A Series of Unfortunate Events

Memikirkan hal-hal yang terjadi di 2020 di mana banyak kejadian yang tidak nenyenangkan datang silih berganti, saya jadi teringat dengan buku anak yang saya tonton filmnya di tahun 2004 dan sudah pula menjadi serial TV oleh Netflix yang berjudul A Series of Unfortunate Events.

Saya belum membaca bukunya, waktu itu pernah membeli buku versi bahasa Indonesianya, tapi kami tinggal di Indonesia. Saya tidak berhasil menyelesaikan membaca bukunya, karena dari awal ceritanya banyak kejadian menyedihkan.

Biasanya, buku anak-anak itu diberikan akhir yang membahagiakan, atau kisah yang menyenangkan. Tapi, buku ini berbeda. Dari judulnya dan dari bagian awal buku ini, sudah diberitahukan kalau mencari kisah yang membahagiakan, jangan baca buku tersebut.

Oh ya, karena ingat dengan buku tersebut, saya juga jadi ingat dan memulai menonton serialnya di Netflix. Serialnya di Netflix juga cukup menarik dan dari dialognya, saya merasa seakan-akan sedang dibacakan bukunya.

Ceritanya

“In this book, not only is there no happy ending, there is no happy beginning and very few happy things in the middle.”

Lemony Snicket, The Bad Beginning

Ceritanya dimulai di buku pertama dengan judul “The Bad Beginning”. Dari judulnya, sudah tergambar apa yang akan terjadi. Buku ini mengisahkan tentang 3 anak dari keluarga Baudelaire. Violet, anak perempuan yang berusia 14 tahun dan sangat pintar membuat penemuan yang berhubungan dengan mesin. Klaus, anak lelaki berusia 12 tahun dan sangat rajin membaca dan bercita-cita menjadi ahli hukum, dan Sunny, anak perempuan yang masih bayi dan suka menggigit dengan giginya yang sangat besar.

Anak dari keluarga Baudelaire ini mendapati kabar dari Mr.Poe, seorang yang mengurus warisan dari orang tuanya, kalau rumah mereka terbakar habis dan orangtuanya meninggal dalam kebakaran tersebut. Mereka harus tinggal dengan wali baru sampai Violet cukup umur (18 tahun) untuk menerima harta warisan.

Count Olaf, seorang jahat pemain theater, berusaha menjadi wali mereka dan mengaku-aku kalau dia adalah keluarga dekat dan orang yang ditunjuk oleh orang tua dari Baudelaire untuk mengasuh 3 anak tersebut. Tapi dari awal sudah jelas kalau Count Olaf ini hanya menginginkan harta dari keluarga Baudelaire dan berusaha mendapatkanya dengan berbagai cara.

Mulai dari awal cerita, anak-anak keluarga Baudelaire ini akan mengalami serangkaian kejadian demi kejadian yang tidak menyenangkan. Walaupun ceritanya terkesan suram, ada bagian-bagian cerita yang cukup lucu dan bisa memberikan hiburan.

Cerita ini dinarasikan oleh seseorang dengan nama Lemony Snicket yang merupakan nama pena dari penulis buku Daniel Handler. Cara menarasikannya cukup menarik. Kadang-kadang akan ada kata-kata yang terkesan sulit dan berusaha dijelaskan lagi maknanya.

Yang saya suka

Biasanya saya tidak suka dengan kisah-kisah tidak bahagia. Tapi, serial ini terasa berbeda. Kalau bisa bertahan sampai 13 buku, setidaknya apapun hal-hal buruk yang terjadi dengan 3 anak tersebut, pastilah tidak fatal dan mereka masih akan selamat. Daripada kisah nyata 2020 yang belum tau bagaimana kelanjutannya, lebih baik menonton kisah yang sudah jelas ada akhirnya.

Ada banyak kalimat-kalimat menarik yang bisa menjadi quotes dari buku ini. Misalnya saja:

“If you have ever lost a loved one, then you know exactly how it feels. And if you have not, then you cannot possibly imagine it.”

Lemony Snicket, The Bad Beginning

Jika Kamu pernah kehilangan orang yang kamu cintai, maka kamu akan tahu bagaimana rasanya. Dan jika kamu belum pernah, maka kamu tidak mungkin bisa membayangkan bagaimana rasanya. Kalimatnya awalnya terasa membingungkan buat saya, tapi setelah dipikir-pikir, ya memang benar. Kalau belum pernah mengalami, perasaan sedih kehilangan orang yang dikasihi itu tidak bisa dibayangkan, tapi kalau sudah pernah mengalami, pasti tahu rasanya seperti apa.

“You can invent things like automatic popcorn poppers. You can invent things like steam-powered window washers. But you can’t invent more time.”

Lemony Snicket, The Bad Beginning

Nah, kalau quote yang ini juga menarik, karena intinya kamu bisa menemukan atau menciptakan mesin-mesin mulai dari bikin popcorn atau mesin canggih sekalipun, tapi tidak akan ada yang bisa menciptakan/menemukan waktu lebih.

Penutup

Ada keinginan untuk membaca bukunya juga, tapi sepertinya sekarang ini saya akan menikmati ceritanya lewat serial Netflixnya saja. Total dalam 3 season ada 25 episode dan sudah menceritakan sampai buku ke-13.

Kabarnya ada perbedaan ending versi Netflix dan versi buku, tapi tentu saja saya lebih terhibur kalau diakhir diubah demi akhir yang bahagia, hehehe.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.