Merencanakan Masa Depan

Saat ini usia saya masih di awal 40an, seharusnya masih jauh dari masa pensiun, masih belasan atau puluhan tahun lagi dari usia pensiun. Kalau melihat dari keluarga Ibu saya: dulu kakek nenek umurnya panjang, tapi Ibu saya dan semua saudaranya umurnya tidak sampai 70 tahun bahkan yang termuda sudah meninggal di usia 50an tahun.

Bapak saya masih sehat, dan saudara-saudaranya berumur panjang. Mamanya Risna sampai saat ini juga masih sehat, sedangkan papanya sudah mendahului 12 tahun yang lalu.

Sama seperti saya mempersiapkan diri masalah backup data, saya juga mempersiapkan diri untuk berbagai hal di masa depan. Persiapannya berupa: berusaha memperpanjang usia, membuat kenangan, dan mempersiapkan dana.

Memperpanjang Usia

Tentunya kita semua berharap diberi umur yang panjang. Belajar dari keluarga saya: salah satu faktor yang memperpendek usia Ibu dan saudara-saudaranya adalah kesehatan, jadi saya sudah berusaha diet dan berusaha mempertahankan berat badan. Saya juga tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol.

Saat ini hidup saya juga tidak punya tekanan, sehingga tidak stress dengan harapan akan memperpanjang usia. Saya berharap dengan usaha ini, saya akan bisa melihat anak-anak nanti lulus kuliah, menikah, dan bahkan punya anak.

Membuat Kenangan

Waktu anak sudah dewasa nanti, mereka tidak akan mengenang berbagai isi pelajaran sekolah. Berbagai ilmu akan tetap diingat, tapi yang dikenang adalah segala hal yang dialami bersama teman dan keluarga. Sampai saat ini saya masih ingat berbagai masakan yang dibuat oleh Ibu saya. Dulu kami tidak mampu untuk sering jalan-jalan, tapi saya ingat perjalanan-perjalanan yang pernah kami lakukan.

Jadi saat ini saya berusaha membuat banyak kenangan bersama anak-anak. Saya berusaha mengenal berbagai game yang mereka mainkan, membaca buku yang mereka baca, dan menonton bareng video/film/seri yang mereka suka. Saat ini di masa pandemi, semakin sulit bagi anak-anak untuk bertemu dengan teman seusia mereka, jadi sebagai orang tua, saya juga harus berusaha menjadi teman untuk mereka.

Sedangkan untuk diri saya sendiri: saya mulai mengeksplorasi hal-hal lain yang belum pernah saya lakukan tapi ingin saya lakukan. Beberapa hal yang dulu menarik dan penting bagi saya, seperti ikut Flare On tiap tahun, prioritasnya saya kurangi (toh sudah setengah dekade ikutan).

Mempersiapkan Finansial

Saat ini saya mempersiapkan dana untuk pendidikan anak-anak, dan juga mempersiapkan diri untuk pensiun. Level pertama yang saya inginkan adalah: ketika mati, tidak ingin meninggalkan beban hutang pada yang ditinggalkan Saat ini kami tidak memiliki hutang ataupun cicilan apapun, jadi hal ini sudah aman, dan semoga di masa depan juga tidak mulai mengkredit apapun.

Saya sudah membaca berbagai buku investasi, dan berusaha untuk melakukan diversifikasi sehingga diharapkan risikonya sangat kecil walau mungkin hasilnya tidak maksimal. Saat ini kami sudah punya berbagai asset (bahkan termasuk juga berbagai cryptocoin), tapi tidak berusaha mencari keuntungan cepat. Saya memiliki asuransi Jiwa, dan kami juga memiliki asuransi kesehatan.

Kalau kami bisa meninggalkan warisan, itu hal yang bagus, tapi itu bukan target kami. Minimal harapannya adalah: anak-anak bisa dibekali ilmu sampai tingkat sarjana. Jadi harapannya dana yang disiapkan akan cukup untuk itu.

Berserah

Tentunya persiapan apapun yang dilakukan bisa gagal, karena Tuhan punya rencana-Nya sendiri. Jadi yang bisa kita lakukan setelah mempersiapkan segalanya adalah menyerahkan diri. Dengan begini kita tidak akan terlalu stress jika ekonomi turun atau ada banyak masalah di dunia ini.

Saya berharap masih bisa membaca tulisan ini sepuluh atau dua puluh tahun di masa depan. Dan ketika membaca ini, saya berharap tidak ada penyesalan dalam berbagai hal, saya berharap bahwa saat ini apa yang saya lakukan sudah benar dan sudah maksimal. Jadi ketika membaca lagi nanti saya tidak akan berkata: ah andaikan dari dulu saya diet, atau ah andaikan dulu lebih banyak main dengan anak-anak, atau andaikan dulu berinvestasi di saham X atau koin Y.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.