Konfigurasi Komputer Juli 2021

Setiap beberapa tahun, saya membuat posting catatan pribadi tentang konfigurasi hardware dan software yang saya pakai sehari-hari. Catatan ini kadang berguna untuk mengetahui umur sebuah komponen atau sebagai pengingat kenapa saya membeli komponen atau memiilh konfigurasi tertentu.

Desktop

Sekarang saya memakai Intel di Desktop dan AMD di server. Untuk urusan Windows, AMD sering kali tertinggal dalam hal support software, misalnya dulu akselerasi VM Android hanya bisa dilakukan dengan Intel HAXM. Sekarang ini sepertinya 99% sudah sama saja antara Intel vs AMD, tapi tetap saja ada beberapa hal tertentu yang lebih mudah memakai prosessor Intel. Contoh: jika memakai software spesifik intel seperti Intel Pin, dan ada sesuatu yang tidak berjalan, saya akan bertanya-tanya: apakah ini bug di kode saya? apakah bug di Intel Pin? ataukah karena saya memakai AMD?

Saat ini saya memakai Windows 10 Pro di Intel I5 (Comet Lake, socket 1200 LGA), 6 core (support hyperthreading). Memori DDR4 sebesar 64 GB. Graphic Cardnya Radeon RX570 memori 4GB. Alasannya memakai Graphics Card ini: dulu saya ingin memakai Hackintosh juga, walau akhirnya tidak jadi karena sudah memakai Mac M1.

Saya memakai NVME SSD 1 TB untuk Windows. Karena proyek saya sekarang banyak yang butuh disk space besar, saya juga membeli NVME 2 TB untuk data. Saya juga masih memakai RAID 4TB untuk menyimpan salinan data penting di lokal plus 3TB untuk data yang kurang penting.

Saya membeli monitor termurah resolusi 4K yang bisa saya temukan di Chiang Mai: Philips 27 inch seri 278e1a/67. Dari pengalaman memakai 2 monitor FHD di kantor vs 1 monitor 4K, memakai 1 monitor 4K lebih nyaman untuk saya.

Saat ini desktop saya sebenarnya ada dua, satu lagi adalah Mac Mini M1 (RAM 16 GB, disk 512GB). Desktop ini terhubung ke monitor/keyboard yang sama. Saya memakai program display_switch sebagai switch KVM. Setelah sekian lama memakai mechanical keyboard, akhirnya saya mencoba berganti keyboard ke split keyboard.

Keyboard split yang saya beli pertama adalah FreeStyle 2. Ternyata saya suka memakai split keyboard, posisi tangan terasa lebih natural. Keyboard ini tidak mekanis jadi tidak berisik dan bisa saya bawa ke kantor.

Freestyle 2 split keyboard (dibeli dari Amazon)

Supaya memudahkan tidak perlu memindahkan keyboard setiap hari, saya membeli satu lagi keyboard split. Kali ini versi mekanis dari China untuk dipakai di rumah. Jadi saya punya keyboard split untuk dipakai di rumah dan kantor.

Keyboard mekanis split dibeli dari Aliexpress

Isi komputer saya saat ini sudah semuanya berubah sejak 2013, tapi saya masih memakai case yang saya beli di tahun 2013.

Server

Seperti pernah saya post sebelumnya: saya juga memiliki server Linux untuk berbagai keperluan. Keperluan utama adalah backup: data di server cloud dibackup ke disk lokal. Berada di data center tidak berarti server cloud akan aman dari berbagai masalah (contohnya: kebakaran di data center OVH tahun 2021 ini).

Tadinya server linux ini yang saya jadikan server backup, tapi ternyata sedikit bermasalah: proses backup kadang terganggu oleh program yang saya jalankan. Contoh: sedang compile source code clang, dan out of memory, jadi proses random akan dikill. Terkadang juga saya mengubah-ubah konfigurasi server (misalnya eksperimen berbagi teknologi VPN seperti tinc, wireguard, dsb), dan membuat koneksi jaringan error dan proses backup gagal.

Supaya bisa lebih diandalkan, saya membeli Odroid-HC4. Ini adalah Single Board Computer (SBC) yang sudah memiliki dua slot harddisk 3.5″, ethernet gigabit dan RAM-nya besar (4GB). Jadi sekarang proses backup dilakukan oleh benda ini.

ODROID HC-4

Saya memiliki proyek yang membutuhkan RAM besar dan waktu kompilasi yang cukup lama, jadi saya mengupdrade server saya: AMD Ryzen 9 3950X 16-Core Processor, memori 128 GB. SSD 1 TB (untuk sistem operasi), NVME 1 TB (untuk data/pekerjaan). Beberapa harddisk lama juga saya masukkan ke komputernya untuk menyimpan data yang kurang penting.

Laptop

Saya masih bergantian memakai 3 laptop yang pernah saya bahas: Microsoft Surface, MacBook Pro M1, dan PineBook Pro. Pemakaiannya tergantung kebutuhan. Laptop lama saya (Thinkpad X230) dipakai Joshua untuk bermain game.

Penutup

Mengingat harga GPU dan berbagai komponen lain sedang mahal saat ini, kemungkinan spesifikasi komputer saya akan tetap sama sampai tahun depan, kecuali mungkin ada proyek lain yang butuh hardware tertentu.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.