Tulisan Lama yang Masih Banyak Pengunjungnya

Salah satu cara saya mencari ide dalam menulis adalah, membaca kembali tulisan-tulisan saya sebelumnya di blog ini. Memilih tulisan yang dibaca biasanya berdasarkan sedang ingat apa atau dari statistik tulisan yang masih dikunjungi pada hari tersebut.

Statistik blog 9 November 2020

Kemarin, tanpa sengaja saya melihat ada tulisan yang paling banyak dikunjungi itu berjudul Pertanyaan tentang Kejujuran. Saya sudah lupa sama sekali apa yang saya tuliskan pada waktu itu. Tulisan itu ternyata tulisan tahun 2008. Tulisan yang mana saya tidak ingat persisnya apa yang membuat saya menuliskan itu.

Karena penasaran, saya memeriksa statistik lagi hari ini. Ternyata, tanggal 10 November 2020 masih cukup banyak orang yang membaca tulisan random di tahun 2008 tersebut. Saya berusaha mencari tahu, darimana asalnya para pembaca tulisan tersebut, tapi saya tidak berhasil menemukannya. Kesimpulan saat ini, banyak orang yang mempertanyakan kejujuran dan berusaha mencari jawabannya di mesin pencari di internet, hehehe.

Statistik blog 10 November 2020

Oh ya, walau saya tidak tahu kenapa tulisan itu masih banyak dicari dan dibaca orang, saya tetap heran kenapa pada tahun 2019 tulisan itu bisa dibaca sampai lebih dari 12 ribu kali. Bahkan di bulan Oktober 2019, tulisan itu dibaca sampai lebih 3 ribu kali? Jangan-jangan statistiknya salah ini.

Statistik Tulisan Pertanyaan tentang Kejujuran beberapa tahun terakhir

Terlepas dari kenapa tulisan itu masih ramai dibaca, saya jadi memikirkan lagi isi dari tulisan itu. Pada prinsipnya, tulisan itu masih berlaku sih sampai sekarang. Saya tetap tidak suka dengan orang yang berbohong ataupun tidak jujur.

Bedanya, saat ini kalau saya mendapati teman saya tidak jujur ke saya, saya sudah tahu apa yang akan saya lakukan. Jika saya masih ingin melanjutkan pertemanan, saya akan bertanya langsung, tanpa ragu-ragu. Tapi, jika saya merasa tidak ada gunanya meneruskan berteman, saya biarkan saja dia meneruskan kebohongannya dan saya mengundurkan diri dari lingkaran pertemanannya.

Mungkin akan ada yang protes, kok sama teman pakai kata berguna atau tidak? Saya yang dulu juga akan protes begitu, tapi saya yang sekarang sudah menerima kalau kebanyakan hubungan/ relationship itu terjadi karena ada kebutuhan/ kepentingan/ kegunaan. Kalau tidak ada kegunaan atau tidak mendatangkan kebaikan buat kita, atau malah menyusahkan karena kita jadi bertanya-tanya tentang kejujurannya, lebih baik kita tidak usah meneruskan hubungan pertemanan.

Sekarang ini, saya sudah lebih menerima kalau kita tidak harus punya teman banyak. Lebih baik baik punya teman sedikit, tapi hubungan pertemanannya berkualitas tanpa drama. Cukuplah drama jadi tontonan saja.

Banyak tulisan di blog ini, terutama tulisan lama yang terkadang terasa sangat random, tapi ternyata ada saja yang membacanya. Mudah-mudahan saja, walaupun tulisannya tidak memberikan solusi, pengunjung yang membaca tulisan pertanyaan tentang kejujuran mendapatkan jawaban dari hal yang sedang dipikirkan ketika membaca tulisan tersebut.

Pelajaran hari ini buat saya, ketika menulis, tuliskan saja apa saja yang sedang dipikirkan dan dirasakan. Kita tidak tahu apa yang dicari orang. Tapi, kita tahu apa yang kita rasakan. Prinsip kita, dan apa yang kita rasakan itulah yang bisa kita bagikan dalam tulisan kita.

Kemukakan apa yang dirasakan. Tapi, jangan lupa untuk menjaga kerahasiaan identitas orang yang kita omongin kalau lagi ngomongin orang, hehehe. Ketika membacanya lagi, mungkin kita lupa siapa sih yang waktu itu kita omongin, tapi prinsip kita tetap jelas. Mungkin saja prinsipnya berubah, mungkin juga kita sudah menemukan solusi dari problem serupa, dan bisa menuliskannya lagi seperti saya saat ini, hehehe.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.