saat itu, kehidupan RA Kartini lebih dramatis dari drama Korea.

Bulan ini, teman-teman di WAG drakor dan literasi terinspirasi untuk membuat tantangan menulis review film bareng. Sudah ada 2 film yang di review: “EXIT” (2019) dan “Mr. Zoo: The Missing VIP” (2020). Kegiatan review bareng ini ternyata membuat tambah semangat menulis. Lalu hari ini, beberapa teman mengusulkan untuk membuat tantangan yang lebih banyak lagi.

Dari usulan yang masuk, dirumuskan untuk membuat tantangan 30 topik seputar Korea. Awalnya terpikir untuk menulis 30 topik dalam 30 hari. Tapi rasanya, topik Korea ini seharusnya untuk selingan di hari-hari tidak tau mau nulis apa. Kami putuskan 30 topik tersebut dijadwalkan diselesaikan dalam waktu 3 bulan.

Tantangan 30 topik seputar Korea ini akan dimulai awal Juni dan berlangsung sampai bulan Agustus. Jadi jangan heran kalau dalam 3 bulan ke depan akan ada tulisan-tulisan seputar Korea di blog ini.

Karena ini tantangan iseng doang, rasanya akan melelahkan kalau harus menulis review drama setiap hari. Dipilihlah topik lain seputar drama Korea, K-pop, makanan korea, dan berbagai topik yang sering jadi pembicaraan di grup.

Untuk membuat tantangan lebih menarik, keisengan ini akan ada hadiahnya. Misalnya masker wajah dari Korea (supaya wajah terawat seperti artis Korea, hahaha) dan paket ramyun untuk 3 orang yang menulis semua topik dan menuliskannya sesuai jadwal yang disepakati. Kalau ada yang mau mensponsori, mungkin hadiahnya bisa bertambah.

Mungkin akan ada yang bertanya-tanya, “Kurang kerjaan banget sih ngomongin Korea, kenapa ga bikin topik seputar sinetron atau film Indonesia?” Bukan kami tidak cinta tanah air, tapi saya tidak nonton sinetron Indonesia. Film Indonesia nonton sih di Netflix. Selain yang ada di Netflix, saya tidak terlalu update juga dengan situasi perfilman Indonesia. Lagipula, sinetron Indonesia belum bisa memang menyaingi drama Korea.

Khusus untuk anggota grup KLIP yang membaca tulisan ini, kalau merasa tertantang dan mau ikutan kegiatan ini yuk bergabung. Karena topik-topiknya masih ada kemungkinan berubah, saya tuliskan topiknya di dokumen ini. Kalau masih merasa ragu dan hanya ingin menuliskan beberapa topik saja, silahkan diintip dokumennya buat jadi inspirasi tulisan.

Sampai bertemu di tulisan-tulisan seputar Korea bulan Juni 2020 ya!

Penulis: Risna

https://googleaja.com

2 thoughts on “Drama Korea dan Literasi”

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.