Balada Nonton Ongoing Korean Drama

Hari ini kembali ngobrolin topik kokoriyaan ke- 15. Tidak terasa, sudah sampai ke titik tengah dari 30 topik yang direncanakan untuk nulis bareng dengan teman-teman di grup drakor dan literasi.

Setelah menonton sekian banyak drama Korea yang ada di Netflix (atau sumber-sumber lainnya), biasanya akan ada titik di mana perasaan lelah karena nonton maraton muncul. Salah sendiri sih, siapa suruh nonton beberapa episode sekaligus.

Ongoing Korean drama yang sedang diikuti di Netflix saat ini

Memang kalau dramanya sudah tersedia lengkap sampai tamat, ada kebiasan untuk nonton sambil dicepetin atau mengintip akhirnya dulu. Drama yang katanya bagus, bisa terasa biasa saja karena menontonnya dengan setengah hati atau sambil terkantuk-kantuk akibat begadang. Lama-lama jadi tidak seru rasanya.

Ongoing drama, alias drama yang sedang ditayangkan dan biasanya hanya ada 1 atau 2 episode seminggu itu sebenarnya tidak berbeda dengan serial TV Amerika yang banyak saya ikuti. Berbeda dengan sinetron Indonesia yang setiap hari ada episode baru dan bahkan disiarkan pagi dan malam hari (untuk yang tidak sempat menonton di pagi hari).

Jadi kalau menonton ongoing drama, kesabaran kita diuji menunggu kelanjutannya. Imajinasi juga terasah, karena menebak-nebak kira-kira akan dibawa kemana ceritanya oleh penulis. Tapi yang jelas, kadang-kadang bisa jadi akhirnya mengecewakan walau awalannya sudah cukup menjanjikan.

Saya ingat, pertama kali nonton ongoing Korean drama itu tidak sengaja. Jadi, saya pikir waktu itu dramanya hanya ada 4 episode. Saya tidak memperhatikan ada tulisan episode baru setiap minggunya. Saya cuma lihat kalau itu drama baru dan ada 4 episode. Drama yang saya tonton Life, yang mengambil cerita bertempat di sebuah rumah sakit, tapi ceritanya lebih banyak tentang politik rumah sakit dan bukan tentang usaha dokter menyelamatkan pasien.

Lalu saya mulailah menontonnya dan berkata ke diri sendiri, “Ah dengan drama ini saya tidak akan bergadang karena nontonnya hanya 4 episode.” Padahal ya, mau berapa ratus episode pun, harusnya bisa atur diri sendiri jangan ditonton maraton, tapi namanya penasaran dan godaan itu selalu ada. Masalah dengan menonton drama yang sudah lengkap sampai selesai itu ya penguasaan diri untuk tidak kebablasan nonton sampai pagi.

Di akhir episode ke-4, saya bingung kenapa ceritanya tidak selesai. Di situ saya menyadari kalau drama itu memang belum selesai. Akhirnya, setiap minggu saya menanti-nantikan kelanjutan dari cerita politik rumah sakit yang menceritakan pergumulan antara nilai kemanusiaan dokter yang berusaha menyelamatkan pasien dan bisnis rumah sakit jangan sampai merugi.

Singkat cerita, saya kesal dengan endingnya yang tetap saja terkesan menggantung. Dan waktu itu, saya bertekat tidak akan mau mengikuti drama Korea yang belum ketahuan akhirnya bagaimana. Lalu, saya lupa dengan kekesalan nonton Life dan tergoda untuk mengikuti drama “Memories of the Alhambra.” Pada akhirnya, kecewa lagi, hehehe. Kok bisa ingat semuanya? Karena pernah ditulis di sini.

Nggak kapok-kapok, akhirnya tetap saja saya nonton drama yang masih belum tuntas dan menunggu tiap minggu cuma 1 atau 2 episode. Ternyata, saya lebih bisa menerima drama yang agak mengecewakan endingnya kalau ditonton sedang ongoing, daripada menonton drama yang katanya bagus banget tapi sudah lengkap. Beberapa drama yang rating bagus dan sudah lengkap malah tidak saya tonton sampai sekarang, entah kenapa rasanya kurang menarik lagi karena sudah banyak ketahuan bakal bagaimana ceritanya berakhir.

Sebenarnya, ada sensasi tersendiri ketika mengikuti drama yang belum tuntas. Imajinasi menjadi aktif menebak-nebak bagaimana kelanjutan dari kisahnya, dan ketika tebakannya benar, rasanya sangat menyenangkan. Belum lagi kalau ongoing drama yang saya tonton juga ditonton oleh teman yang lain, seru aja gitu kupas tuntas ataupun tebak-tebak selanjutnya bagaimana.

Nonton drama yang belum berakhir itu tidak bisa curang juga untuk langsung mengintip akhir dari cerita secara langsung. Nontonnya juga dihemat alias tidak di skip atau ditonton sambil ngerjain yang lain. Ada rasa senang kalau dramanya memang benar-benar bagus sampai akhir, apalagi kalau akhirnya sesuai harapan. Tapi kalaupun dramanya jelek, ya sudah, mau apa lagi, toh sudah ditonton.

Sekarang ini, saya memilih menonton drama yang belum tamat. Saya bisa menonton 1 episode saja 1 hari. Di akhir pekan atau di hari libur, kadang-kadang saya memilih drama yang sudah komplit dan menonton beberapa episode sekaligus. Intinya sih, menghindari nonton maraton dengan alasan penasaran.

Jadi sekarang sedang mengikuti drama ongoing apa di Netflix? Kalau saya nonton “It’s Okay to Not be Okay”. Saya suka karena banyak membahas tentang dongeng-dongeng dari sisi yang berbeda. Kapan-kapan akan saya tuliskan tentang drama ini. Sebelumnya, saya mengikuti “The King Eternal Monarch” dan agak kecewa, mau dituliskan juga tapi belum jadi-jadi, hehehe.

Kalau kalian sukanya nonton yang sudah selesai atau yang masih ongoing?

Teman-teman saya punya cerita yang berbeda dengan pilihan tontonannya, jangan lupa kunjungi mereka juga ya!

Penulis: Risna

https://googleaja.com

3 thoughts on “Balada Nonton Ongoing Korean Drama”

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.