Upgrade SSD Surface Pro X

Surface Pro X adalah tablet/notebook dari Microsoft yang memakai prosessor dengan arsitektur ARM64 (versi yang saya miliki prosessornya adalah Microsoft SQ1). Berbeda dengan kebanyakan tablet lain, SSD Surface Pro X bisa diupgrade sendiri dengan mudah dan murah. Harga dasar resmi Surface X adalah 999 USD untuk versi RAM 8 GB dan SSD 128 GB, dan jika kita memilih kapasitas SSD 256 GB harganya jadi naik menjadi 1299 USD, padahal kita bisa membeli SSD pengganti dengan kapasitas 512 GB kurang dari 100 USD.

SSD lama 128 GB vs 512 GB

Perlu dicatat bahwa tidak semua seri Surface memakai prosessor dengan arsitektur ARM64 (saat ini hanya seri Surface Pro X). Selain itu perlu diperhatikan bahwa saat ini yang sangat mudah diganti SSD-nya juga hanya Surface Pro X.

Review Singkat Surface Pro X

Saya membeli Surface X ini bulan Juni 2020 versi RAM 8 GB dengan SSD 128 GB, dan ternyata saya belum pernah menuliskan tentang Surface Pro X di blog ini. Jadi sebelum ke bagian mengganti SSD, saya mau tuliskan dulu review singkat saya. Sebagai catatan: versi yang saya beli masih memakai prosessor SQ1, baru bulan Oktober lalu Microsoft meluncurkan versi dengan prosessor SQ2

Saat ini laptop favorit saya untuk saya bawa ketika keluar rumah: ringan, keyboard enak, keyboard bisa dilipat atau dilepas untuk membaca ebook atau PDF, memiliki touch screen dan bisa memakai pena, batere cukup lama, dan bisa menjalankan kebanyakan aplikasi yang saya butuhkan. Sayangnya tidak semua pekerjaan bisa dilakukan di laptop ini karena batasan softwarenya, jadi kadang saya masih membawa Macbook Pro, PineBook Pro atau laptop yang lain.

Laptop ideal untuk dibawa ngopi

Saat ini masih sedikit sekali software native Windows ARM64, namun berbagai software versi Intel x86 (32 bit) bisa berjalan dengan baik. Sayangnya saat ini software Intel 64 bit (atau disebut juga Amd64) tidak bisa diemulasikan. Rencananya Microsoft akan menambah fitur emulasi Intel 64 bit ini segera.

Saat ini Microsoft terlihat kurang mendukung versi Arm 64 bit ini, masih banyak software dari Microsoft yang belum ada versi native 64 bitnya, terutama untuk development. Untuk user biasa yang hanya memakai Office, mereka sudah membuat versi 64 bitnya. Browser Edge yang berbasis Chromium juga sudah sangat baik dan sudah native ARM64.

Visual Studio versi ARM64sampai saat ini belum tersedia jadi harus memakai versi x86. Bahkan compiler MSVC versi command line pun belum ada versi ARM64nya (yang ada adalah cross compiler x64-arm64). Lucunya Microsoft malah lebih cepat mendukung produk Apple M1 yang juga memakai ARM 64 bit. Versi JDK ARM64 bit sudah tersedia untuk Windows, tapi progressnya masih lambat, dan sekarang Microsoft malah sudah merilis versi untuk M1.

Berbagai software development lain seperti Python, Ruby dsb juga belum tersedia versi native Windows ARM64. Untungnya semuanya itu ada versi Linux ARM64, dan Windows ARM64 mendukung WSL (Windows Subsystem for Linux, alias menjalankan Linux dalam Windows, pernah saya bahas di tulisan ini), jadi kita bisa menjalankan Linux versi arm64, dengan berbagai aplikasi native ARM64 for Linux.

Visual Studio Code sudah tersedia untuk ARM64, dan bisa terhubung ke WSL, jadi benda ini malah cocok sekali untuk development aplikasi Linux ARM64. Ketika memakai Pinebook Pro (Laptop Linux dengan prosessor ARM64), softwarenya lengkap, tapi GUI-nya lambat (termasuk juga untuk browsing). Di Surface Pro X, browsing dan code editing bisa dilakukan dengan cepat.

Mengganti SSD

Setelah hampir 6 bulan, SSD sudah mulai penuh. Habisnya disk space ini sebagian besar karena saya suka mencoba-coba mengcompile berbagai aplikasi untuk membuat versi native ARM64. Saya juga suka mencoba-coba aplikasi untuk mengetes apakah berjalan baik di Windows ARM64.

Tipe SSD yang dipakai memakai konektor PCIe M.2 2230, jadi bukan SSD NVME biasa yang biasa dipakai di PC (M.2 2280). SSD Jenis ini masih sulit dicari (saya gagal menemukannya online di Thailand), jadi saya pesan dari eBay. SSD yang saya pilih sebenarnya cabutan dari hardware lain (bukan 100% baru), tapi karena SSD versi ini baru diluncurkan sekitar setahun terakhir, dan semua hal saya simpan di One Drive, saya berani mengambil risiko kalau-kalau SSD ini ada cacatnya.

Sebelum mengganti SSD, kita perlu mempersiapkan Installer versi USB. Ini bisa dibuat langsung di Surface Pro X, atau kita juga bisa mendownload installer versi ARM64. Download installer ini agak dibatasi oleh Microsoft, proses downloadnya akan meminta serial number Surface Pro X. Saya memilih cara kedua: saya ingin sekalian menginstall dari blank.

Surface Pro X tidak punya port USB A, hanya USB C, jadi kita perlu memiliki USB Disk yang konektornya sudah USB C, atau menggunakan adaptor. Saya memakai Hub USB C (yang sekaligus juga jadi adaptor HDMI) dan ini juga bisa dipakai. Jika SSD dicabut atau tidak bisa diboot, kita akan otomatis masuk ke UEFI tanpa perlu menekan kombinasi tombol apapun.

Boot dari USB dengan USB Hub

Proses pergantian SSD sendiri sangat mudah. Ada tutup di belakang layar, dibalik stand, yang bisa dibuka dengan ditekan dengan pin atau jarum. Di situ kita bisa mengganti SIM Card (benda ini memiliki LTE 4G), dan SSD bisa terlihat jelas. Hanya ada satu baut yang bisa dibuka dengan obeng Torx T3. Kalau deskripsi saya ini kurang jelas, ada guide lengkapnya di iFixit. Proses penggantiannya kurang dari 5 menit.

Slot SSD dan SIM Card

Setelah SSD diganti, proses instalasi butuh waktu cukup lama, hampir 1 jam. Setelah itu Windows masih meminta update lagi. Proses instalasi Windows ARM64 ini tidak berbeda sama sekali dengan Windows untuk PC. Setelah kita memasukkan Microsoft Account, semua setting bisa disinkronisasi.

Penutup

Dari dulu banyak ponsel memiliki slot Micro SD, tapi Micro SD ini terbukti sangat lambat dan kurang reliable. Surface Pro X ini menunjukkan: jika memang ada niat, pembuat tablet/laptop/ponsel bisa saja memberikan storage yang bisa diupgrade dan tetap bisa memberikan performance yang tinggi (dengan konektor Pcie M2).

Kebaikan hati Microsoft yang mengijinkan penggantian SSD dengan mudah ini layak ditiru. Andaikan saja semua HP dan Tablet bisa diupgrade kapasitasnya semudah Surface Pro X ini, maka jumlah sampah elektronik di dunia ini bisa dikurangi. Sayangnya kemungkinan besar perusahaan lain tidak akan meniru Microsoft. Bahkan saya tidak yakin Microsoft akan meneruskan mengijinkan pergantian SSD semudah ini di masa depan, tapi semoga saja saya salah.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.