Kenapa Nonton Ulang Drakor?

“What, nonton ulang? Kurang kerjaan bener deh. Ngapain nonton ulang 16 episode atau lebih? Nonton ulang film yang 2 jam sih masih bisa dimengerti, lah ini nonton ulang drama? Emang udah selesai semua drama yang lain ditonton makanya nonton ulang?” Mungkin begitulah komentar orang yang prinsipnya nonton itu tidak mau diulang, sama seperti baca buku cukup sekali, tapi tidak demikian dengan saya.

Daripada lama memilih, kadang-kadang saya pilih yang ada di Watch it Again nya Netflix

Saya terkadang lebih memilih menonton ulang daripada kelamaan mencari tontonan baru. Bukan hanya drama Korea, serial Amerika juga ada kok yang saya tonton ulang. Alasannya bisa bermacam-macam. Waktu nonton ulang, saya sering mendapatkan informasi baru yang sebelumnya tidak diperhatikan waktu nonton pertama.

Nonton ulang ini bisa nonton sebagian, nonton acak langsung di episode tertentu, atau nonton ulang dari awal sampai akhir. Beberapa judul yang pernah saya tonton ulang secara utuh itu misalnya: My Lovely Samsoon, Secret Garden, Hyde Jekyll and Me, What’s Wrong with Secretary Kim, Memories of the Alhambra dan Jealousy Incarnate. Beberapa yang saya tonton sebagian misalnya Her Private Life, Crash Landing on You, The Producers, dan Hospital Playlist.

Kembali ke judul, kenapa nonton ulang? kurang kerjaankah? Alasannya beda-beda. Tergantung situasi juga sih kenapa akhirnya nonton ulang, hehehe.

Menonton ulang karena lupa detail ceritanya/endingnya

Kadang-kadang, ada teman yang minta rekomendasi drama untuk ditonton. Lalu ketika dia menonton, dibahas ulang. Waktu bahas, saya menyadari kalau saya lupa ceritanya. Ya udah deh, jadi ikutan nonton ulang sambil kupas tuntas bareng, hehehe.

Memang, kadang-kadang saya bisa lupa ending dari sebuah cerita. Yang diingat cuma kesan akhir bahagia atau mengesalkan. Detailnya? saya tidak ingat. Ini biasanya terjadi dari drama yang tidak saya tuliskan reviewnya. Kalau dituliskan reviewnya, biasanya baca review bisa ingat lagi ceritanya sampai akhirnya.

Menonton ulang karena pingin menuliskan review

Kalau habis nonton gak langsung dituliskan reviewnya, kemungkinan tidak akan pernah juga dituliskan reviewnya. Kalau mau nulis review, akhirnya pasti nonton ulang deh. Biasanya niatnya mau nonton ulang sedikit saja, tapi kadang-kadang jadi keterusan nontonnya. Apalagi kalau ternyata banyak bagian yang sudah lupa sebelumnya, hehehe.

Kalau dilihat dari daftar yang pernah saya tonton ulang, sepertinya masih akan ada yang ditonton ulang lagi karena belum semua saya tuliskan reviewnya.

Menonton ulang lebih menyenangkan karena sudah tau ceritanya

Nah, ini biasanya terjadi kalau baru menyelesaikan drama yang bagus. Ada rasa susah move-on untuk memulai drama lain. Padahal ga ada keharusan juga untuk move-on. Gak usah nonton drama lagi malah lebih baik kan, hahaha.

Tapi ya, kadang-kadang rasanya ada yang kurang kalau sedang kehabisan tontonan, tapi untuk memilih tontonan baru rasanya tidak ada yang menarik. Kalau sudah begini, biasanya saya akan menonton ulang drama lama, misalnya drama yang saya ingat bagus tapi belum pernah saya tulis reviewnya.

Menonton yang sudah tau ceritanya menarik, tentu saja lebih menyenangkan daripada menonton yang belum tau ceritanya akan menarik atau tidak. Biasanya, saya pikir, mau liat sedikit saja, tapi kemudian saya jadi lebih mengerti fakta-fakta baru yang sebelumnya tidak diperhatikan, dan akhirnya malah keterusan nonton ulangnya sampai habis, hehehe.

Nonton ulang karena suka dengan ceritanya

Ini sih kadang-kadang jadi alasan berikut setelah salah satu dari alasan yang sudah disebutkan sebelumnya. Kalau gak suka dengan ceritanya, mana mungkinlah ditonton ulang. Jadi kadang-kadang, walaupun ingat jalan ceritanya, dan sudah menuliskan reviewnya, tapi lagi kehabisan tontonan, bisa saja menonton ulang sebuah drama karena suka dengan jalan ceritanya.

Salah satu drama yang saya rencanakan untuk tonton ulang itu Hospital Playlist. tapi berhubung sekarang ini masih punya tontonan yang sedang diikuti dan belum ada waktunya, jadinya masih masuk daftar akan ditonton ulang.

Pengen aja nonton ulang

Nah ini sih udah ga bisa didebat, biasanya ini berhubungan dengan suasana hati alias mood. Adakalanya, tiba-tiba terpikir untuk menonton ulang sebuah drama yang pernah ditonton. Drama ini belum tentu drama yang masuk daftar antrian ingin ditonton ulang, tapi biasanya nonton ulang ini hanya akan dilihat sambil skip skip gitu deh.

Apa yang didapat dari menonton ulang?

Biasanya setelah menonton ulang, jadi lebih mengerti cerita lebih utuh, pandangan juga bisa berubah. Misalnya perdebatan tentang ending Alhambra yang awalnya terasa mengesalkan, ternyata memang terkadang ya endingnya lebih masuk akal sampai disitu saja bahagianya. Kalau dipaksakan jadi happy ending yang semua terlalu bahagia, dramanya bakal kurang berkesan malahan. Lagipula endingnya yang sekarang ini, potensial kalau mau dibikin lanjutannya.

Setelah nonton ulang, tentunya jadi ada motivasi buat menuliskan hal-hal yang menarik dari drama tersebut dalam bentuk review. Beberapa drama yang sangat populer seperti Secret Garden tetap tidak saya tuliskan review nya karena sudah terlalu banyak yang menuliskan review ataupun resensinya.

Drama pertama yang saya tonton ulang itu Secret Garden, drama ini berkisah tentang pertukaran raga dari seorang presiden departemen store (orang kaya, sombong dan phobia dalam ruang kecil) dengan seorang stunt woman (orang miskin yang tidak takut apapun). Cerita fantasi, komedi dan romantis yang penuh dengan hal-hal tidak masuk akal.

Kenapa ditonton sampai lebih dari sekali? Lucu sih lihat aktingnya ketika mereka bertukar raga. Selain lucu, saya suka dengan karakter tokoh wanita yang tidak cengeng. Walau miskin, dia punya harga diri dan prinsip. Saya juga suka karakter cowoknya yang berani menyatakan sikap ke ibunya, walau hubungan ditentang tapi dia tau apa yang dia mau, dia tidak jadi anak durhaka, tapi dia juga tidak jadi memilih berpisah dari wanita pujaan hatinya hanya karena dilarang. Win win!

My Lovely Samson juga saya tonton lebih dari sekali karena karakter wanitanya yang kuat dan galak. Dia juga sangat passionate dalam pekerjaanya sebagai seorang pastry chef. Oh ya, drama ini mengangkat isu wanita lebih tua dari pria (ga beda jauh sih, dan sama-sama sudah dewasalah). Pada masa itu, masih sedikit drama tentang wanita yang lebih tua.

Ada bagian yang mengesalkan juga dari drama ini, ketika si tokoh pria terasa plin plan memberi harapan pada tokoh wanita, lalu kembali dengan mantan yang sudah meninggalkannya bertahun-tahun sebelumnya. Paling mengesalkan lagi, ketika si pria mengantarkan mantannya ke Amerika, ijin sebulan jadi berbulan-bulan.

Tapi ya saya suka si tokoh wanitanya ngamuk waktu si prianya memohon-mohon pas balik. Ya iyalah, setelah menghilang beberapa bulan tanpa kabar mau diterima kembali begitu saja? Tidak semudah itu! Apalagi pas balik dia membubarkan kencannya dengan pria yang potensial. Rasanya pengen bantu gebukin tokoh prianya, hahaha. Iya, walau kesal dan jadi ikutan emosi, saya suka nonton ulang karena pada akhirnya ternyata dijelaskan ada kesalahpahaman. Si tokoh pria ngasih kabar kok, dan alasannya cukup masuk akal. Akhirnya juga cukup masuk akal dan tidak dipaksakan.

Drama Hyde, Jekyll, and Me dan Jealousy Incarnate itu saya tonton ulang karena konsep ceritanya yang berbeda. Dua drama ini mengangkat penyakit yang jarang ditemui sebagai latar belakang ceritanya. Saya ingat kalau saya sempat bosan dengan drakor yang ceritanya gitu-gitu saja dan klise semua, lalu ketika bertemu cerita tentang kepribadian ganda di Hyde, Jekyll, and Me dan cerita tentang seorang pria yang terkena kanker payudara di Jealousy Incarnate, saya menemukan kalau kisah cinta di drakor ternyata lebih menarik kalau ada bumbu lainnya selain tema klise cinta pertama.

Walau demikian, kalau hidup lagi terasa rumit, sesekali saya pengen juga nonton ulang What’s Wrong with Secretary Kim atau Her Private Life yang ceritanya sangat klise! Tapi lucu aja gitu melihat seorang bos yang tidak tahu caranya romantis, biasanya terlihat sangat percaya diri, tiba-tiba kesengsem dengan anak buah/sekertarisnya dan jadi bingung sendiri dengan perasaannya. Selesai nonton cerita klise begini, masalah hidup ga langsung selesai, tapi ya perasaan jadi lebih terhibur aja dan lupa dengan kerumitan yang ada.

Teman-teman saya punya cerita lain tentang drama Korea yang bikin mereka nonton ulang. Jangan lupa kunjungi mereka ya. Kalau kamu gimana? Ada yang seperti saya pernah nonton ulang film/drama atau baca ulang buku?

Ima, Gita, Dwi, dan Rijo.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

2 thoughts on “Kenapa Nonton Ulang Drakor?”

    1. itu si Netflix tau aja mana yg udah ditonton berulang, masih aja disarankan tonton ulang, hahaha. Gak bisa nunjukin daftar saran lengkapnya sih, kalau di PC The King Eternal Monarch yang B aja dimasukkan dalam Watch it Again, hahahaha.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.