Antara Facebook dan Instagram

Saya sudah menjadi pengguna Facebook sejak dulu, lalu sejak Instagram dibeli oleh Facebook juga saya mempunyai login ke Instagram. Tapi sejak dulu saya tidak terlalu suka mengisi Instagram saya, dan hanya sesekali membagikan apa yang saya pikirkan di Facebook saya.

drakorclass
Facebook Page DrakorClass

Hari ini saya mau menceritakan kesimpulan saya untuk masing-masing platform setelah beberapa hari ini mendapat kesempatan mengatur sosial media DrakorClass. Garis besarnya Facebook itu untuk komunikasi pertemanan, sedangkan Instagram itu untuk mencari pengikut/market promosi produk kita.

Facebook Profil dan Page

Facebook awalnya dikenal sebagai jejaring pertemanan. Setiap akun itu adalah akun pribadi dari seorang pengguna (Facebook Profil). Sekarang ini, selain pengguna, ada yang namanya Facebook Page yang mana sifatnya lebih berupa ruang pajang bisnis dan bisa dipromosikan. Oh ya, masih ada juga Facebook Group untuk komunitas, tapi kali ini saya tidak akan membahasnya.

Facebook Profil (Personal)

Sesuai dengan namanya, Facebook Profil ini untuk personal perorangan. Dari Facebook Profill, kita bisa mengatur privasi dari setiap tulisan yang dibagikan di Facebooknya. Setiap profil lain yang terhubung harus meminta ijin untuk ditambahkan sebagai teman. Jika profilnya sudah menjadi teman, masing-masing profil bisa saling membaca apa yang dituliskan yang lain dan juga bisa berinteraksi mengomentari.

Untuk seseorang yang tidak ingin berteman dengan orang yang tidak benar-benar dikenal, dari Facebook Profil bisa ada pilihan untuk diikuti (follow). Jika seseorang mengikuti kita, orang tersebut akan mendapatkan apa yang kita bagikan di dinding kita, tapi kita tidak akan mendapatkan apa yang dia tuliskan di dindingnya.

Facebook Profil Status biasanya bertanya: apa yang Anda pikirkan. Dalam hubungan pertemanan, kita membagikan apa yang kita pikirkan kepada orang-orang yang ada dalam lingkaran pertemanan kita atau kepada orang yang menjadi pengikut kita.

Sebuah pikiran yang dibagikan oleh pengguna Facebook Profil bisa diatur siapa yang boleh menanggapinya. Biasanya ada aturan hanya teman yang bisa menanggapi, atau bisa juga siapa saja (kembali pada pilihan si pemilik akun).

Facebook Page

Seseorang hanya boleh memiliki satu Facebook Profil, akan tetapi sebuah Facebook Profil bisa memiliki banyak Facebook Page sesuai dengan bidang usaha atau apa saja yang ingin dia pajang. Kalau Facebook Profil bisa diatur privasinya supaya tidak semua bisa melihat apa yang kita bagikan, di Facebook Page semua justru kita buka untuk umum, karena memang tujuannya promosi.

Facebook page bisa dikelola bersama oleh beberapa Facebook Profil dan masing-masing diberikan peran yang berbeda-beda. Joe dan Saya memiliki Facebook profil masing-masing dan memiliki sebuah Facebook Page yang kami kelola bersama.

Kalau Facebook Profil lebih ke arah pertemanan, Facebook Page ini menjadi ruang pajang/promosi atau pengumuman. Untuk Facebook Page dari blog kami, biasanya hanya sesekali saja kami update walau setiap hari ada tulisan baru.

Sekarang ini saya juga diberi hak mengelola Facebook Page dari DrakorClass bersama dengan teman yang lain, jadi sekarang Facebook Profil saya memiliki 2 Facebook Page untuk dikelola bersama.

Hari ini saya bahkan berhasil menghubungkan WordPress dari situs DrakorClass.com agar selalu mengumumkan potongan tulisan yang baru terbit di blog DrakorClass. Tentang bagaimana melakukan ini akan saya tuliskan lain kali (semoga ingat). Tujuannya supaya kami tidak perlu secara manual memberitahukan pada pengikut Facebook Page DrakorClass akan adanya tulisan terbaru.

Dalam Facebook Page, tersedia juga kesempatan bagi para pengikutnya untuk mengomentari tulisan-tulisan yang dibagikan. Pengikut dari Facebook Page juga bisa diijinkan menuliskan status baru, tapi hal ini bisa juga dibatasi supaya informasinya hanya dari pengelola Facebook Page saja.

Facebook Profil DrakorClass saat ini ada banyak temannya, tapi pengikut Facebook Pagenya kira-kira setengah dari jumlah temannya. Saya pikir, ini kemungkinan karena orang lebih suka saling berbagi daripada hanya mengikuti saja. Pengguna Facebook yang menambahkan pertemanan, berharap kalau dia memposting sesuatu, si teman akan membaca tulisan dia juga.

Instagram

Pengalaman saya menggunakan Instagram (IG) masih sangat sedikit. Dari dulu saya tidak mengerti kenapa orang-orang sekarang lebih suka menggunakan IG daripada FB. Dan setelah seminggu ini mencoba aktif posting IG pribadi maupun IG DrakorClass, saya mulai mengerti sedikit banyak.

Instagram DrakorClass

Berbeda dengan FB, dalam IG kita tidak butuh berteman. Kita hanya butuh diikuti (follower) atau mengikuti (following). Di IG yang dibutuhkan itu adalah gambar atau video yang bagus dan menarik disertai tulisan dengan sebanyak-banyaknya hastag untuk membuat postingan kita ditemukan ketika orang mencari dengan kata kunci dari hastag tersebut.

IG itu sifatnya mencari pengikut/fans/pasar. Facebook Page juga ruang pajang, tapi untuk pengguna Facebook Profil, nah IG ini untuk pengguna IG. Walaupun IG itu dibeli oleh FB, tapi kita bisa memiliki login yang berbeda dan tidak wajib aktif mengupdate FB dan IG sekaligus.

Di IG, orang berlomba memposting hal-hal yang kira-kira menarik orang lain menjadi followernya. Kalau untuk promosi tulisan, sebenarnya lebih nyaman di Facebook Page, karena kita bisa membagikan alamat langsung ke tulisannya. Tapi karena penggunanya saat ini lebih banyak di IG, maka mau tak mau, kalau mau promosi ya gunakan IG.

Kenapa saya tidak suka Mengupdate IG

Dari dulu, saya jarang update IG, tapi saya pikir karena saya tidak biasa saja memakainya. Tapi, sekarang saya bisa menyimpulkan kenapa saya tidak suka mengupdate IG. Saya masih akan belajar memakai IG, tapi untuk IG Drakorclass saja. Kalau untuk personal, saya lebih memilih Facebook

  • Untuk posting ke IG, saya butuh mempresentasikan gambar dan media terlihat menarik. Hal ini terlalu makan waktu buat saya. Lebih baik saya menulis di blog daripada menulis keterangan kecil-kecil di atas gambar, yang tidak bisa saya baca tanpa kacamata.
  • Saya tidak suka fans based relationship dan lebih suka pertemanan dua arah (ada komunikasi dan interaksi).
  • Mengupdate IG itu membuat saya jadi berpikir apa lagi nih yang mau dipamerkan di IG. Terlalu memikirkan konten dan tidak memikirkan untuk mengenal pembacanya.

Hal yang saya suka dari IG

Saya suka mengikuti akun yang isinya informatif. Belakangan ini saya banyak mengikuti akun yang membagikan slide-slide kata-kata untuk belajar bahasa Korea. Selain itu, ada juga akun IG yang suka membagikan tips seputar parenting ataupun tips menulis.

Bisa dibilang, di IG saya maunya menerima saja tapi tidak mau memberi/usaha bikin konten, hehehe. Eh tapi, sekarang saya kan bikin konten berupa tulisan di blog, lalu kalau ada tulisan baru diinformasikan di IG, jadi ya.. bisa dibilang saya juga mulai menjadi penyedia konten juga kan (walaupun nulisnya bareng-bareng teman-teman saya, hehehhe).

Saya salut dengan orang-orang yang bisa rajin sekali mengupdate konten IG nya. Apalagi kalau kontennya berisi informasi yang bermanfaat untuk orang lain.

Penutup

Sekarang ini ada banyak sekali yang bilang media sosial membuat kita terdistraksi dari hal-hal yang harusnya kita lakukan. Banyak juga yang menyarankan untuk menghentikan memakai media sosial. Buat saya sih, media sosial itu bisa berguna atau tidak tergantung dari kitanya lagi.

Hubungan pertemanan dan pengikut itu dua hal yang berbeda dan memiliki tingkat kepentingan yang berbeda untuk setiap orang. Kalau buat saya pribadi pertemanan tentu lebih penting. Tapi untuk situs blog DrakorClass dibaca banyak orang, tentu saja yang dibutuhkan itu pengikut.

Jadi, jangan lupa like Facebook Page DrakorClass dan Follow Instagramnya untuk mendapatkan update tulisan di situs DrakorClass yang terinspirasi dari drama Korea (tetep aja akhirnya ngiklan, hehehe).

Penulis: Risna

https://googleaja.com

2 thoughts on “Antara Facebook dan Instagram”

  1. Sekarang lumayan Path Uda gak ada lagi.
    Dulu makin lieeur…hahaha..
    Gak posting Rutin juga di sosmed. Entah kenapa, aku jadi kehilangan masa-masa dimana temen berkomentar dengan tulus tanpa mengharapkan kunjungan balik.

    1. Path, plurk, twitter, dari dulu punya tapi gak gitu diupdate. Sekarang lagi belajar lagi di sosmed demi DrakorClass hihihi.

Tinggalkan Balasan ke rhinBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.