Zoom Drakor dan Literasi (4)

Tantangan topik menulis seputar kokoriyaan berakhir akhir September lalu, maka dengan ini, grup drakor dan literasi melakukan gunting pita penutupan kegiatan tantangan menulis dengan zoom lagi. Hahaha, nggak kok, tidak ada gunting pita, dan tantangan tidak perlu ditutup. Kami menyiapkan proyek baru lagi, tentunya.

Berhubung tanggal 30 September 2020 itu jatuh di hari Rabu, kegiatan zoom yang biasa dilakukan di akhir bulan kami majukan ke awal bulan Oktober. Hari Minggu kemarin, sebagian dari kami menyempatkan diri bertemu kangen lewat zoom.

Seandainya tidak ada pandemi, mungkin kami berkumpul di sebuah aula besar sambil nonton bareng drama Korea? Ah, nggak juga lah, menghayal nih saya. Kami bahkan tinggalnya tidak dalam kota yang sama, maka pertemuan lewat zoom adalah pertemuan yang sangat tepat untuk kami, hehehe.

Kemarin itu total yang hadir ada 8 orang, tapi tidak pada saat yang bersamaan. Bunda Intan, anggota kehormatan grup kami menyempatkan hadir di zoom walau sedang sakit gigi. Untungnya, mengobrol dengan kami tidak membuat giignya Bunda Intan tambah sakit ya, hahaha.

Kemarin kami juga beruntung, walaupun saya tidak punya akun zoom berbayar, zoom lagi baik hati memberikan perpanjangan waktu, jadilah kami bisa ngobrol berlama-lama tanpa harus putus sambung seperti biasanya, hahaha.

Agenda Zoom

Di saat tantangan dimulai, saya menuliskan kalau tantangan ini berhadiah masker Korea dan Ramyun. Tapi, saya tahu dari sekian banyak peserta yang bergabung, hadiah ini bukan motivasi utama. Motivasi utamanya tentu saja menemukan topik menulis supaya tidak ada alasan tidak menulis karena tidak tau mau nulis apa.

Jadi setelah tantangan selesai, hadiahnya bagaimana? Masih akan ada tapi belum sekarang, karena saya juga belum selesai menuliskan rangkuman dari keseluruhan tulisan yang masuk, hehehe. Sekalian beralasan kan masih menunggu tulisan susulan dari teman-teman.

Untuk diri sendiri saya sudah membelikan hadiah setelah menuliskan 30 topik seputar Korea dengan berlangganan Viu selama 1 tahun (mumpung promosi, hahaha). Tenang saja, langganan Viu tidak akan membuat saya melupakan tugas utama sehari-harinya. Menonton itu hanya saya lakukan setelah semua tugas utama selesai, termasuk menulis setiap hari.

Topik Tersulit dan Termudah

5 topik terakhir

Seperti biasa, agenda pertama dari ketemu di zoom adalah bertukar pengalaman dalam menyelesaikan tantangan. Bulan terakhir ini, yang berhasil menyelesaikan keseluruhan 30 topik hanya ada 2, yaitu saya dan Dwi Tobing. Teman-teman yang lain masih meneruskan topiknya, karena tantangan kami ini tantangan menulis tanpa beban ditengah kesibukan utama masing-masing.

Lendy Chingu

Dari antara topik 26 – 30, Lendy masih baru selesai topik 30 saja. Tentu saja ini topik termudah, apalagi dia baru ikutan virtual tour ke Seoul, Korea Selatan. Katanya, pemandu wisata virtual tournya cukup meyakinkan, sehingga walau melihat dari layar kaca, perasaan benar-benar seperti mulai mendarat di Incheon dan melanjutkan mengunjungi berbagai tempat.

Len-chin masih belum menyelesaikan beberapa topik dari total 30 topik. Bukan karena topiknya sulit, tapi Len-chin ini punya totalitas sebelum menulis, dia selalu menonton ulang sebuah drama dulu. Karena menonton itu butuh waktu, tentu saja, menulisnya harus menunggu menyelesaikan tontonan sebuah drama. Semangat ya Len-chin!

Dwi Tobing

Jeng Dwi Tobing ini salah satu yang sudah menyelesaikan semuanya pada waktunya. Katanya topik tersulit itu menuliskan fan fiction. Alasannya sih, dia tidak pernah protes dengan jalan cerita yang disajikan asalkan ada chemistry, kalau tidak ada chemistry, sudah pasti tidak ditonton. Tapi, walau sulit, terinspirasi dengan tokoh di drama Stranger yang jadi favoritnya saat ini, akhirnya bisa juga dia bikin fan fiction dari sebuah scene di drama Stranger.

Kalau topik termudah, katanya sih topik jalan-jalan ke Korea Selatan. Tapi, karena dia sudah pernah ke Seoul, katanya kalau ada kesempatan ke Korea Selatan, dia ingin pergi ke Busan untuk ketemu … eh bukan, untuk melihat beberapa tempat yang dia lihat di drama tentunya.

Manda

Kalau Lendy dan Dwi bilang topik paling gampang itu adalah topik jalan-jalan ke Korea Selatan, buat Manda topik ini malah paling sulit, makanya belum dituliskan. Katanya sih alasannya karena ga tau juga mau pergi ke mana. Melihat visualisasi Korea Selatan di drakor saja sudah cukup untuk saat ini, tapi dia masih akan berusaha menuliskan topik 30 kalau tiba-tiba keidean.

Untuk topik yang paling mudah buat Manda itu topik 28: daydreaming, katanya ingin ketemu sama Lee Joon Gi, yang menurut Manda sangat istimewa.

Asri Chingu

Berbeda dengan Manda, Asri chingu malah bilang topik tersulit itu menuliskan day dreaming. Tapi, kesulitannya tetap bisa diatasi dan akhirnya ketemu ide untuk menjadi Oh Ha Ni, karakter dalam drama Playfull Kiss yang hidupnya terlihat bahagia saja walau ada berbagai masalah yang dihadapi.

Sedangkan topik termudah malahan menuliskan drama dengan tema yang sama (topik 27). Asri chingu menuliskan sejumlah drama yang bertema tinggal bersama. Aduh ini tema klise yang memang sering ditemui di berbagai drakor ya. Kalau mau tahu drama apa saja yang dibahas, langsung saja kunjungi blognya ya.

DK Chingu

Nah kalau mbak DK ini agak mirip-mirip dengan Len-chin. Topik paling mudah itu tentunya topik jalan-jalan ke Korea Selatan. Tapi, kalau Len-chin pilih ke Seoul, mbak DK ingin wisata romantis ke pulau Jeju. Ayo, siapa yang sedang berangan-angan liburan romantis, coba intip tulisan mbak DK, biar tahu ada apa saja di pulau Jeju.

Topik tersulit untuk mbak DK ini menuliskan topik 29 alias fan fiction. Mbak DK ini memang paling jago menulis artikel non fiksi, jadi menikmati drama tidak pakai protes seperti cerita Dwi juga. Tapi mbak DK masih tetap semangat kok dan akan berusaha menuliskan tulisan topik 29.

Ima Chingu

Ima Chingu ini sudah pernah ke Korea Selatan, jadi topik 30 sudah tentu jadi topik termudah. Karena sudah pernah, malah jadi penasaran dengan beberapa tempat di Korea Selatan yang belum dikunjungi tapi dilihat di drakor.

Sedangkan untuk menuliskan topik fan fiction, menjadi topik tersulit dan masih mencari ide. Semangat Ima Chingu, pasti ketemu idenya abis nonton drakor yang masih tayang saat ini.

Rijo Tobing

Berhubung Rijo ini sepupu saya, sama-sama orang Batak, gak usahlah kita pake chingu atau dongsaeng ya, biar jangan disangkain orang Korea kita, hahaha.

Seperti halnya Ima Chingu, Rijo sudah pernah juga ke beberapa kota di Korea Selatan. Nah, tadinya kalau tak ada pandemi, sepertinya sudah siap-siap beli tiket buat ke Korea Selatan lagi. Jadi menuliskan topik 30 adalah topik termudah, dan tentunya menjadi pelepas rindu jalan-jalan ke pantai Haeundae di Busan.

Eh, kok Rijo Tobing dan Dwi Tobing sama-sama ingin ke Busan ya. Jangan-jangan mereka janjian nih. Ikuuuuuut dong, hehehe. Aduh, kalian semakin jadi seperti anak kembar deh, tulisan aja sehati begini.

Kalau topik tersulit dan belum dituliskan itu topik 26, tentang artis multi talenta. Alasannya, belum bisa menentukan mau nulis tentang siapa. Tapi dari hasil obrolan kemarin, sepertinya sudah ketemu nih siapa yang akan dituliskan. Ditunggu saja tulisannya, seperti biasa pasti akan kupas tuntas deh.

Risna

Nah ini saya sendiri. Buat saya mana ada sih topik yang sulit, hahaha, pengennya begitu. Sebenarnya ada banyak topik yang sulit, tapi paling sulit itu menuliskan fan fiction. Walau sering protes dengan berbagai akhir dari cerita, tapi menuliskan dalam bentuk fan fiction itu tidak semudah menulis pesan di WA. Kalau menulis pesan di WA, ga harus sampai 300 karakter seperti tulisan yang harus disetor ke KLIP kan, hahaha.

Setelah merenung-renungkan beberapa drama yang sudah ditonton dan tidak memuaskan endingnya, akhirnya saya berhasil menuliskan fan fiction dari drama The King Eternal Monarch. Sesuatu yang sebenarnya sudah lama selesai ditonton, tapi sangat berkesan dengan ending yang membuat cerita sekian episode seperti tak ada gunanya.

Kalau topik paling mudah untuk dituliskan tentunya topik 27, tentang drama dengan tema sama. Sebelumnya sudah pernah menuliskan drama yang mirip seperti Hyde Jekyll and Me dengan Kill Me Heal Me, dan drama Go Back Couple dengan Familiar Wife. Tapi kali ini menuliskan drama dengan tema Kisah cinta antara Chef dan asisten chef di restoran Italia, drama lawas Pasta dengan Oh my Ghostess.

Proyek Berikutnya

Setelah tantangan menulis 30 topik berakhir, kami memutuskan untuk memulai proyek baru. Nah, karena ceritanya sudah panjang, lain kali deh saya ceritakan proyek bersamanya. Pokoknya keseruan 30 topik selama 4 bulan, akan diperpanjang.

Udah penasaran? Memang itu tujuannya, hahaha. Tapi tetap saja, ceritanya lain kali ya.

Dongeng Sebelum Tidur

Salah satu agenda di kegiatan Zoom bersama adalah mendengarkan dongeng, eh maksudnya cerita dari salah satu anggota tentang sebuah drama yang biasanya tidak akan ditonton oleh yang lain. Jadi, untuk menghemat waktu 16 episode, atau 100 episode, kami mendengarkan saja ceritanya.

Kemarin itu giliran Manda cerita tentang drama yang masih tayang berjudul When I was the Most Beautiful dan Alice. Kalau cerita lengkapnya, kami bisa mengambil kesimpulan bahwa namanya juga drama bisa membuat cerita muter-muter dan terkadang entahlah kenapa penulisnya kepikiran bikin cerita yang sangat tidak masuk akal. Tapi ya sudah, terima saja ga usah protes, atau ya sudah gak usah ditonton, hehehe.

Penutup

Cerita sudah panjang begini, tapi belum bisa menuliskan secara lengkap isi Zoom kemarin. Kesimpulannya, walau menikmati drakor, menuliskan hal-hal yang berbau fiksi itu tidak selalu mudah untuk kami.

Setelah menulis 30 topik terinspirasi dari menonton drakor, membuat kami semakin mengenal berbagai hal yang bukan hanya tentang drama korea saja. Hal inilah yang membuat kami memutuskan untuk membuat proyek bersama selanjutnya.

Sampai bertemu di tulisan selanjutnya!

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.